Ini cerita hasil imajinasi liar gue doang. Maaf klo banyak typonya. Maaf juga klo banyak bahasa gak bakunya. So, semoga kalian suka:)
******
Dalam aksara, ku titipkan segala cerita.
Tentang kertas putih yang dipenuhi warna.
Tentang luka yang tertuang oleh pekatnya tinta.
Serta tentang Tuan yang tak jua membalas rasa.~•~
"ANGKASA!!!" teriak seorang gadis yang akhir-akhir ini seringkali menganggu hidupnya.
"ANGKASA TUNGGUIN AKU" bukannya berhenti, justru Angkasa malah mempercepat langkahnya demi menghindari gadis itu. Ia berbelok di ujung koridor untuk mengamankan dirinya.
"lohh Angkasa mana? Perasaan tadi belok ke sini" gumamnya saat sampai di ujung koridor. Pandangannya menjelajah ke sudut-sudut koridor namun ia tak menemukan apa yang ia cari.
"woy Rain ngapain lo disini? Kelas kita kan di sebelah sana" ucap sahabatnya yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.
Gadis yang sedari tadi memanggil Angkasa adalah Rainasya Angeline."ehh Lisa, ini loh Rain lagi nyari Angkasa, tadi Rain liat Angkasa belok sini tapi kok gak ada yaa?" ucap Rain lebih tepat seperti sebuah pertanyaan.
"elah masih pagi udah nyariin si Angkasa aja" Lisa memutar bola matanya malas "Ke kelas aja yuk bentar lagi bel"
"tapi-" ucapan Raina terhenti karena Lisa menariknya paksa untuk meninggalkan tempat itu.
Di sisi lain, orang yang tadi dicarinya tengah bersembunyi dan menghembuskan nafas lega saat memastikan bahwa Raina sudah pergi.
Angkasa bangkit dari tempat persembunyiannya dengan senyum yang sulit di artikan dan berjalan menuju kelasnya.
Rain dan Lisa duduk di bangku kelas 12 Ipa 2 yang berseberangan dengan Kelas Angkasa yaitu 12 Ips 2. Mereka bersahabat sudah cukup lama yaitu sejak masih SMP.
Bel masuk berbunyi, semua murid memasuki kelasnya masing-masing.
Raina dan Lisa pun segera memasuki kelasnya.Hari ini kita bertemu lagi.
Hujan memang ditakdirkan tuk menemani Angkasa.
Hujan takkan membiarkan Angkasa kesepian.
Cukup hujan yang merasakan sakitnya dijatuhkan.
Angkasa jangan!-bertemu dengan Angkasa.
"hayo nulis apa lo?" tanya Lisa yang duduk di sebelahnya dengan wajah penasaran.
"nulis tentang masa depan Rain dan Angkasa hehe" jawabnya dengan nyengir lebar.
"alah itu sih namanya ngarep. Angkasa itu playboy, kenapa sih lo suka sama dia?"
"Lisa gak tau ya, bagi Rain, Angkasa itu-" ucapannya terhenti saat mendengar perkataan yang membuatnya takut.
"Rainasya Angeline dan Lisaskia Prawinata jika kalian ingin mengobrol, silahkan keluar. Jangan mengganggu di jam pelajaran saya!" ucapnya dengan tegas.
Rain meringis, sedangkan Lisa langsung menunduk "maafin Rain sama Lisa ya bu, kita janji deh gak bakal ngulangin lagi" ucapnya dengan menunjukkan jarinya yang membentuk huruf v.
Ms. Tessa hanya menggelengkan kepalanya sedangan murid yang melihatnya berusaha menahan tawanya karena melihat wajah lugu milik Raina.
Selama pelajaran berlangsung, Raina benar-benar menepati janjinya. Ia tetap fokus memperhatikan pelajaran di depan meskipun ia sama sekali tak mengerti apa yang gurunya terangkan.
Tengg... Teng....
Para murid yang mendengarnya itu langsung menghembuskan nafas lega karena selama tiga jam, mereka hanya memperhatikan Ms. Tessa berbicara menggunakan bahasa inggris, pasti kalian tau kan rasanya gimana?
"baiklah, pelajaran kita hari ini cukup sampai di sini, saya permisi" ucap Ms. Tessa lalu meninggalkan kelas.
"Lisa ayok cepetan kita ke kantin" ajak Raina tergesa-gesa.
Lisa tidak menjawab, ia masih sibuk membereskan bukunya. Saat ia selesai membereskan bukunya, Raina langsung menariknya paksa.
"Lisa pesenin Rain soto ya, Rain mau nyari tempat duduknya" Lisa hanyak mengangguk.
Pandangan Raina menjelajah mencari meja yang kosong. Namun, ia malah melihat orang yang ia suka tengah bersama seorang gadis. Raina kesal saat melihat pria yang disukanya tertawa dengan perempuan lain, ia segera menghampirinya.
"ANGKASA" panggilnya.
Angkasa dan perempuan itu menoleh secara bersamaan. Senyum di wajahnya seketika luntur saat Raina sudah berada di hadapannya.
"Angkasa dia siapa? Kok tadi Angkasa ketawa sih?"
"mau gue ketawa itu hak gue. Siapa lo sok akrab sama gue?!" ucapnya dingin.
Angkasa menatapnya tajam, bukannya takut, Raina malah balas menatapnya dengan wajah angkuh yang di buat-buatnya.
"ngapa lo liat gue segitunya?! Dendam lo?!"
"gak kok, Raina gak dendam sama Angkasa, kan Raina suka sama Angkasa" Angkasa mendelik ngeri saat melihat gadis dihadapannya tertawa.
"Asa dia siapa?" tanya Cika-perempuan yang sedari tadi sedang bersama Angkasa.
Angkasa baru saja akan menjawab, namun mulut bawel Raina lebih dulu menyelanya.
"Aku Rain calon pacarnya Angkasa, kamu siapanya Angkasa?" jawabnya pede.
Angkasa tersenyum sinis "dia pacar gue. Mau apa lo?!"
Angkasa tertawa puas dalam hatinya karena berhasil membuat Raina bungkam. Ia melirik ke arah Cika "udahlah Cik, mending kita pergi daripada ngeladenin cewe gila kaya dia, nanti ketularan gila loh"
Angkasa menarik lengan Cika meninggalkan Raina yang masih diam mematung. Tanpa sadar air matanya menetes.
"Hey, lo nangis?" tegur seseorang yang sudah berada dihadapannya. Raina yang tersadar langsung menghapus air matanya dengan kasar.
"nggak kok gak nangis. Kata mama cewe itu harus kuat, gak boleh cengeng" ucapnya polos.
Raina mengerutkan keningnya saat melihat orang yang dihadapannya tertawa.
"lo lucu" ucapnya di sela tawanya.
Setelah puas, ia menghentikan tawanya."ohh ya kenalin nama gue Fajar Zyasterio, kelas 12 Ips 2" Fajar mengulurkan tangannya.
Bukannya menjabat tangan Fajar, Raina malah memberikannya permen dan langsung meninggalkan Fajar.
Raina menghampiri Lisa yang sudah duduk manis di salah satu meja. Ia mengambil tempat di hadapan Lisa.
"Lisa udah lama yaa?" tanya Raina.
Lisa tidak langsung menjawab, ia menyodorkan soto yang Rain pesan.
"cepetan abisin, bentar lagi bel" ucapnya. Raina hanya mengangguk dan mulai menyantap soto miliknya.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainangkasa [TERBIT]✅
Genç Kurgu2018 #5 dalam senja #2 dalam Raina #6 dalam hujan 2020 #1 dalam fajar #3 dalam hujan #6 dalam angkasa #8 dalam senja Hujan tahu angkasa memiliki segalanya. Bukan ia satu-satunya yang angkasa rengkuh. Banyak dari mereka yang mengagumi indahnya angk...