10

2.3K 225 12
                                    

Hari sudah pagi dan Wendy masih terlelap di ranjangnya. Perlahan Wendy membuka matanya dan orang yang tidur dengannya semalam sudah tidak ada. Hanya menyisakan catatan kecil.

"Noona aku ada kuliah pagi. Jadi, kau istirahat dulu sampai sembuh nanti. Masalah rumah biar aku saja yang merapikan nanti," isi catatan kecil yang ditinggalkan Mark. Wendy tersenyum setelah membacanya. Mark kadang terlihat dewasa tapi kadang seperti anak kecil yang sangat menyebalkan.

"Wendy kau sudah bangun ternyata," ucap Jhonny yang sudah memakai jas dokter. Memang rumah sakit tempat Wendy dirawat adalah tempat Jhonny sekaligus dirinya bekerja.

"Um, hari ini aku sudah boleh pulang kan?" Tanya Wendy.

"Iya, kau mau pulang sekarang?" Tanya Jhonny.

Wendy mengangguk, "ya begitulah, rumah akan berantakan kalau aku meninggalkan bocah itu sendiri."

"Rumah? Bocah? Apa maksudmu?" Tanya Jhonny curiga, karena setau dirinya Wendy itu tinggal bersama orang tuanya.

Wendy membelalakan matanya, dan memaki dirinya sendiri bagaimana mungkin dia bisa keceplosan didepan Jhonny, "aaa...aaku, ah! Sekarang aku tinggal berpisah dari orang tua, dan aku tinggal dengan sahabatku namanya... , Naeun! Iya Naeun," jawab Wendy asal.

"Begitukah? Kalau begitu aku antar ya," ucap Jhonny menawarkan diri.

"Ahaha tidak usah, kau kan harus bekerja," tolak Wendy.

"Tidak ada pasien hari ini, semua sudah diurus Dokter Yoo," ucap Jhonny sambil tersenyum.

Wendy tidak menjawab dan akhirnya dia mengangguk mengiyakan ucapan Jhonny.

"Oh iya, aku mau minta maaf karena aku sebagai pacarmu tidak bisa menolongmu," ucap Jhonny dengan penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa aku tahu kau trauma dengan air yang banyak," jawab Wendy santai. Jhonny memang mempunyai kenangan mengerikan dengan air. Saat kecil dulu adik dari ayahnya menculik dirinya dengan tujuan untuk melampiaskan kemarahanya pada ayah Jhonny yang mewarisi 80% dari harta kakeknya. Jhonny hampir saja mati karena adik ayahnya membenamkanya pada bak yang berisi air. Hingga saat ini Jhonny masih takut terhadap air.

"Terima kasih, aku janji akan mengikuti terapi untuk menghilangkan traumaku ini," Jhonny menggenggam tangan Wendy.

"Aku tidak akan memaksamu untuk melakukanya, tapi jika itu keinginanmu aku pasti akan membantumu," ucap Wendy sambil tersenyum.

♡♡♡

Jhonny dan Wendy telah sampai di apartemen. Jhonny melihat sekeliling apartemen dan ada yang aneh, semua benda di sini adalah benda couple.

"Wendy? Apa kau benar-benar tinggal dengan wanita?" Tanya Jhonny sambil memakai sendal rumah yang biasa dipakai Mark.

"Huh? Kenapa kau tanya seperti itu?" Tanya Wendy.

"Tidak... , Hanya saja sandal ini ukuranya terlalu besar untuk ukuran kaki wanita," ucap Jhonny karena sandal yang dipakainya benar-benar pas di kakinya.

"Hahaha... , Temanku itu memang mempunyai kaki yang cukup besar," Wendy tertawa dengan canggung.

"Begitukah?" Jhonny hanya tersenyum. Saat ia berjalan ke sofa ia melihat celana kolor lelaki yang tergeletak di depan pintu.

Menyadari Jhonny yang sedang menatap sesuatu Wendy menoleh ke arah pandangan Jhonny. Dan ia benar-benar syok saat melihat kolor Mark. Dengan cepat ia menendang kolor itu ke kamar.

"Haha sepertinya semalam Naeun membawa pulang pria," ucap Wendy sewajar mungkin, "eishh... akan kuomeli dia kalau semalam mereka tidur bersama."

"Sudahlah... , Biarkan saja lagipula kau bukan ibunya," ucap Jhonny.

Married with noona | Mark Lee (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang