boncabe lvl. 8

452 54 6
                                    

"Auntiiiiii"

Kamu melambaikan tanganmu kepada seorang anak kecil perempuan yang sedang bermain perosotan dengan gembiranya.

Disisi lain kamu mendorong dengan pelan ayunan yang berisi seorang anak laki-laki yang umurnya lebih muda dari anak perempuan tadi.

"Ayok kita pulang...."

●●●

Sudah hampir satu jam, kamu dan Mingyu berada dalam kemacetan. Kemacetan yang tidak seperti biasanya. Seharusnya sudah setengah jam yang lalu kamu tiba di tempat dimana kamu akan dijemput Wonwoo.

"Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, harap menghubungi beberapa saat lagi atau meninggalkan pesan setelah bunyi bip"

Kamu menghembuskan nafas kasar sambil mematikan handphonemu. Sudah setengah jam kamu berusaha menghubungi Wonwoo tetapi panggilanmu selalu dialihkan.

"Gimana? Bisa ditelfon?"kamu menggeleng menjawab pertanyaan Mingyu

Mobil yang dikendarai Mingyu berjalan sedikit demi sedikit, sepertinya kemacetan sudah mulai terurai. Kamu melihat kwluar jendela, dimana ramai orang berkumpul dijalanan.

"Ah habis terjadi kecelakaan, pantas macetnya seperti itu"ucap Mingyu

Kamu masih memperhatikan jalanan ramai tersebut. Sebuah mobil bertabrakan dengan sebuah truk, itulah penyebab kemacetan selama sejam ini. Kamu memicingkan matamu, melihat ke sebuah kendaraan ringsek yang masih berada di pinggir jalan.

"Stop!"

Kamu memegang lengan Mingyu dan dengan cepat Mingyu menginjak pedal rem. Beberapa mobil di belakang Mingyu membunyikan klakson akibat mobil Mingyu yang berhenti mendadak. Mingyu menjalankan kembali mobilnya.

"Aku bilang berhenti, Kim Mingyu!"

Kamu menatap Mingyu dengan mata memerah dan nafas yang tidak beraturan. Mingyu memilih menepikan mobilnya dan kamu turun menghampiri mobil korban kecelakaan tersebut.

Kamu memicingkan matamu, memperjelas pandanganmu ke mobil tersebut. Kamu merasakan kakimu mendadak lemas dan tidak bertenaga, sebelum badanmu mencium aspal, Mingyu berhasil menopang badanmu.

"Gyu... Wonwoo... Kim Mingyu..."

Kata-katamu tercekat. Kamu tidak dapat menangis, tidak dapat berteriak, bahkan berbicara saja susah. Kamu menunjuk ke arah mobil korban. Sebuah gelang tergelatak di kursi tersebut. Gelang tersebut putus, berantakan dan tidak berbentuk.

Kamu mendekat ke arah mobil yang sudah tidak berbentuk tersebut. Beberapa polisi mulai menahanmu agar tidak mendekat, tetapi kamu meronta dan tetap ingin mendekat. Kamu ingin memastikan, jika mobil itu bukanlah milik seseorang yang pagi tadi masih dapat kamu lihat.

"Hei.... tenang"Mingyu memelukmu dari belakang

Mingyu menahan bobot badanmu. Fikiranmu melayang kemana-mana. Kamu tidak dapat fokus malam itu.

"Ayok kita ke rumah sakit"

Mingyu memapahmu kembali ke mobil.

"Gyu.... Wonwoo... Gelang.... Mobil..."racaumu

"Iya, makanya ayok kita ke rumah sakit"Mingyu memasangkan seatbelt untukmu dan setelahnya pergi dari tempat kejadian.

tbc.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang