boncabe lvl. 13

226 30 5
                                    

Setelah kejadian mogok makan saat Mingyu datang berkunjung, kejadian serupa masih berulang hingga seminggu ke depan.

"Ayok dong Nu... Kamu harus makan, biar cepet sembuh"ucapmu pasrah

Kesehatan Wonwoo tidak semakin baik, bahkan semakin memburuk. Berat badan Wonwoo kian menurun, tidak jarang Wonwoo terserang demam di malam hari yang membuatmu harus terjaga setiap malam.

"Sudah membaik?"tanya Mingyu dan kamu menggeleng.

Semalam kamu terpaksa membawa Wonwoo ke rumah sakit karena demamnya yang tidak kunjung turun. Dokter mengatakan jika kondisi Wonwoo terus menurun, hal tersebut dapat berakibat fatal terhadap kesembuhannya.

"Ini bukan salah kamu. Kamu sudah merawat Wonwoo dengan baik, tinggal menunggu Tuhan yang bekerja dari atas sana"Mingyu menepuk pundakmu, membuat tangis yang semula kamu tahan akhirnya lolos dari kedua pelupuk matamu.

●●●

Malam itu kamu masih berjaga, menjaga Wonwoo yang masih belum sadarkan diri. Mingyu sudah memintamu untuk melakukan shifting menjaga Wonwoo tapi kamu menolaknya karena kamu ingin ada disamping Wonwoo ketika ia sadar.

"Engga tidur?"Tubuhmu sedikit tersentak kala Mingyu kembali menyapamu, membawa dua cup yang asapnya masih mengepul.

Kamu menggeleng sebagai jawaban dan menerima sebuah cup yang kamu yakini berisi teh hangat, karena kamu dapat mencium bau melati yang menenangkan. Kamu menghela nafas panjang sambil sesekali menyesap teh hangat tersebut.

"Anak-anak aku titipin ke tetangga, sementara waktu..."Mingyu membuka suara, meruntuhkan keheningan di ruangan tersebut.

"Kasian mereka, Gyu... Aku engga apa-apa disini sendiri"ucapmu pelan.

"Engga apa-apa untuk sehari, dua hari atau tiga hari ke depan bagaimana? Kamu peu tidur dan istirahat"ucap Mingyu meyakinkanmu.

Kamu menarik nafas panjang. Cup putih yang semula kamu genggam, sudah tandas isinya. Kamu merenggangkan tubuhmu di sebuah sofa panjang di sudut ruangan. Beberapa kali Mingyu meyakinkanmu untuk tidur dan beristirahat walau sejenak.

●●●

"Wonwoo.... Sayang.... Kamu mau kemana?"

Kamu sedikit menaikan suaramu, memanggil Wonwoo yang berjalan menjauhimu.

"Wonwoo! Kamu ngapain kesana? Kamu mau kemana?"

Lagi, kamu berusaha memanggil Wonwoo. Kamu tidak bisa berlari, sehingga kamu hanya memanfaatkan suaramu.

"Kamu disini dulu ya? Aku pergi sebentar. Aku janji, engga akan lama! Sebentar aja ya sayang?"

Suaramu tercekat. Tubuhmu mematung. Wonwoo yang semula berjarak cukup jauh darimu tiba-tiba sudah berada dihadapanmu lagi.

"Engga.... Please jangan tinggalin aku lagi ya? Nanti aku sama siapa kalo kamu ninggalin aku?"

Wonwoo tersenyum dan merapihkan anak rambutmu yang mulai keluar dari ikatan yang kamu gunakan.

"Ada Mingyu. Ada anak-anaknya juga kan? Kamu engga akan sendirian sayang.... Aku janji, setelah ini kamu akan bahagia..."

Wonwoo masih tersenyum dan meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja dan kamu akan bahagia setelah ini.

"Engga mau... Aku mau kamu... Please... Aku cuma mau sama kamu...."

Kamu terisak, mencoba menggenggam tangan Wonwoo dan menghentikan pergerakannya.

"Kamu harus janji sama aku ya? Jangan terlalu sering nangis! Kamu harus bahagia dan selalu senyum. Oke?"

Wonwoo mencoba melepaa genggamanmu dan kembali berjalan menjauh. Wonwoo mengabaikanmu yang menangis dan memanggil namanya.

"Bagaimana aku bisa bahagia kalo bahagia aku itu kamu?!?!?!?!"

Kamu berteriak dengan seluruh kekuatanmu yang tersisa. Tetapi, Wonwoo tetap berjalan menuju cahaya putih yang semakin lama semakin menyilaukan pandangamu.

●●●

"Hey... bangun...."

Kamu terbangun dengan nafas yang terengah serta dengan keringat yang membajiri keningmu. Kamu melihat dihadapanmu ada Mingyu dan dibelakangnya ada Wonwoo yang masih betah tertidur.

"Kamu mimpi buruk, hm?"tanya Mingyu dan kamu menggeleng.

Kamu menerima air mineral yang Mingyu berikan dan menyesap airnya sedikit demi sedikit. Matamu masih menatap Wonwoo yang terbaring di ranjang rumah sakit tersebut.

tbc.

Sepuluh bulan setelah update terakhir.
Semoga masih ada yang ingat dengan jalan ceritanya. Setelah ini hanya ada beberapa part hingga Love Scenario resmi tamat.

Selamat menunggu! Semoga segera bisa aku update part selanjutnya.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang