9

2.7K 245 10
                                    

.
.
.
.
.
Chanyeol Sekarang sangat sibuk mengurus dan merawat Kyungsoo dengan baik, Ketika  Chanyeol naik ke kamarnya ia melihat Kyungsoo yang sedang mengusap-ngusap Kepala Toben di atas ranjang yang Kyungsoo tiduri. Ia Lalu memasuki ruangan sunyi itu. Kyungsoo menoleh sejenak lalu kembali mengusap Kepala Toben.

"Hei, makan lah Aku membuat mu bubur, Aku tidak terlalu tau makanan Apa yang harus disantap Oleh orang sakit macam Kau" Ucap Chanyeol sambil meletakkan mangkuk penuh bubur itu di meja sebelah ranjang.

"Hm ? Aku tidak nafsu..." Ucap Kyungsoo dengan nada lemas "rasanya seperti Aku ingin kembali bekerja hari ini"

Chanyeol menghirup nafas Nya dalam-dalam mencoba mengatur emosinya itu "nanti Kau semakin sakit Dan Aku semakin repot, Kyung"

"Aku tau Aku merepotkanmu" Kata Kyungsoo, Chanyeol terdiam "memang lebih baik jika Aku pulang saja, daripada merepotkan mu begini" Kyungsoo mulai melepaskan selimut yang menyelimuti dirinya tapi Chanyeol mencegahnya.

"Tidak, Kau tidak bisa pulang" Chanyeol menatap sinis kedua mata Kyungsoo "Kau Masih sakit Dan Aku perlu tau keadaan mu itu sampai Kau sembuh"

"Tapi, jika di rumah ku Ada yang mencariku ?" Tanya Kyungsoo membalas dengan menatap kedua mata Chanyeol.

"Tidak usah khawatir.. Aku sudah memberitahu tantemu itu dan ia pun mengizinkanku untuk merawatmu" Jawab Chanyeol.

"Tante IU ?" Kaget Kyungsoo "di-dia sudah pu-pulang ke-"

Chanyeol memotong pembicaraan Kyungsoo "sudah.. Kau tidak usah khawatir, mengerti ?" Chanyeol memberi sedikit senyuman "Boleh Aku memeriksa suhu tubuhmu Sekarang ?"

"Ten-Tentu" Kyungsoo Entah mengapa merasa malu Ketika Chanyeol sangat peduli padanya seperti ia mulai menyukainya...

"Bolehkah Kau memanggil nama ku ?" Tanya Chanyeol seraya ia mengambil sebuah Jarum suntik Dan menyentil Nya ujung Jarum tersebut.

"Namamu ?" Ragu Kyungsoo sambil bergemetar melihat Jarum suntik tersebut.

"Maksudku Ketika Kau kesakitan Kau harus meneriaki namaku" Ucap Nya sambil duduk di sebelah Kyungsoo Dan mengangkat lengan sebelah bajunya "tenang saja ini tidak Akan sakit, ini Akan meredakan Panasmu itu"

"Park C-c-Chanyeol ??" Ucap Kyungsoo dengan nada bergetar.

"Ne ? Bersiaplah ini Hanya sementara kehitungan 3... 1... 2..." Chanyeol dengan cepat Dan pelan menancapkan Jarum itu pada Kulit putih Kyungsoo memasukkan cairan pada Jarum suntik itu Dan masuk ke dalam tubuh Kyungsoo.

"Chan-Yeol !!!!" Kyungsoo berteriak kencang Ketika Jarum tersebut tertancap di lengan atasnya itu. Mata air Kyungsoo perlahan turun menyusuri pipinya yang lembut itu.

Lalu akhirnya Chanyeol melepaskan Jarum itu Dari tubuh Kyungsoo dan menempelkan sebuah Kapas pada Bekas suntikan tadi yang terletak lengan atas Kyungsoo.

"Kau sungguh orang yang pemberani" Puji Chanyeol sambil  menaruh alat-alat kedokterannya pada tas Nya itu Lalu tersenyum pada Kyungsoo.

Namun Kyungsoo mengeluarkan air Matanya perlahan-lahan Lalu mengusap Nya menggunakan kedua tangannya. Chanyeol yang melihat Kyungsoo menangis langsung memberinya pelukan hangat.

"Sudahlah, tidak usah menangis, itu tadi tidak sakit kan ?" Kata Chanyeol sambil memeluk Kyungsoo erat. Sedangkan Wajah Kyungsoo asik tenggelam di dada Chanyeol yang hangat dan memberi gelengan yang berarti kata tidak.

"Kalau begitu Kau Sekarang ma-"

"Aku tidak tau Kalau Kau seorang dokter"

𝐊𝐘𝐔𝐍𝐆𝐒𝐎𝐎 - 𝐀𝐇 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang