Tiga bulan sebelum UN, yang namanya anak kelas tiga pasti sibuknya bukan main. Kami harus mengikuti jam tambahan, setiap hari pulang jam 4, bimbel dan banyak latihan soal.
Karena pas jaman gue, tipe soal UN udah ada 20 tipe, yang artinya setiap anak bakalan dapet soal yang berbeda, maka gue harus belajar ekstra keras.
Gue dan temen-temen belajar, juga was was setiap hari. Karena gak bisa nyontek dan parahnya dulu nilai UN seratus persen menentukan kelulusan.
Setres berat!
Bahkan anak-anak yang merasa gak bakalan bisa lulus UN setelah ngelihat hasil tryoutnya, membentuk team untuk bisa dapat kunci jawaban, gimana caranya gue juga gak tau.
Untungnya gue, Taeyong dan temen-temen dekat gue yang lain gak ikut-ikutan. Kami percaya, kami bisa.
Kami bener-bener belajar, dan kami berharap hasilnya gak akan mengecewakan.
Selesai UN, gue LDR-an sama Taeyong.
Kenapa?
Karena selesai UN kita libur, tinggal nunggu pengumuman aja, makanya gue pulang ke rumah.
Sementara gue santai di rumah, temen-temen gue yang lain, termasuk Taeyong sibuk.
Temen-temen sibuk bimbel buat persiapan SBMPTN, sedangkan Taeyong sibuk buat daftar polisi.
Sementara yang lainnya sibuk, gue di rumah gak ngapa-ngapain, tiduran, nonton TV, makan, begitu aja terus.
Karena bosen di rumah kadang gue juga pergi ke kosan, sekedar main sama anak-anak atau pacaran sama Taeyong.
"Jis, tadi aku ke studio foto buat persyaratan pendaftaran kan ya? Tukang fotonya bilang gini, 'dari SMA mana mas?', aku jawab 'dari smasa', 'oh, pantesan ganteng-ganteng, tadi ada yang foto juga, gak begitu ganteng.' Katanya. Emang aku ganteng ya?" Tanyanya.
"Enggaaaak!" Balas gue.
"Gak mau ngakuin, ih.."
"PD banget kamu tuh."
Taeyong cuma ketawa.
"Kamu tuh pacar aku masak gak pernah bilang aku ganteng sih?" Seru Taeyong.
"Yaudah, ganteng." Balas gue.
"Gak ikhlas nih bilangnya."
"Ikhlas, ikhlas.."
Keadaan menjadi hening sejenak, sampai akhirnya Taeyong buka mulut lagi.
"Jis, kamu tau gak aku sayang banget sama kamu?" Tanya Taeyong.
Gue menatap Taeyong sambil mengangguk, "Tahu." Jawab gue.
"Kamu sayang gak sama aku?" Tanya Taeyong lagi.
"Sayang dong." Balas gue.
Taeyong tersenyum.
Sampe sekarang senyumnya masih gue inget.
Ganteng banget.
"Coba tebak, sejak kapan aku suka sama kamu?" Ujar Taeyong.
"Hhmm.. Sejak kamu minta kontak bbm aku ke Sowon?"
Taeyong menggeleng. "Jauh sebelum itu aku udah suka kamu." Balas Taeyong.
"Sejak kapan?" Tanya gue.
"Kamu inget gak, dulu pas kelas 11 kamu ke sanggar batik sama Sungjae?"
Gue mengangguk, "Inget.. Kenapa?"
"Inget gak, kamu dulu disana pernah ngasi salep buat anak cowok yang ketetesan lilin?"
Sekali lagi gue mengangguk. "Kok kamu tau?" Tanya gue.
Sebelum menjawab, Taeyong menghela napas panjang sambil tersenyum.
"Anak cowok itu aku." Kata Taeyong.
Gue diem lama.
Gue langsung deg-deg an saat itu juga.
"Kamu suka aku sejak saat itu?" Tanya gue.
Taeyong menggelengkan kepala, "Lama sebelum itu.. Aku udah suka kamu sejak kelas 10, waktu pertama kali aku main ke kos kamu, pas kerja kelompok sama Bona."
Gue diem lagi.
Rasanya gak bisa dijelaskan dengan kata-kata, pas gue tau Taeyong udah suka sama gue dalam waktu yang sangat lama.
Gue langsung nangis saat itu.
"Loh? Kenapa?" Tanya Taeyong panik, sambil menghapus air mata yang jatuh di pipi gue.
"Taeyong, aku minta maaf.." Ujar gue.
Lalu, dengan lembut Taeyong memeluk gue.
"Minta maaf apa?" Tanya Taeyong, sambil menepuk punggung gue.
"Maaf, karena gak ngenalin kamu, karena aku gak sadar kalo cowok yang waktu itu kamu."
Taeyong terus nepuk-nepuk punggung gue. "Gak papa, karena dulu aku emang bukan siapa-siapa buat kamu. Jadi wajar kalo kamu gak inget." Kata Taeyong.
"Tapi, sekarang aku janji, aku bakalan inget kamu selamanya." Seru gue.
Taeyong melonggarkan pelukannya dari diri gue, lalu dia berkata, "Makasih ya Jis, udah mau sama aku. Aku bersyukur akhirnya aku bisa sama kamu. Aku bahagia.. banget."
Gue mengangguk.
Setelah itu, Taeyong mencium puncak kepala gue.
Gue rasa sejak saat itu lah rasa sayang gue sama Taeyong berada di puncak. Gue sayaaaaang banget sama dia. Sampe rasanya gak mau pisah.
Dan satu hal lagi yang baru sekarang gue sadari, rasanya sejak saat itu, sampe sekarang setelah lima tahun berlalu, rasa sayang gue sama Taeyong gak pernah berkurang, tetap berada di puncak tertinggi, bahkan bertambah tinggi saat gue merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my love story [jisoo][complete]
Fiksi PenggemarGue lupa rasanya jatuh cinta -Jisoo