Badan yang ringkih bersama kegemarannya untuk meringkuk,
berbaring menolak cahaya dan memeluk bayang
yang terdengar hanya detak jantung dan dentang jam.
Saat yang lain terbahak, pesta dengan meriah
Gembira dan masa bodoh,
di sini hening.
Ia datang, tak satu kata pun ia bawa
tak sepatah pun diucapnya, hanya penyesalan tanpa makna
ia menariknya keluar, merintis segala yang ada di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 FEBRUARI
PoetrySetiap kata yang kau lontarkan dan perbuatanmu yang menghunus dada. Darimu setiap penolakan, sebanyak napas yang ku hembuskan.