Gue rasa sudah cukup gue menceritakan beberapa kisah cinta gue dengan beberapa orang yang gue anggap berkesan, dan sekarang gue akan menceritakan hidup gue di masa yang sekarang hehe.
Jadi, setelah berdiskusi panjang lebar dengan mama papa, akhirnya gue memutuskan untuk mengambil S2, dan hari ini gue bakalan berangkat ke kota tempat gue kuliah.
Harus naik pesawat karena tempatnya cukup jauh dari kota tempat gue tinggal.
Gue cuma berangkat sama Kakak sepupu gue, Kak Mino yang kebetulan juga bekerja di Kota tempat gue akan kuliah. Keluarga gue yang lain malah gak ada yang nganterin.
Papa gue yang dosen harus ngajar mahasiswanya, mama lagi ada urusan penting di rumah bude.
Akhirnya ya gue cuma berangkat sama Kak Mino.
"Kak, gue mau ke toilet dulu ya?" Ujar gue.
"He'em." Jawab Kak Mino singkat.
Gue cepet-cepet pergi ke toilet dan menyelesaikan urusan gue disana.
Setelah selesai, gue ngaca bentar sambil touch up liptint, abis itu baru gue balik lagi ke Kak Mino.
"Udah?" Tanya Kak Mino.
"Udah." Jawab gue, sambil duduk di sebelahnya.
Gue duduk sambil mandangin orang-orang yang lewat.
Sejujurnya, gue gak terlalu pengen melanjutkan S2, tapi demi masa depan yang lebih cerah, akhirnya kuat-kuatin deh sekolah lagi.
Karena bosen nunggu flight yang masih sejaman lagi, maka gue berniat menelpon temen-temen gue seperti Nayeon, Sowon, Bona, karena gue sendiri gak pamit sama mereka.
Tapi pas nyari handphone di dalam tas, handphonenya gak ada.
"Kak, handphone gue dimana ya?" Ujar gue, sambil tetap mencoba mencari di dalam tas.
"Jangan-jangan ketinggalan di toilet, Jis." Balas Kak Mino.
"Iya, nih. Gue coba liat dulu ya." Ujar gue, yang langsung diangguki oleh Kak Mino.
Buru-buru gue balik ke toilet, tapi handphone gue gak ada dimana pun.
Karena gak menemukan handphone yang gue cari, akhirnya gue balik lagi ke Kak Mino.
"Gak ada Kak." Kata gue, sambil menggelengkan kepala.
"Coba deh telepon pake handphone gua." Katanya, sambil menyerahkan handphonenya pada gue.
Gue langsung mencari kontak gue dan memencet tombol panggil.
Hanya dalam dua kali nada sambung, sudah ada yang menerima panggilan di handphone gue.
"Halo." Terdengar suara seorang wanita di ujung telepon.
"Halo." Ujar gue. "Maaf, mbak, handphone yang mbak pegang sekarang ini punya saya."
"Oh, ini saya temukan handphonenya di toilet mbak." Katanya.
"Iya mbak, bener, tadi ketinggalan di toilet." Jawab gue. "Dimana saya bisa menemui mbak?"
"Bisa datang ke pusat informasi ya mbak, akan saya tunggu disini."
"Oke, makasih ya mbak." Ucap gue, sebelum mengakhiri sambungan teleponnya.
"Ketemu?" Tanya Kak Mino.
Gue ngangguk, "Ada di pusat informasi, Kak. Gue kesana dulu ya."
Maka dari itu, gue lari-lari kecil ke pusat informasi, sampe akhirnya gue melihat mbak-mbak pramugari yang lagi clingak clinguk sambil megang handphone, yang gue yakini itu handphone gue.
Gue langsung menghampiri pramugari tersebut.
"Mbak yang nemuin handphone saya?" Tanya gue.
Mbaknya langsung noleh sambil senyum cantik banget, "Mbaknya yang punya handphone ini ya?" Sambil menyodorkan handphone yang dipegangnya pada gue.
Gue langsung menerima handphone yang disodorkan pada gue.
Gue cek, bener ini telepon gue.
"Makasih loh ya mbak, kalo bukan mbak yang nemuin saya nggak yakin handphone saya bakalan balik." Ujar gue.
"Sama-sama mbak." Jawabnya, masih sambil senyum.
Merasa berterimakasih, gue berniat untuk mentraktir si pramugari cantik ini, ya meskipun cuma sekedar traktir kopi.
"Mbaknya masih ada pekerjaan lagi nggak?" Tanya gue,
Si mbak menggelengkan kepala. "Enggak sih mbak. Kenapa ya?" Tanyanya.
"Ngopi sama saya mau?" Tanya gue. "Sebagai ucapan terimakasih juga udah nemuin handphone saya."
"Enggak usah repot-repot mbak." Katanya.
"Enggak papa, sambil ngobrol-ngobrol juga." Ujar gue.
"Hmm, boleh deh." Balasnya.
Lalu, gue dan si pramugari berjalan beriringan ke menuju starbucks. "Mbaknya namanya siapa?" Tanya gue.
"Chaeyeon." Katanya sambil menunjukkan name tag di dadanya.
Gue mengangguk-ngangguk.
"Mbaknya siapa?" Tanyanya pada gue.
"Jisoo." Jawab gue sambil senyum.
Sampe starbucks, gue langsung pesen dua kopi.
Sambil ngopi, gue dan Chaeyeon ngobrolin macem-macem, mulai cerita akan kemana gue, sampek cerita umur masing-masing. Ternyata dia dua tahun lebih muda dari gue, makanya gue memutuskan memanggil dia Chaeyeon saja dan Chaeyeon memanggil gue Kakak.
Pas lagi ngobrol tiba-tiba handphone Chaeyeon bunyi, yang langsung dia angkat.
"Kakak udah sampe? Ada dimana?" Katanya.
"Aku lagi ada di starbucks. Kakak bisa kesini aja gak? Deket kok dari tempat Kakak sekarang."
"Yaudah, aku tunggu disini."
Setelah Chaeyeon menutup panggilan teleponnya, gantian gue yang dapat telepon dari Kak Mino.
"Udah ketemu Kak handphonenya, ini sekarang gue lagi ngopi."
"Enak banget lo ngopi-ngopi." Jawabnya dari ujung telepon.
"Kok sewot?" Seru gue. "Kalo mau ya kesini aja."
"Gue kesana, tungguin."
Setelah itu, gue pun menutup panggilan dari Kak Mino.
"Kayanya kita lagi pada dicariin ya." Ujar gue pada Chaeyeon sambil ketawa.
"Iya nih Kak." Jawab Chaeyeon.
Gak lama kemudian, orang yang ditunggu Chaeyeon datang dari arah belakang gue.
Gue tau, soalnya Chaeyeon langsung melambaikan tangan, seakan memberi tahu orang yang ditunggunya bahwa di ada disini.
"Kak.." Serunya, sambil berdiri dari tempat duduknya.
Gue yang lagi duduk ikutan berdiri dan menolehkan kepala untuk melihat orang yang menemui Chaeyeon.
Setelah gue membalikkan badan, mata gue langsung bertemu dengan mata orang itu.
Wajah yang terpatri kuat dalam ingatan gue.
Wangi tubuh yang pernah jadi favorit gue.
Orang yang selama ini selalu gue rindukan.
Lee Taeyong.
Setelah lima tahun, orang itu sekarang berdiri gak sampe dua meter di hadapan gue.