#EPISODE 21#

87 11 8
                                    

Cinta itu istimewa, tak bisa dilihat namun bisa dirasakan.

❤NOT FACE❤

**NOT FACE**

Eh, boleh tuh." Adelia setuju sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan.

❤❤❤

Sesampainya mereka di rumah …

"Hah, akhirnya bisa balik lagi ke rumah," Byyon menghela napasnya lalu membaringkan badannya di atas sofa yang panjang.

"Aku ambilin jagung sama minum dulu ya Kak." Adelia tersenyum.

Adelia membuat jagung itu, dia menaburkan beberapa irisan keju dan susu rasa vanila di atasnya. Tak lupa, ia mengambil air minum yang sudah dibelinya kemarin. Kemudian dia membawanya ke ruang tamu dan memberikannya pada sepupunya, Byyon.

"Nih Kak, cobain hehe." Adelia terkekeh.

"Hem, enak." Byyon mengunyah jagung itu.
"Oh iya, tante Widy belum pulang?"
"Kayaknya dia baru bisa pulang besok." jawab Adelia sambil menundukkan kepalanya.

"Hem, ya sudah. Setelah ini kita ke kedai Pak Syam, lalu ke taman ya sudah lama gak ke sana lagi." Byyon tertawa kecil.

"Ok!" Adelia bersemangat lalu menganggukkan kepalanya.

Setelah menghabiskan makanan selingan yang dibuat oleh Adelia, mereka melanjutkan perjalanan ke kedai kopi milik Pak Syam. Bagi mereka itu adalah kedai kopi terenak yang pernah mereka jumpai. Syam, begitu dekat dengan keluarga mereka. Dulunya, Syam adalah sahabat dekat alm. Orang tua Adelia, bahkan dia mengetahui apa saja yang pernah terjadi di dalam keluarga sahabatnya itu.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di kedai itu. Syam tampak sedang membersihkan beberapa meja yang ada di kedainya. Ia terkejut sekaligus senang, saat melihat Adelia dan Byyon berdiri di depan pintu kedainya. Mereka menghampiri Syam, Adelia menyalimkan tangannya lalu memeluknya sementara Byyon hanya menyalimkan tangannya. Syam membalas pelukan Adelia dan mengusap-usap rambut Byyon.

"Ish, gak nyangka lho pada dateng. Kamu kok balik ke Jakarta gak bilang-bilang Bapak?" tanya Syam bersemangat.

"Iya hehe, baru tiga jam yang lalu sampai di Jakarta Pak. Oh iya, ini ada oleh-oleh." jawab Byyon sambil tersenyum.

"Eh, apa ini?" tanya Syam sambil mengambil bingkisan itu.

"Hadiah kecil sama beberapa makanan saja kok Pak." Byyon terkekeh.

"Ah, jadi ngerepotin." jawab Syam.

"Enggak kok. Tante Rara mana?" tanya Byyon.

"Ada di rumah, sama Keyra." jawab Syam teraenyum. "Hem, pada mau kopi gak nih?"

"Mau lah." jawab mereka berdua kompak dan bersemangat.

"Aku kayak biasa. Yang dingin haha!" Adelia terkekeh, "boleh bantu bikinin?"

"Boleh lah. Kalau Byyon yang panas kan?" jawab Syam lalu bertanya pada Byyon.

"Iya, masih inget aja." jawab Byyon.
"Hem, rencananya habis ini pada mau kemana?"  tanya Byyon sambil membuat secangkir kopi.

"Rencananya sih ke taman, keliling Jakarta, terus ke mall, sekalian belanja." jawab Byyon tersenyum.

"Oh, ke tamannya ntar malam aja By, rame terus festival masih dirayain selama tiga hari." Syam memberi tahu.

"Hem, boleh tuh. Kamu besok libur kan Del?" tanya Byyon.

"Iya libur." Adelia mengangguk lalu berjalan ke arah meja sambil membawa kopi buatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

**NOT FACE**Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang