'*'

11.2K 504 12
                                    

🐁





Bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar. Ada yang menuju ke kantin, ke perpustakaan dan ada juga yang bergosip didalam kelas maupun dikoridor sekolah.

Jungkook dan taehyung berjalan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi sejak tadi. Mereka sudah resmi menjadi murid di Bighit Higt School setelah tiga hari yang lalu. Setelah tiga hari yang lalu jungkook tak lagi bertemu dengan Park Jimin, pernah ia bertanya pada yoongi,

"oh, jimin….maaf jungkook ia hanya membantu mendampingi kalian dihari kemarin saja jadi hari ini ia kembali keaktifitasnya"
Itulah jawaban yang jungkook dapat dari seorang min yoongi, membuatnya sedikit sebal. Ah! Sepertinya jungkook mulai tertarik dengan yeoja pendek berkacamata itu. Bahkan sekarangpun jungkook tak melihat yeoja pendek itu di kantin sekolah.

"yak! jungkook apa yang mengganggumu?" tanya taehyung yang merasa aneh dengan jungkook tiga hari ini.

"tidak ada tae" elaknya.

"huh, kau berbohong tuan jeon" kata taehyung.

"aku mencarinya" balas jungkook.

"siapa? Jimin?" tanya taehyung.

"iya, lalu siapa lagi" kesal jungkook.

"oh" singkat jelas dan padat dari seorang kim taehyung membuat jungkook geram dan mendaratkan sendoknya didahi taehyung.

"yak! Sakit tahu"

"setelah kau tahu jawabanku kau hanya bilang ‘oh’ memang tak ada yang lain huh?" marah jungkook.

"ya-.."

"jungkook ini untukmu" potong seorang yeoja yang memberikan bingkisan kepada jungkook.

"apa ini hyerin?" tanya jungkook pada hyerin(sang pemberi bingkisan tadi).

"hanya coklat" balasnya dengan tersenyum pada jungkook.

"baiklah aku terima ini, gomawo hyerin-ah" balas jungkook sambil tersenyum juga membuat hyerin semakin senang dibuatnya.

"huh sang pangeran mulai lagi" ejek taehyung setelah kepergian hyerin dari hadapan mereka sedangkan jungkook hanya tersenyum menanggapi ejekan taehyung.

Sejak tiga hari yang lalu itu juga jungkook mulai menjadi pangeran sekolah. Ia sering mendapat hadiah yang terselip dilokernya dan ada juga yang mengantarnya sendiri ke jungkook seperti yang dilakukan hyerin tadi. Yah jungkook itu tinggi, tampan, hidung mancung, dada bidang, dan memiliki otot yang sedikit menonjol dan juga senyum kelinci yang menggemaskan dimata semua wanita jadi tak ayal jika ia dijadikan pangeran sekolah diangkatannya. Sebenarnya sekolah ini memiliki pangeram disetiap angkatan, dikelas 3 ada Kim Namjoon si jenius, yang memiliki wajah tampan dengan senyum berdimple dipipinya. Ditingkat 2 ada Taemin yang memiliki tinggi badan ideal, otak agak pandai, hidung mancung dan mata yang mampu memikat semua wanita, tapi sayang itu tak berlaku bagi sang pujaan hatinya Park Jimin dan sekarang ditingkat 1 ada Jungkook meskipun memiliki otak yang sedang, tapi lihatlah wajahnya dan bentuk badannya, siapa yang tak akan terpesona oleh kesempurnaannya.

*

Park jimin pov.
Istirahat telah berlalu aku kembali kedalam kelas setelah berkutat dengan buku yang ada di perpustakaan. Ya! Selama istirahat tadi aku menghabiskan waktuku untuk duduk dan membaca di perpustakaan. Aku suka dengan suasana sunyi, sepi tanpa ada suara gaduh dan sebagainya. Dimanapun tempat yang sepi pasti aku ada disana. Aku berjalan dikoridor sendirian.

"park jimin" sapanya membuatku menoleh kearah suara yang memanggilku.

"oh taemin oppa " balasku dengan senyum ramah.

"boleh aku menemanimu?" tanyanya lagi padaku yang langsung aku jawab dengan anggukan kepalaku. Ia berjalan disampingku sambil menatapku membuatku sedikit merasa risih ditatapnya begitu.

"kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?" tanyaku penasaran.

"tidak kok….wajahmu baik-baik saja, hanya terlihat cantik" pujinya.

"biasa saja kok" balasku dengan merendahkan diri.

"tidak! Kau memang cantik park jimin karena itu aku menyukaimu" katanya membuatku sedikit terkejut. Pasalnya ia sudah mengungkapkan itu sebanyak lima kali dan ia pasti tahu jawaban yang akan aku berikan padanya.

"maaf taemin oppa….aku tidak bisa, sekali lagi maafkan aku" ucapku penuh penyesalan.

"tapi, kenapa jim?" tanyanya.

"aku tak pantas untukmu dan masih ada yeoja yang lebih baik dariku untukmu" ucapku sambil berjalan lebih cepat dan meninggalkan taemin oppa dibelakang.
Kenapa aku menolaknya? itu karena aku memang tak pantas untuknya bahkan untuk namja selain dirinya, aku tak pantas untuk semuanya. Aku ini hina bahkan aku sudah ternodai, sungguh aku sangat kotor untuk mereka semua. Karena hal itu aku jadi memikirkan tentang hidupku yang mulai berantakan sejak kematian bibi park yang membuat paman jungmyeon berubah total terhadapku. Ia memperlakukanku dengan kasar bahkan ia sering pulang dengan keadaan mabuk dan berakhir dengan menyiksaku sampai ia puas dan meninggalkanku di kamar dengan isak tangis membasahi wajahku. Sungguh aku lelah dengan semua ini dan aku berharap tuhan berbaik hati padaku dan mengirimkan seorag malaikat untuk hidupku yang buruk ini.

Pulang sekolah aku bergegas keluar dari gedung sekolah menuju halte dan menunggu bus yang akan mengantarku ketempat kerja paruh waktuku. Oh ya aku hampir lupa, sejak tiga hari yang lalu aku sudah tak bertemu dengan jungkook sama sekali dan aku tak mempermasalahkan hal itu. Aku juga dengar kalau dia menjadi pangeran sekolah tahun ini, yah aku akui ia memang tampan sih dan pantas menjadi pangeran sekolah. Aku berdo'a agar tak bertemu dengannya lagi di sekolah atau dimanapun setelah ini.

Akhirnya aku sampai ditempat kerjaku, aku memang bekerja paruh waktu menjadi kasir diminimarket untuk memenuhi uang jajanku. Pamanku tak tahu jika aku bekerja disebuah minimarket, mungkin aku tak bisa membayangkan kalau dia tahu aku bekerja. Entah apa yang akan ia lakukan padaku aku tak mau membayangkannya. Sungguh mungkin itu akan mengerikkan. Sudahlah aku tak mau membahasnya lagi, aku mau bekerja saja sekarang.
Jimin pov end

Jimin pulang ke rumah pukul 21.30 tak seperti biasanya. Biasanya ia pulang pukul 21.00, tapi hari ini ia harus menata barang-barang yang sedikit berantakan diminimarketnya jadi ia pulang agak terlambat. Sampainya di rumah ia disambut oleh sang paman-jungmyeon. Jimin sedikit agak merinding dengan senyuman itu, senyuman yang selalu terpancar saat pamannya menginginkan sesuatu.

"malam sayang!" sapanya pada jimin.

"malam paman, ma-maaf a-ku-"

"tak apa jimin paman juga baru pulang" potong jungmyon cepat.

"em kalau begitu aku pergi mandi dulu paman" pamit jimin.

"bagaimana kalau kita mandi bersama sayang?" tawar jungmyeon dengan melepas ikatan rambut jimin membuat jimin merinding.

"ta-tapi pa-pa-paman-"

"ayolah sayang" paksa jungmyeon dengan melepas tas sekolah jimin dan meletakkannya sembarangan dilantai. Jungmyeon dengan sigap menggendong jimin ala bridal menuju kamar mandi. Jimin sempat memberontak, tapi Jungmyeon langsung membentaknya dan seketika ia diam seribu bahasa. Sampainya di kamar mandi, Jungmyeon munurunkan jimin dan langsung melepas kacamata dan kancing seragam atas jimin dengan perlahan, sesekali ia juga menyentuh dada berisi jimin membuat yeoja pendek itu merasa sedikit panas.
Semua kancing seragam jimin sudah terlepas menampakkan bentuk tubuh bagian atas yang begitu indah dengan payudara yang agak besar yang masih terbalut bra berwarna biru muda membuat jungmyeon makin bergairah. Ingatkan jungmyeon bahwa jimin itu keponakannya. Seharusnya ia tak melakukan itu pada jimin, tapi jungmyeon seakan menyingkirkan fakta itu dan tetap melakukan apa yang ingin ia lakukan-memuaskan dirinya sendiri.







Tbc

(end)Nerd's sexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang