DM-11

3.3K 591 51
                                    

Sehun berangkat ke Paris karena undangan untuk menghadiri Paris fashion week. Diantara member Trio Bangsat, Sehun lah yang paling dilirik para perancang busana karena memiliki body dan wajah yang nyaris sempurna, dan kebetulan Sehun juga menyukai dunia modeling. Berbeda dengan Chanyeol yang lebih menyukai akting, dan Kai yang menyukai dance.

Ditinggalkan Sehun, baik Chanyeol dan Kyungsoo sama sekali tidak ada yang berubah dengan kegiatan mereka. Mereka sering melakukan pertemuan, dan keseharian Chanyeol masih diurus oleh Kyungsoo. Sehun pun hampir setiap jam melakukan video call. Hanya untuk memastikan kalau Chanyeol dan Kyungsoo juga merindukannya.

Kyungsoo dan Chanyeol semakin dekat dalam setiap pertemuan mereka. Mereka selalu menghabiskan waktu makan secara bersama  Chanyeol pun selalu mengantar jemput Kyungsoo di flat sempitnya.

Seperti hari ini, Kyungsoo dan Chanyeol berjanji untuk bertemu di sebuah café. Membicarakan jadwal Chanyeol seminggu ke depan. Asisten pribadi Chanyeol yang meminta Kyungsoo, karena dia harus ke kampung untuk menjenguk Ibunya.

Cukup lama Kyungsoo menunggu dan terasa matanya mulai mengantuk. Ini karena Sehun yang melakukan video call dengannya sampai subuh, waktu istirahat Kyungsoo terpotong hanya untuk melihat Sehun menunjukkan senyum manisnya.

Kyungsoo mengenakan headset dan laptop didepannya terbuka lebar. Dia masih menunggu Chanyeol yang sangat terlambat hari ini. Musik yang didengar ditelinganya membuat dia semakin mengantuk. Diletakkan kepalanya diatas meja café, lengannya menjadi alas dari kepalanya agar tidak terlalu sakit merasakan meja yang keras. Kyungsoo tidak bisa menahan kantuk lagi. Perlahan tapi pasti matanya semakin terpejam.

.
.
.
.
.
Chanyeol memasuki café dengan perasaan bersalah. Dia sangat terlambat untuk memenuhi janji bertemu dengan Kyungsoo membicarakan jadwalnya. Ini karena beberapa fans yang menghadangnya saat Chanyeol membeli seikat bunga untuk Kyungsoo. Yah, entah kenapa Chanyeol terpikir untuk membeli seikat baby breath saat melewati toko bunga dalam perjalanan bertemu Kyungsoo.

Chanyeol berjalan menuju sudut café. Menjadi tempat favorit Chanyeol, Sehun dan Kyungsoo jika ingin menghabiskan waktu atau membicarakan banyak hal. Karena tempat ini sedikit tertutup dan tidak begitu diperhatikan pengunjung.

Chanyeol melihat Kyungsoo yang tertelungkup di meja café, tertidur. Chanyeol sudah menyiapkan alasan karena ada perasaan bersalah sebenarnya karena terlalu terlambat. Tapi tiba-tiba alasan-alasan itu menguar ketika melihat wajah Kyungsoo. Entah kenapa perasaannya menghangat saat melihat wajah polos Kyungsoo. Sebagian rambut Kyungsoo menutupi wajahnya hingga menyentuh bibirnya. Bibir padat berbentuk hati jika tersenyum.

Chanyeol meletakkan seikat bunga yang dia bawa tadi di bangku lain yang kosong. Ditariknya bangku yang ada disamping Kyungsoo secara perlahan, tidak mau mengganggu tidurnya Kyungsoo. Chanyeol ikut menelungkupkan tubuhnya diatas meja, berhadap-hadapan dengan Kyungsoo. Mengamati garis wajah Kyungsoo lebih detail.

Alis yang rapi dan hitam, pipi yang berisi, bibir yang merah, jangan lupakan kulit putih bersih Kyungsoo yang membuatnya semakin terlihat indah. Chanyeol tersenyum menatap wajah Kyungsoo yang sebenarnya untuk menetralkan degupan jantungnya bisa melihat Kyungsoo se-intens ini.

Chanyeol masih terus menatap Kyungsoo dengan perasaan kagum. Dia tidak ingin melewati setiap detik dari moment ini. Hingga akhirnya Kyungsoo perlahan membuka matanya, dan mereka saling beradu pandang untuk beberapa detik.

"Ah, maaf Chanyeol-ah. Apakah kau sudah lama menunggu? Maaf aku ketiduran." Kyungsoo refleks menegakkan duduknya sedikit salah tingkah karena Chanyeol yang menatapnya.

"Tidak, aku yang seharusnya minta maaf. Aku terlalu terlambat Kyungsoo-ya. Ini untukmu." Chanyeol memberikan seikat bunga yang dibelinya tadi.

"Ini untuk apa?" tanya Kyungsoo bingung.

ᴅɪʀᴇᴄᴛ ᴍᴇꜱꜱᴀɢᴇ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang