Double update yah!
Setelah Ong datang dan mengingatkan gue betapa gak pantesnya gue untuk Jisoo, hati gue hancur. Setiap hari rasanya tersiksa.
Memang bener gue gak pantes untuk Jisoo.
Maka, di suatu titik, gue mulai berpikir untuk meninggalkan Jisoo.
Gue tau gue jahat, tapi gue juga tau bahwa ini yang terbaik buat Jisoo. Jisoo berhak mendapatkan pasangan yang jauh lebih baik dari gue.
Lalu, gue mutusin Jisoo, tanpa alasan yang jelas.
Jisoo sedih, tapi gue bahkan lebih sedih dari dia. Gue gak bisa mengatakan yang sesungguhnya sama dia.
Setelah itu, gue memutuskan untuk gak berhubungan lagi dengan Jisoo.
Gue putus semua kontak dengan dia, dengan harapan Jisoo bisa lupain gue.
Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu, setelah lima tahun gue bertemu lagi dengan Jisoo.
Gue seneng liat dia gak sendiri lagi, sudah ada laki-laki baik yang menjaga dia sekarang.
Tapi, gue sedih, setelah pertemuan dengan Jisoo, gue jadi tahu bahwa ternyata hati gue, selama lima tahun masih tetap untuk dia.
"Jis?" Seru seorang laki-laki, menghampiri gue, Jisoo dan Chaeyeon yang sedang duduk bersama.
Gue, Jisoo dan Chaeyeon langsung menoleh.
"Balik aja yuk." Kata Jisoo sambil bangkit, pada laki-laki tersebut.
"Loh? Masih mau ngopi."
"Pesawatnya udah mau take off, gak sempet." Ujar Jisoo.
"Masih ada waktu."
Jisoo gak menghiraukan ucapan cowok berbaju hitam tersebut. "Taeyong, Chaeyeon, gue balik dulu ya." Ujar Jisoo. "Chae, makasih udah nemuin handphone gue."
"Sama-sama Kak." Balas Chaeyeon.
Gue liatin wajah Jisoo dalam-dalam, sampai akhirnya dia pergi sambil menarik lengan laki-laki yang menghampirinya.
"Kak???" Ujar Chaeyeon.
Gue yang setengah sadar karena terus memandangi punggung Jisoo yang semakin menjauh menoleh ke arah Chaeyeon.
"Apaan?" Tanya gue.
"Ngeliatin Kak Jisoo kok segitunya sih?" Tanya Chaeyeon.
"Gak papa." Jawab gue sambil menggelengkan kepala.
"Jadi, gimana nih? Jadi beli cincinnya sekarang nggak?"
"Jadi, jadi."
Gue datang menjemput Chaeyeon memang tujuannya buat ngajak dia beli cincin pertunangan buat Kakak cowok gue yang mau ngelamar pacarnya.
Dia terlalu sibuk sampai gak sempet beli cincin, jadi dia nyuruh gue ngurus masalah cincinnya.
Tapi, gue mana tau sial cincin cincin an, makanya gue ajak aja Chaeyeon, adek sepupu gue buat milih cincinnya.
Saat gue dan Chaeyeon akan pergi, dari jauh gue melihat Jisoo sedang dipeluk oleh laki-laki tadi.
Gue menghentikan langkah gue.
Rasanya sakit melihat pemandangan di depan gue.
"Kak, itu pacarnya Kak Jisoo ya?" Tanya Chaeyeon.
"Mungkin." Jawab gue singkat, masih terus memandangi Jisoo.
Dalam hati gue berdo'a, "Jisoo, kamu tau gak, setiap hari selama lima tahun ini aku terus merindukan kamu? Kamu tau gak, selama ini gak ada wanita lain yang bisa menggantikan kamu? Kamu tau gak, bahwa setiap hari aku merasa baru sore kemaren aku mengayuh sepeda bersama kamu? Kamu tau gak gimana sayangnya aku sama kamu? Kamu gak tau! Aku udah gak bisa buat kamu ketawa lagi, aku udah gak bisa ajak makan bakso kesukaan kamu lagi, aku gak bisa ajak kamu jalan-jalan gak jelas tanpa tujuan lagi. Sekarang aku cuma bisa berdo'a. Semoga kamu bahagia, semoga kamu bahagia, semoga kamu bahagia."
Udah beneran tamat, gak ada bonchap lagi yaaa hehe.
Makasih buat temen-temen yang sudah baca.