dua tiga

737 116 16
                                    

Kamu memutuskan duduk di kursi penumpang belakang,  menempatkan dirimu untuk tahu diri. Wanita yang sedari tadi bergelayut manja di lengan Mingyu, dengan tenang menempati dirinya di kursi sebelah Mingyu.

Mingyu menoleh ke arahmu yang duduk dibelakang dan dengan sigap kamu menoleh ke lain arah. Entah mengapa, kamu sedang enggan menatap Mingyu untuk saat ini.

Sepanjang perjalanan, kamu hanya menatap jalanan yang sedikit ramai. Memikirkan bagaimana caranya agar kamu dapat keluar dari keadaan yang canggung ini. Ya, bagaimana tidak canggung, dua orang di depanmu sedang membicarakan sesuatu yang bahkan tidak kamu mengerti.

"gyu, bisa tolong pinggirkan mobilmu?"

Mingyu menoleh dan mengenyitkan keningnya menatapmu bingung. Jarak dari tempat kalian saat ini kerumahmu masih terbilang jauh. Kamu dapat melihat wajah wanita disamping Mingyu menghembuskan nafas kasar karena kamu telah mengintrupsi perbincangannya dengan Mingyu.

"mau ngapain?"tanya Mingyu aneh

"temenku nitip sesuatu, ditoko dekat sini. aku mau mampir sebentar"ucapmu datar

"tokonya dimana? sebentar aja kan? biar aku tunggu"ucap Mingyu

"tidak usah! aku sendiri saja. kalian berdia bisa melanjutkan perjalanan kalian"ucapmu panik

"tapi...."

"udah, gyu! aku capek baru nyampe, kalo kita nungguin nanti aku lama sampe apartment"ucap wanita disebelah Mingyu membuat Mingyu tidak dapat menyelesaikan kalimatnya

Mingyu meminggirkan mobilnya dan dengan cepat kamu keluar dari dalam mobil. Entah mengapa kamu merasa kesal, kamu juga bingung kamu kesal karena siapa atau karena apa. Setelah mengucapkan terimakasih secara singkat, kamu berbalik menjauhi mobil Mingyu.

Kamu berjalan tidak tentu arah. Kamu mengatakan alasan bohong demi dapat keluar dari suasana canggung tadi. Kamu pun memilih sebuah cafe yang berada di sudut jalan dan memesan kopi untuk menenangkan fikiranmu.

•••

Pukul 8 malam, kamu baru sampai rumah. Kamu berjalan kesana kemari tidak tentu arah hingga lelah dan memutuskan kembali kerumah tanpa membawa apakun, karena memang tidak ada yang menitip apapun kepadamu.

Kamu menghempaskan tubuhmu di kasur dan merogoh saku jaketmu, mencari keberadaan ponsel yang sedari tadi kamu abaikan. Kamu membuka kunci ponsel dan mendapati suatu hal yang membuatmu menghembuskan nafas kasar.

15 missed calls from Minguu
20 New Messages from Mingyu

Mingyu
Kamu dimana?
Udah pulang?
Barangnya udah ketemu?
Angkat telfon aku!
Mau aku jemput?
Hey! Please balas pesanku
Maaf....
Seharusnya aku menunggumu
Kabari aku jika sudah sampai rumah!

Itu adalah beberapa spam pesan yang dikirim Mingyu yang membuatmu memejamkan matamu dan enggan untuk membalasnya.

TBC

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang