🐁
Setelah ditraktir oleh Taehyung, Jungkook pulang ke rumahnya. Ia tak ada pikiran sama sekali tentang Jimin saat sampai di rumah. Ia melakukan hal-hal yang biasa sejak kepulangannya seperti tidur, mandi dan makan malam bersama, bahkan ia juga belajar. Tak biasanya Jungkook mau belajar seperti itu, ia bahkan mencoba mengerjakan soal yang tertera pada buku paketnya, tapi tiba-tiba konsentrasinya terganggu dengan Jimin. Entahlah kenapa tiba-tiba ia memikirkan Jimin saat belajar seperti ini. Seakan merasa nyaman dan merasa tak tenang, Jungkook mulai bangkit dari meja belajarnya dan langsung menyambar kunci motornya keluar dari kamar.
"mau kemana sayang?" tanya nyonya Jeon saat melihat anaknya yang terburu-buru.
"keluar sebentar eomma" jawabnya singkat sambil terus berjalan keluar rumah, sedangkan nyonya Jeon menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti dengan tingkah anaknya itu.
*
Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi memecah jalanan kota Seoul yang sedikit ramai dari biasanya. Jungkook tak membuang-buang waktu hingga ia sudah sampai disebelah caffe tempat Jimin bekerja. Sebenarnya Jungkook berniat menghampiri Jimin saat dia keluar bersama Seokjin, tapi langkahnya terhenti ketika Taemin menghampiri yeoja pendek itu. Jungkook memperhatikan interaksi Taemin dengan Jimin bahkan dia menggeram marah saat Taemin memaksa Jimin untuk mengikutinya.
"Brengsek" umpat Jungkook dengan mengepalkan tangannya.
Jungkook terus memperhatikan keduanya dan mengikuti mereka dengan berjalan kaki hingga ia sampai digedung tua yang tak ia ketahui asal usulnya. Dengan ragu ia memasuki gedung tersebut. Ia menelusuri gedung itu berharap kedua orang tadi benar-benar berada ditempat itu."aaakkkhhhh"
"jimin" gumamnya. Jungkook langsung bergegas pergi menuju suara itu berasal, dan betapa terkejutnya ia melihat pemandangan didepan sana. Taemin yang menindih tubuh Jimin dengan seragam atas Jimin yang terbuka dan Taemin sudah menyingkap rok sekolah Jimin. Dengan langkah lebar Jungkook menghampiri keduanya dan-
Bugh!
-jungkook menendang Taemin hingga namja itu terpental agak jauh dari sofa. Kemudian Jungkook menghampiri Jimin, dia sedikit terpaku saat menatap wajah Jimin yang memerah karna menangis dan tak ada kacamata yang bertengger dihidung sedikit mancungnya.
'cantik' gumam Jungkook saat melihat wajah Jimin.
Bugh!
Taemin membalikkan keadaan dengan meninju rahang Jungkook. Jungkook tersungkur. Kemudian ia bangkit dan menghajar Taemin dengan membabi buta.
"brengsek kau, hyung"
Bugh!
"beraninya kau menyentuh Jimin"
Bugh!
Ia terus mengumpat sambil menghajar Taemin sampai suara Jimin terdengar oleh telinganya.
"sudah kook hiks....jangan lakukan lagi hiks....."
Jungkool menghentikan tinjuannya dan beralih ke Jimin yang masih terduduk disofa dengan air mata yang terus mengalir dipipinya. Hal itu membuat Jungkook merasa bersalah karena tak bisa melindungi orang yang ia sukai. Ya, jungkook menyu-oh bukan, tapi ia mencintai jimin sejak namja tampan itu melihat wajah jimin tanpa kacamata diuks dulu.
"maafkan aku noona" kata Jungkook saat ia sampai didepan Jimin.
"hiks"
"aku mohon jangan menangis..maafkan aku"
Jimin tetap menangis didepan Jungkook, merasa tak tega Jungkook-pun memeluk tubuh Jimin agar yeoja pendek itu tenang. Kalau Taemin jangan ditanya, ia sudah pergi meninggalkan dua makhluk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(end)Nerd's sex
Fiksi PenggemarSudah revisi Ff ini berisi tentang jimin si yeoja nerd yang mendapatkan sebuah kehidupan yang tidak bisa dibayangkan orang lain pada umumnya Rate 18+ Kookmin Bts