Bagi seseorang yang pernah terluka dalam di masa lalu, luka itu membekas berupa lubang hitam menganga. Ada yang dapat segera menutup lubang luka itu, ada juga yang kehidupannya tersedot ke dalam lubang hitam itu, seolah semua rasa bahagia telah lenyap, seolah pelangi tak pernah menyemburat lagi, seolah semua cahaya telah padam.
***
Setiap kali aku membaca dongeng-dongeng putri yang berakhir bahagia saat aku kecil, aku selalu berpikir, apakah aku akan mendapatkan akhir bahagia seperti putri di dongeng? Aku tidak berharap menjadi Cinderella atau Snow White, semua kisah-kisah itu hanyalah hayalan penulisnya. Tentu saja hidup mereka berakhir bahagia. Tentu saja akan selalu ada pangeran yang menyelamatkan hidup mereka.
Aku bukan salah satu putri itu. Aku adalah tokoh penyihirnya yang ditahan di Azkaban. Saat ini, malam ini, para dementor itu mengelilingiku. Para dementor ini bilang semua orang terlalu sibuk dengan urusan mereka, mereka tak punya waktu untuk melihat. Mereka juga punya masalah masing-masing yang harus mereka selesaikan. Mereka juga menangis saat sendirian, sama sepertiku. Jadi aku tak boleh mengharapkan pertolongan siapapun. Ibu menuntutku harus selalu bersikap baik pada siapapun tanpa dia tahu rasa sakit menyiksaku. Aku harus jadi kakak yang sempurna untuk Dio karena dia adik yang baik tapi dia tak tahu aku juga tersiksa dengan rasa sakit ini. Dian dan Desi, mereka juga punya masalah masing-masing. Tinggallah aku sendirian di antara dementor ini serta bisikan-bisikan jahat mereka.
Bolehkah aku pergi ke dasar laut agar para dementor ini tak bisa mengikutiku lagi? Bolehkah aku pergi padaMu, Tuhan? Aku lelah, aku ingin pergi dari semua ini. Aku ingin sembunyi tapi mereka terus menemukanku. Aku lelah menangis, Tuhan. Peluk aku, agar rasa sakit ini hilang.
***
Mereka bertiga mengelilingi Kesha di ruang tamu. Mereka menggali informasi lebih jauh tentang pribadi Kesha dan apa yang terjadi sampai dia kabur dari rumah. Ya, Kesha kabur dari rumah. Kakak angkatnya memaksa untuk menodainya. Syukurnya itu belum sempat terjadi, Kesha keburu kabur. Ibu dan ayah angkatnya tak percaya saat Kesha bilang kalau kakaknya sering menyentuh daerah pribadinya. Mereka tak percaya karena selama ini kakaknya adalah anak baik, sopan dan teladan di kampus.
Satu lagi musang berbulu domba. Haruskah aku membunuh laki-laki jahanam di dunia ini?
"Begini, untuk sementara ini gimana kalau kamu tinggal sama saya dulu? Setidaknya sampai kamu dapat kontrakan" kata Rani.
"Untuk pekerjaan, kamu bisa kerja di toko Rani. Kebetulan dia emang lagi butuh karyawan karena Dio mulai sibuk persiapan ujian" kata Dian. Rani menatapnya.
Bagaimana dia bisa tahu pemikiranku?
"Aku soulmatemu" bisik Dian di telinga Rani. Rani tersenyum, membentuk lesung pipi di pipi kirinya.
"Nah, soal sekolah, saranku kamu harus tetep lanjutin sekolah kamu" kata Dio.
"Aku takut ayah dan ibu mencariku ke sekolah"
"Gimanapun kamu harus pamit ke mereka. Mereka sudah merawat kamu dari kecil" kata Dio lagi.
"Ia, tapi untuk saat ini aku belum siap. Aku takut kakak datang ke sini"
"Jadi kamu ingin sembunyi dulu untuk sementara ini?" tanya Rani. Kesha mengangguk.
Mereka bertiga berpandangan, lalu berkata serentak, "Baiklah"
Sejak hari itu Kesha mulai tinggal bersama Rani. Rani juga merasa terbantu dengan adanya Kesha. Kesha mengerjakan bagian pengepakan barang pesanan dan merapikan barang-barang, Rani fokus pada produksi dan keuangan. Sesekali Dio juga membantu mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAIL CUTTER
RandomKisah psikiater dan pasiennya yang seperti musuh bebuyutan. Seumur-umur Radit jadi psikiater, baru kali ini dia harus mengemis-ngemis pada pasiennya agar mau diobati. Pasien yang absurd dan sangat kurang ajar, satu-satunya pasien yang menyebut dirin...