20

2.1K 196 3
                                    

Mark mengarahkan tanganya untuk memasang kembali kancing piyama istrinya yang terlepas. Tapi saat tanganya berada di atas dada Wendy wanita itu terbangun.

"AAAAAHHHHH!" Jerit Wendy dan menendang wajah Mark hingga lelaki itu tergeletak di lantai.

"YAK! APA YANG SEDANG KAU COBA LAKUKAN!" Omel Wendy panik sambil memegangi piyamanya yang terbuka.

"Aku sedang mengancingkan bajumu. Tadi terbuka kau bisa sakit," Mark meringis kesakitan karena tendangan Wendy yang mungkin sekuat tendangan atlet sepak bola.

"Jangan bohong," Wendy mengacungkan telunjuknya menuduh Mark.

"Untuk apa aku berbohong, kalau aku mau melakukan macam-macam pasti langsung kulakukan sejak tadi," jawab Mark, "kau ini bagaimana sih. Tidur sampai bajumu lepas. Bersyukurlah karena aku bukan lelaki brengsek jadi kau tidak kuapa-apakan."

Wendy buru-buru mengancingkan bajunya. Saat ini dia benar-benar malu secara tidak langsung ia menuduh Mark sebagai lelaki mesum.

"Mian, eh kau berdarah," Wendy menunjuk sudut bibir Mark yang lecet. Mungkin dia menendangnya terlalu kuat tadi.

"Tiiidddaakkk... , Ketampananku ternodai," ucap Mark dramatis.

"Berhenti bereaksi berlebihan, duduklah akan kuobati," Wendy beranjak dan mengambil kotak P3K.

"Ah.. ahh... Aw..." rintih Mark tidak jelas. Padahal Wendy belum menempelkan cotton buds untuk membersihkan lukanya.

"Kau bisa diam tidak," ucap Wendy dan Mark menurutinya.

"Hahaha,"Mark tiba-tiba tertawa.

"Apa yang lucu?"

"Sepertinya akan sangat sulit untuk membuatmu mau tidur denganku," ucap Mark masih tertawa.

"Maksudmu?" Wendy mengerutkan dahinya.

"Suamimu mengancingkan bajumu saja ditendang hingga terluka seperti ini. Lalu apa yang terjadi kalau aku melakukan hal lainya, mungkin aku bisa mati di tempat," ucap Mark.

"Itu tidak lucu!" Wensy meletakan kasar cairan antiseptik di tanganya.

"Noona, lihat aku," panggil Mark tapi wanita itu masih mengalihkan pandanganya, "Noona... ," Mark memutar paksa kepala Wendy agar menatapnya.

"Wae?" Tanya Wendy dengan tangan Mark yang masih menangkup wajahnya hingga bibir Wendy menjadi manyun.

Cup

Mark mengcup bibir Wendy "ahh imut sekali," ucap Wendy.

"Berhenti menciumku seenaknya," omel Wendy dengan pipi yang masih dipegangi Mark.

"Wae? Kau kan istriku," jawab Mark tidak terima.

"Sejak kapan kau jadi suamiku? Apa kau sudah pernah bersumpah didepan semua orang?" Tanya Wendy.

"Ahh, jadi kau mau mengadakan upacara pernikahan, oke akan kulakukan," Mark melapaskan tanganya dari wajah Wendy.

"Tapi aku tidak mau merepotkan orang tua kita," Wendy memotong perkataan Mark.

"Oke aku akan menabung untuk pernikahan kita," ucap Mark.

"Akan kubantu," tambah Wendy.

"Wah... , Kau benar-benar mandiri, ini yang membuatku sangat menyayangimu," Mark memegangi puncak kepala Wendy.

"Singkirkan tanganmu," ucap Wendy dengan wajah datar.

"Tapi kau tidak pernah membiarkanku memperlakukanmu seperti pacar atau suami," Mark mempoutkan bibirnya.

Married with noona | Mark Lee (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang