DM-35 (END)

4.5K 534 59
                                    

Chanyeol ikut serta ke dalam ruang persalinan menemani Kyungsoo. Sebenarnya Kyungsoo sudah melarang, karena tau Chanyeol tidak akan kuat. Proses melahirkan sangat sakit. Kyungsoo bersikeras melahirkan anaknya dengan proses normal.

"Akh!" Kyungsoo meringis saat merasakan kontraksi di perutnya.

Chanyeol menatap Kyungsoo dengan wajah yang memucat. Kyungsoo menggenggam tangan Chanyeol untuk menyalurkan rasa sakitnya. Ada perawat disamping mereka untuk tetap memantau kondisi Kyungsoo.

"Bukaan tujuh dok." Seorang perawat menyampaikan laporannya, seraya memeriksa kondisi kehamilan Kyungsoo.

"Dok, kenapa tidak segera dilakukan proses persalinan?" Tanya Chanyeol sedikit geram. Mereka sudah sekitar 3 jam berada di ruangan ini, tapi perawat justru hanya mengintip-intip bagian bawah milik istrinya yang mengangkang dan ditutupi kain.

"Karena nyonya Park memutuskan untuk melahirkan secara normal, maka kita harus menunggu sampai bayinya benar-benar siap untuk keluar. Saat bukaan 10, itulah waktu yang tepat."

Chanyeol tidak bisa menjawab lagi. Keputusannya untuk mendampingi Kyungsoo sudah tepat. Dia menyeka keringat Kyungsoo yang memenuhi pelipisnya.

Sejam kemudian dokter itu datang memantau. Kyungsoo masih meringis kesakitan saat mengalami kontraksi. Inilah yang disebut akan mengalami sakit saat melahirkan.

Dokter itu mengarahkan stetoskopnya kearah perut Kyungsoo. Chanyeol hanya menatapnya pasrah, tidak akan bertanya. Dia terlalu lelah dan tidak tega saat mendengar Kyungsoo yang kesakitan. Dia ingin sekali Kyungsoo membagi rasa sakit itu.

"Kepalanya sudah kelihatan dok." Ujar perawat itu saat mengintip bawahnya Kyungsoo.

"Kita harus melakukan proses persalinan segera. Aku merasakan satu jantung detakannya melemah." Jawab dokter itu sambil mengenakan sarung tangan karetnya.

"Siap dok." Dengan sigap, beberapa dokter koas dan perawat yang mendampinginya menyiapkan peralatan.

"Nyonya Park, rileks saja oke? Tarik nafas dan hembuskan perlahan-lahan. Dorong dengan sisa tenaga yang nyonya Park miliki, oke?" Dokter itu menenangkan sambil mengelus-elus lengan Kyungsoo.

"Tuan Park, terimakasih sudah bersedia menemani nyonya Park. Tuan bisa menjadi penyemangat nyonya Park." Chanyeol hanya bisa tersenyum kecut.

Proses persalinan pun dilanjutkan. Kyungsoo mencoba mendorong sekuat tenaganya, sementara Chanyeol bisa merasakan bau darah yang membuatnya sedikit pusing.

"Dok, kepalanya masuk lagi. Kemungkinan kita mulai dari awal lagi."

"Siapkan alat vacum."

"Dok, terjadi pendarahan."

"Ambil alih posisi tuan Park, dan bawa tuan Park keluar."

"Tuan Park, silahkan menunggu diluar."

"Aku ingin menemani istriku."

"Dok, selamatkan anak-anakku..."

"Kyungsoo kau harus bertahan."

"Dok! Kepalanya terlihat lagi."

"Dok! Nyonya Park melemah."

"Kyungsoo!! Kau harus bertahan."

"Silahkan menunggu diluar tuan Park. Tuan bisa mengganggu proses persalinan. Ini darurat."

"Kita akan melakukan proses vacum."

"Kyungsoo..."

*****

ᴅɪʀᴇᴄᴛ ᴍᴇꜱꜱᴀɢᴇ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang