tiga tiga

649 108 4
                                    

Seminggu menjelang sidang skripsi

"Udah belajarnya! Ini makan dulu..."

Mingyu menutup laptopmu dan meletakan semangkuk sereal di hadapanmu. Bukannya memegang sendok, kamu justru meletakan kepalamu di meja dan menarik nafas panjang.

"Kenapa, hm?"

Mingyu merapihkan rambutmu yang tak beraturan dan menyatukannya untuk kemudian dia kuncir kuda. Ya, Mingyu sudah handal dalam mengkincir rambutmu.

"Kalo aku engga lulus gimana?"

Dengan suara seperti berbisik, kamu menolehkan kepalamu ke arah Mingyu. Mingyu mengikutimu meletakan kepalanya di meja dan mengelus pipimu lembut.

"Lulus! Kamu pasti lulus kok. Jangan ngomong yang macem-macem"Mingyu tersenyum

Kamu menelungkupkan kepalamu dan Mingyu mengelus rambutmu pelan. Jika kalian bertanya dimana kami berada, saat ini aku dan Mingyu berada dirumah Mingyu. Menginap dirumah Mingyu adalah hal lumrah bagiku dalam 4 bulan ini, begitu juga dengan Mingyu.

Jika kalian bertanya kemana Tzuyu, sudah lebih dari 6 bulan dia kembali ke Amerika. Dijemput oleh orang tuanya. Tzuyu ternyata berbohong, Tzuyu pindah tidak dengan izin orang tuanya. Mingyu yang mengetahui hal itu pun marah terhadap Tzuyu dan memblokir segala sesuatu yang berhubungan dengan Tzuyu.

Hubunganku dengan Mingyu? Jangan harap ada sebuah ikatan diantara kami, itu tidak ada. Semuanya mengalir apa adanya, seperti biasa.

"Heh ayok makan dulu, itu sereal kamu udah nyatu sama susu"

Omogan Mingyu membuyarkan lamunanmu. Kamu mengangkat kepalamu dan menarik mangkuk sereal yang sempat kamu dorong tadi.

"Kenapa sereal? Aku kan bukan balita..."

Kamu mengerucutkan bibirmu sambil sesekali mengaduk sereal di hadapanmu.

"Iya bukan balita. Tapi manjanya kayak balita! Suka ngambek juga..."ucap Mingyu terkekeh

Kamu pun menyedokkan sereal hingga tanpa sadar kamu menghabiskan semangkuk besar sereal dihadapanmu

"Tadi protes... tapi ternyata habis juga"

Mingyu membereskan mangkuk makanmu sedangkan kamu meninggalkan Mingyu di dapur sambil membawa laptop yang sempat kamu lupakan.

•••

"Stop! Dilarang baca skripsi dan bekerja di malam minggu"

Kamu menoleh ke arah Mingyu yang berdiri di depan pintu sambip berkacak pinggang. Kamu mengabaikannua dan fokus kembali ke laptop di hadapanmu.

"Pssstt ayok ingat perjanjian kita...."

Mingyu naik ke kasur dan duduk disebelahmu

"Sidang aku seminggu lagi, Gyu.... Pengecualiaan buat malam ini ya?"ucapmu dengan puppy eyes dan Mingyu menggeleng

Mingyu mengambil alih laptopmu. Mematikannya. Lalu meletakannya di nakas sebelah kasurnya. Setelah itu Mingyu merebahkan dirinya dan menarik kamu ke dalam pelukannya

"Semakin kamu baca, semakin kamu takut dan panik"ucap Mingyu mengusap punggungmu

"Aku aja yakin sama kemampuanmu, masa kamu engga yakin sama kemampuan sendiri?"

Mingyu mengangkat kepalamu agar menatapnya dan dia tersenyum

Chup!

Sebuah kecupan singkat mendarat di bibirmu dan reflek kamu memukul dada Mingyu

"Kebiasaan ih kamu"ucapmu pelan

"Kebiasaan aku yang kamu suka kan?"ucap  Mingyu meledek

Ucapan Mingyu itu berhasil membuat mukamu memanas dan kamu hanya dapat menyembunyikan wajahmu di dada bidang Mingyu

TBC

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang