9. Untuk Sang Pembual

55 2 0
                                    

          Ini adalah pengakuanku atas nistamu

Rasa iba tak lagi sempat terlintas sejauh mata memandang

Mulutmu busuk dan hatimu kotor,

yang keluar tak lain dari dusta dan omong kosong

          Aku tidak ingin mengakuimu.

Tiap kali ku pandangi cermin untuk melihat pantulan caramu hidup,

kau takkan pernah menyadari tatapan jijik yang ku lempar

Aku membencimu, darah dagingku sendiri

—Dan itu hampir sama dengan membenci diri sendiri

          Ini bukan tuntutan agar kau berubah,

          Ini adalah pengakuanku atas nistamu.

3 FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang