Kau bagai racun dalam mulutku.
Manis hingga ujung lidah sampai akhirnya membunuhku perlahan.
Aku mengeruk leherku, air mata meleleh di pipi
Tak ada guna berteriak kesakitan,
toh aku sudah terlalu cinta padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 FEBRUARI
PoetrySetiap kata yang kau lontarkan dan perbuatanmu yang menghunus dada. Darimu setiap penolakan, sebanyak napas yang ku hembuskan.