boncabe lvl. 7

663 83 4
                                    

"Pagi..."

Kamu menggeliat ketika paparan sinar matahari menelusup mencoba masuk melalui celah jendela. Sapaan hangat dari seorang lelaki menyapamu. Kamu menarik selimutmu yang sedikit terbuka dan berbalik untuk melihat sosok lelaki tersebut.

Wonwoo berdiri di depan  kamar mandi, dengan handuk melilit di pinggangnya. Tangannya mencoba mengeringkan rambut dengan handuk di tangan lainnya. Kamu tersenyum melihat Wonwoo dan fikiranmu kembali ke kejadian beberapa jam lalu yang membuatmu menutup seluruh tubuhmu dibawah selimut.

"Kamu tidak ingin bangun, hm?"

Wonwoo mengusap rambutmu. Membuatmu membuka sedikit selimutmu.

"Atau kamu ingin melanjutkan...."

"Tidak! Iyaaa aku akan mandi...."

Kamu dengan cepat memotong omongan Wonwoo dan membuat Wonwoo tertawa. Wonwoo mencubit puncak hidungmu gemas.

"Tolong ambilkan bajuku..."ucapmu pelan

"Bajumu sudah ku masukan ke keranjang baju kotor"ucap Wonwoo tersenyum jahil, membuat Kamu mengernyitkan keningmu.

"Iyaaa baiklah, aku akan keluar dan kamu bisa mandi..."ucap Wonwoo berjalan keluar kamar

"Padahal kamu tidak perlu malu lagi kepadaku"ucap Wonwoo pelan tetapi masih bisa kamu dengar

"Yak! Jeon Wonwoo..."teriakmu yang dibalas tawa bahagia seorang Jeon Wonwoo

●●●

"Waow.... Kau memasak?"

Kamu menyusul Wonwoo ke dapur setelah mandi. Sama halnya seperti Wonwoo, kamu juga masih berusaha mengeringkan rambut panjangmu.

"Pancake ala Chef Wonwoo!"ucap Wonwoo bangga

Kamu menempati sebuah kursi di dapur, tepat dihadapanmu ada sepiring pancake buatan Wonwoo. Wonwoo dengan sigap mengambil handuk di tanganmu dan mulai mengeringkan rambutmu yang setengah kering.

"Ada rencana apa hari ini?"

"hm...."kamu memikirkan sejenak jawabanmu

Tiba-tiba kamu teringat sesuatu. Kamu ingin mengakhiri ini semua. Kamu menghetikan kegiatan Wonwoo dan menariknya untuk menyuruhnya duduk disebelahmu.

"Tentang aku dan Mingyu...."

Kamu menarik nafas dalam, memainkan jari Wonwoo dalam genggamanku.

"Ya... kau sudah bilang itu masa lalu kan?"Wonwoo tersenyum

"Bukan itu..... Aku ingin mencari tau sesuatu. Aku tidak ingin mempunyai beban dimasa depan"ucapmu terputus

"Hari ini, aku boleh bertemu Mingyu? Bertemu dengan anak-anaknya juga. Jika setelahnya kau melarangku bertemu Mingyu, tidak apa-apa. Tetapi izinkan aku hari ini bertemunya ya?"ucapmu memelas

Wonwoo tersenyum.

"Aku tidak pernah melarangmu bertemu Mingyu bahkan setelah hari ini. Aku percaya kamu. Aku tau kalo Mingyu hanya masa lalumu...."ucap Wonwoo lagi

"Jadi.....?"

Wonwoo mengangguk. Kamu menarik Wonwoo ke dalam pelukanmu. Kamu memeluk Wonwoo lama, sangat lama bahkan seperti tidak ingin melepaskannya.

"Ekhem..."

Wonwoo berdeham kecil karena kamu yang masih memeluknya. Kamu menatap Wonwoo dengan tangan yang masih melingkar di pinggang Wonwoo.

"Apa aku perlu ikut bertemu Mingyu?"

"Apakah kamu ingin bertemu Mingyu seperti ini?"

Wonwoo bertanya sambil tersenyum dan membuatmu salah tingkah. Kamu pun melepaskan pelukan Wonwoo dan beranjak ke kamar untuk bersiap. Tapi tiba-tiba Wonwoo menarikmu kembali ke pelukannya.

"Aku mencintaimu..."ucap Wonwoo pelan sambil mencium puncak kepalamu

●●●

"Nanti aku jemput ya?"ucap Wonwoo ketika kamu akan berangkat

"Tidak usah, aku bisa sendiri"kamu tersenyum

"Tidak. Aku tetap akan menjemputmu. Malam ini, aku sudah menyiapkan sebuah kejutan untukmu"ucap Wonwoo sambil mencubit hidungmu

"Baiklah yang muliaaa"ucapmu gemas

Kamu pun bergegas berlari ke sebuah mobil dimana Mingyu berdiri di dekatnya. Mingyu tersenyum kepada Wonwoo.

"Tolong jaga dia...."

Mingyu mengernyitkan keningnya ketika menangkap omongan Wonwoo yang sarat akan suara.

tbc.


note: karena udah mau tamat, jadi mikirin part ini agak lama :")
maaf telat banget!♡

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang