lima

1.2K 165 7
                                    

Hari libur adalah waktu yang tepat digunakan untuk bermalas-malasan. Tetapi tidak untukmu, kamu mempunyai jadwal bersepeda setidaknya 2 minggu sekali. Tidak jauh, hanya mengitari beberapa komplek perumahan.

Ketika kamu sedang asik mengayuh sepeda sambil menggumamkan sebuah lagu hingga tiba-tiba tanpa sengaja, kamu menabrak seseorang yang sedang lari pagi. Orang tersebut sedikit mengaduh karena kakinya terkena roda sepedamu sedangkan kamu terjatuh karena tidak dapat menjaga keseimbangan.

"Hey! Engga apa-apa?"

Sebuah tangan terulur ketika kamu sedang sibuk membersihkan tangan dan lututmu yang kotor karena terjatuh. Kamu meringis ketika melihat telapak tangannya ada goresan luka.

"Maaf nyebrang tadi engga liat"

Kamu mendongak mendengar orang yang ditabraknya berbicara dan kamu mendelikan mata  ketika melihat seseorang yang ada dihadapanmu. Dia orang yang selalu ada dalam fikiranmu beberapa bulan belakangan ini. Orang aneh yang entah mengapa selalu ada di hadapanmu.

Kim Mingyu, orang yang kamu tabrak. Orang yang sedang lari pagi sambil mendengarkan lagu. Orang yang membuat kamu terjatuh dari sepeda.

Kenapa Mingyu ada dimana-mana yaTuhan? Batinmu.

"Loh? Lo engga apa-apa kan?"

Mingyu akhirnya berjongkok menyamakan tingginya dengan dirimu yang sedang duduk di aspal. Uluran tangan Mingyu sedari tadi diabaikan oleh dirimu, membuat Mingyu berinisiatif memeriksa keadaan tanganmu.

"Telapak tangan lo luka, obatin dulu yuk!"ucap Mingyu menarik pergelangan tanganmu

"Engga usah, gue mau balik aja"ucapmu pelan

"Rumah gue deket kok disitu"ucap Mingyu menunjuk sebuah rumah yang terlihat asri

"Engga apa-apa Gyu, nanti nyokap malah khawatir kalo gue engga balik-balik"ucapmu bangkit sendiri

Mingyu membantu mendirikan sepedamu dan membersihkan celana dan bajumu yang kotor terkena aspal jalanan.

"Beneran engga diobatin dulu? Kerumah lo kan masih 15 menit lagi"ucap Mingyu panik

"Iya udah engga apa-apa. Gue balik ya!"ucapmu kembali menaiki sepeda

"Hati-hati, yaaa!"ucap Mingyu sedikit berteriak

•••

Line!

Notifikasi pesan di ponselmu berbunyi tepat ketika kamu masuk ke dalam kamar. Setelah pulang bersepeda, kamu memutuskan membersihkan diri dan sarapan bersama keluarga.

Mingyu
Hey!
Lo udah sampe rumah?
Tangan lo gimana?
Udah diobatin kan?
Jangan lupa kasih obat merah
Kasih plester juga
Halloooo
(y/n)?
Lo udah sampe rumah kan?

Mingyu mengiriminya chat yang tidak dapat dikatakan sedikit membuatmu merasa bersalah karena tidak memberikan kabar kepada Mingyu setibanya dirumah tadi. Kamu melirik ke tanganmu dan luka masih tergores disana.

(y/n)
Mingyu
Sorry telat bales
Baru selesai sarapan
Iyaaaa nanti gue obatin!
Gue malah lupa kalo tangan
gue luka hehe

Mingyu
Lukanya jangan dibiarin
Nanti infeksi
Cepetan diobatin
Kasih plester juga

(y/n)
Iyaaa Gyu
Nanti gue obatin

Mingyu
Kirim pict ke gue!
Bukti kalo lo udah
obatin luka lo

Kamu mendengus kesal melihat chat terakhir Mingyu. Kamu pun melangkah ke meja belajar untuk mengambil kotak p3k yang terletak disana. Mengobati lukamu dengan obat merah serta plester, sesuai perintah Mingyu.

(y/n) sent a picture

Kamu tersenyum sambil sesekali  menggelengkan kepala. Kamu merasa bingung, mengapa harus mnegikuti semua perintah Mingyu? Mingyu bukanlah ibu atau ayahmu, dia juga bukan kekasihmu, mengapa kamu patuh sekali kepada Mingyu? Entahlah kamu pun tidak tahu mengapa

TBC

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang