DM-24

2.8K 509 33
                                    

Kyungsoo merapatkan mantelnya untuk menghalau udara dingin yang menyentuh kulitnya. Rambut sebahunya dia biarkan tergerai ditiup angin. Dia hanya ingin berjalan-jalan saja menyusuri kota London, mencari udara segar. Lagian, mungkin dia tidak akan lama lagi di London.

Melanjutkan kuliahnya ke London adalah keputusan tepat baginya. Walaupun tidak banyak yang dia kenal, tapi dia merasa nyaman. Tidak ada yang mengusik Kyungsoo, termasuk Chanyeol. Membantunya menghilangkan traumanya.

Sejak kejadian Chanyeol yang mencoba memperkosanya lagi, Kyungsoo memutuskan untuk tidak bertemu dengan Chanyeol lagi. Dan Chanyeol pun seperti sadar diri untuk tidak mengusiknya lagi. Sekali pun Chanyeol tidak pernah menampakkan diri lagi di hadapan Kyungsoo.

Tindakan Chanyeol baik untuk perkembangan Kyungsoo. Dia tidak pernah lagi mengalami mimpi buruk. Tubuhnya pun tidak lagi memberi respon negatif saat ada yang menyentuhnya. Hanya saja, Kyungsoo kadang merindukan perhatian Chanyeol.

Akhirnya Kyungsoo tiba di Buckingham Palace, istananya Ratu Elizabeth, pemimpin kerajaan Inggris saat ini. Sudah banyak turis yang berkumpul untuk melihat 'Changing Guard', pergantian penjaga keamanan di sekitar istana.

Kyungsoo tampak terpesona melihat proses ini, begitu rapi dan menakjubkan. Pantas saja proses ini selalu ramai di datangi pengunjung, walaupun sudah sering dilakukan.

Kyungsoo nyaris tidak mengedipkan matanya, untuk melihat setiap detik proses "Changing Guard" tersebut. Yang Kyungsoo tidak sadari adalah, ada orang lain yang juga memperhatikannya.

*****

"Nanti aku pikirkan lagi, oppa."

"Kau harus kembali ke Seoul, Kyung. Apakah kau tidak merindukan oppa mu ini?"

"Tapi aku juga belum menyelesaikan kuliahku."

"Kau hampir selesai. Dan jangan coba-coba menerima pekerjaan disana. Pokoknya kau harus kembali ke sini."

"Huffttt... Disini begitu nyaman."

"Oppa akan mencarikanmu pekerjaan disini. Jangan tinggalkan oppa sendirian disini! Oppa menyayangimu, Kyung."

"Yayayayaya...."

"Oke. Oppa merindukanmu."

"Kyung juga merindukan oppa."

"Nanti oppa telepon lagi ya."

"Nde."

Kyungsoo mematikan panggilan teleponnya. Xiumin, oppanya memang selalu rutin menelepon Kyungsoo. Dan akhir-akhir ini Xiumin sedikit takut jika Kyungsoo terlalu betah di London.

Hufttt...~~~

Kalau bukan karena oppanya, Kyungsoo pasti sudah memutuskan tinggal di London saja. Dengan ijazah S2, Kyungsoo pasti dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Kalaupun tidak, Kyungsoo bisa bernyanyi di cafe.

Tapi Xiumin selalu meminta Kyungsoo untuk balik ke Korea, alasannya selalu karena kesepian. Xiumin memang sudah tidak berpacaran lagi dengan Kris. Ini karena masing-masing keluarga menentang hubungan mereka. Keluarga Kris menginginkan keturunan untuk keluarga Wu. Dengar-dengar, Kris dinikahkan dengan pilihan ibunya Kris, Zitao. Perempuan berkebangsaan China.

Kyungsoo kurang memahami sebenarnya. Karena menurut cerita Kris, dia adalah seorang homoseksual dan pernah tertarik dengan Chanyeol, dan berpacaran dengan beberapa pria. Kris bisa menahan hasratnya untuk seorang Park Chanyeol. Tapi, bisakah Kris menahannya hasratnya lagi dan menikah dengan seorang perempuan? Entahlah, Kyungsoo terlalu sungkan untuk bertanya.

ᴅɪʀᴇᴄᴛ ᴍᴇꜱꜱᴀɢᴇ (gs) - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang