tiga empat

664 101 2
                                    

The day

Hari yang menegangkan itu pun tiba. Kamu telah berada di depan ruang sidang bersama beberapa teman yang sengaja menemanimu dan beberapa lagi yang mempunyai jadwal sidang bersamamu

Mingyu
Fighting for today!
Maaf aku engga bisa cuti
Tapi doa aku selalu menyertaimu
Love you♡

Kamu menghembuskan nafasmu berat. Membaca beberapa rangkaian kata yang dikirim Mingyu setengah jam yang lalu. Kamu tau konsekuensinya, Mingyu tidak mungkin cuti hanya untuk menghadiri sidang skripsimu

•••••

"Selamaaaat"

"Finally, lulus!!!"

"Jangan nangis dong kan udah legaaa"

"Yeaaaay un-officially sarjana"


Beberapa temanmu memberikan ucapan selamat setelah kamu keluar ruang sidang. Ya walaupun keluar dengan berlinang air mata, kamu dinyatakan lulus. Beberapa temanmu juga memelukmu untuk menenangkanmu.

"Permisi.... boleh gantian meluknya?"

Kamu yang terisak, sedikit merenggangkan pelukan temanmu dan temanmu melepas pelukan kalian. Suara itu. Suara seseorang yang mengatakan tidak dapat datang. Seseorang yang mengatakan tidak bisa cuti. Tapi kenapa suara itu terdengar disini.

Kamu menghapus jejak air matamu dan melihat seseorang di depanmu. Seseorang dengan senyum sumringah, tengah berdiri merentangkan kedua tangannya. Tanpa fikir panjang, kamu menghambur kepelukan orang itu.

"Selamat! Un-officially sarjana"

Mingyu... Mingyu datang! Dia yang mengatakan tidak bisa datang, sekarang tengah memelukmu erat. Membuatmu semakin terisak. Setelah kantor menandakan bahwa ia langsunh dari kantornya dengan lengan kemeja putih yang ia lipat hingga siku.

"Udah jangan nangis lagi... Kenapa? Hm?"

Mingyu mengusap pelan surai hitammu.

"Jahat...."ucapmu terisak

"Siapa yang jahat, hm? Dosen penguji kamu? Temen-temen kamu? Sini bilang ke aku..."Mingyu sesekali mengecup puncak kepalamu

"Kamu.... jahat...."ucapmu kembali terisak

"Loh aku kenapa?"

Mingyu melepaskan pelukannya. Menghapus air matamu dan merapihkan rambut yang jatuh di wajahmu. Dia tersenyum. Senyumnya menenangkan, seperti biasanya.

"Kamu bilang engga bisa dateng..."ucapmu lagi sambil memukul pelan dada Mingyu

"Kan surprise... kalo aku bilang mau dateng, nanti kamu engga konsen!"Mingyu mencolek hidungmu

"Jahat! Pokoknya jahat!!"ucapmu kembali terisak

"Udah nangisnya... tuh diliatin temen-temen kamu..."Mingyu kembali menghapus jejak air matamu

Kamu melirik ke sekelilingmu dan benar saja, temanmu sedang memperhatikan kalian berdua. Karena malu, kamu menarik Mingyu dan kamu bersembunyi di dada bidang Mingyu.

"Aku malu... ayok pergi..."

Kamu berbisik dan Mingyu tertawa kecil.

"Yaudah lepasin dulu, masa jalannya mau sambil pelukan? Nanti aku di marahin dosen kamu..."

Kamu melepaskan pelukan Mingyu. Mingyu menggenggam tanganmu dan berpamitan dengan teman-temanmu. Sedangkan kamu hanya dapat menunduk malu.

TBC

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang