4

2.8K 261 15
                                    

Mark terus menelusupkan tanganya ke bawah rambut Wendy. Akhirnya Wendy memejamkan matanya.

"Kenapa kau memejamkan mata?" Suara Mark membuat Wendy kembali membuka matanya. "Aku hanya mau mengikat rambutmu. Lihat ini rambutmu penuh dengan kotoran," ucap Maerk sambil mengikat rambut Wendy yang sebelumnya tergerai.

"Eoh?" Wendy masih terlihat bingung.

"Jangan-jangan... ," kata-kata Mark terputus karena Wendy membekap mulutnya.

"Sudah sana kau berangkat sebelum gelap," Wendy mendorong Mark keluar lalu menutup pintu.

"Eish... aku belum selesai bicara," gumam Mark lalu berjalan meninggalkan apartemenya.

♡♡♡

"Selamat siang Tuan ada yang bisa kami bantu," ucap seorang wanita penjaga toko pada lelaki tinggi dengan kemeja putih dan celana Jeans.

"Aku ingin mencari sebuah kalung," ucap lelaki yang tidak lain adalah Jhonny.

"Silakan lihat-lihat dulu."

Jhonny melihat kalung yang tertata rapi dengan bentuk yang cantik, sampai mata nya berhenti pada satu kalung dengan liontin berbentuk bintang.

"Bisa lihat yang ini," Jhonny menujuk kalung itu.

"Oh ini adalah produk limited kami, karena kalung ini hanya kami produksi 50 buah," wanita itu menyerahkan kalung pilihan Jhoony. "Kalung itu pasti akan sangat cocok untuk kekasih Anda," tambah wanita itu.

"Dia bukan kekasihku, tapi saya akan segera mengungkapkan perasaan saya," ucap Jhonny sambil menatap kalung berliontin bintang itu.

"Wah, kalau begitu semoga perasaan Anda diterima," kata wanita penjaga toko.

"Terima Kasih," jawab Jhonny dengan senyuman manisnya.

♡♡♡

Wendy hanya melongo menatap barang-barang hasil belanja Mark. Bagaimana tidak, semua barang yang dibeli Mark adalah barang couple berwarna pink dan biru.

"Kenapa kau membeli barang-barang yang seperti ini? Sangat memalukan," omel Wendy.

"Begini Noona, kitakan hidup sendiri, jadi kita harus berhemat. Nah kalau kita beli barang satuan kita harus membayarnya dua kali jadi, aku memilih barang-barang ini harganya lebih murah dan dapat dua," ucap Mark memasang wajah aku lelaki paling bijak.

"Kalau kau membeli piring atau cangkir couple aku masih bisa memakluminya, tapi apa ini? Sikat wc couple? Kau kira ada pasangan yang membersihkan toilet bersama?" Wendy mengangkat sikat wc berwarna biru dan pink.

"Hehe... tadi aku sebenarnya mau membeli satu. Tapi karena aku sudah terlanjur membeli banyak barang couple jadi sekalian saja aku beli 2 agar kita tidak berebut," Mark memasang cengiran khasnya.

Wendy hanya menghela nafas mendengar ucapan suaminya.

"Oh iya, ngomong-ngomong untuk apa tirai ini?" Mark mengankat tirai yang masih dibungkus plastik.

"Ini akan kupasang di sini," Wendy membuka bungkusan tirai itu dan betapa terkejutnya saat ia melihat motif tirai yang dibeli Mark, "Pororo?"

"Hehe... iya tadinya aku mau beli yang polos. Tapi waktu aku mau membayarnya aku melihat Pororo itu seperti meminta tolong kepadaku untuk dibawa pulang. Jadi, karena aku mendengar bisikan Pororo itu aku ganti. Dan kau tau bagian terbaiknya?" Mark menggantungkan kalimatnya.

"Apa?" Wendy sekuat tenaga menahan amarahnya.

"Tirai itu diskon 20% hebatkan? Sepertinya aku sangat berbakat dalam belanja. Ssstt! Tidak usah berterima kasih aku tau kau sangat terharu." Mark terus mengoceh sampai ia tidak menyadari kalau Wendy sudah berdiri dengan emosi yang meluap-luap.

Married with noona | Mark Lee (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang