Aku bersyukur, semesta tak pernah berkutik saat kita bersama. Justru mereka mendengar saksama seluruh teka-teki.
Aku gembira, ketika kau bercerita asamu bak lentera yang kau genggam tiap hari, terjaga agar cahayanya yang redup itu tidak pernah mati.
Memang di dunia ini tidak ada yang abadi, tapi kali ini aku tak lagi merasa sepi.
Pada akhirnya, di kehidupan kali ini aku menemukan esensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 FEBRUARI
PoetrySetiap kata yang kau lontarkan dan perbuatanmu yang menghunus dada. Darimu setiap penolakan, sebanyak napas yang ku hembuskan.