Suatu ketika di West Kingdom
"Penjaga panggilkan ke empat anak itu kemari" ujar seseorang kepada penjaga istana sambil menunjuknya.
"Baik yang mulia" balas penjaga itu sambil membungkukkan badannya sembari memberi hormat lalu kemudian menjauh dari tempat itu.
***
"Jangan lari kau vloid kembali kesini" ucap seorang anak perempuan sekitaran 15 tahun kepada temannya.
"Kau tidak akan bisa menangkapku Vira, kau sangat lamban" ejek anak laki-laki yang seumuran dengan temannya itu.
"Hei kalian berdua, berhentilah bermain kita disini diminta untuk belajar cara menggunakan sss...!!" ujar seorang gadis muda sambil memanggil temannya yang secara tidak sadar hampir mengatakan sesuatu yang tidak boleh dikatakan sembarangan.
"Nona Rize, anda dan ketiga teman anda dipanggil untuk menghadap yang mulia Raja" ujar seorang penjaga kepada seorang gadis muda di hadapannya yang sedang memanggil temannya.
"Ehh!! Apa..?? Maaf aku tidak bermaksud melukaimu" Jawab Rize sambil membalikkan badan yang tubuhnya sempat menyenggol penjaga tadi.
"Tidak usah difikirkan, aku tidak apa-apa" kata si penjaga sembari memegangi uluhatinya.
***
Sesampainya mereka di istana mereka langsung berhadapan dengan Raja Weasley. Mereka langsung membungkukkan badan sembari memberi hormat yang lalu kemudian dibalas dengan anggukan yang ramah oleh Raja itu.
"Mengapa yang mulia memanggil kami bertiga" ujar Vloid kepada sang Raja sambil menegakkan tubuhnya kembali.
"Tunggu..!! Bertiga?? Aku memanggil kalian semua..?" kata sang raja kebingungan.
"Dimana Rey..??" sambung sang raja.
"Dari tadi pagi dia sudah tidak ada dikamar" Jawab Vloid sedikit terbata.
"Pergi kemana dia?? Anak itu memang sangat bandel" ujar Rize dengan sedikit berbisik ke arah Vira disebelahnya yang dibalas hanya dengan mengangkat bahunya.
Keheningan mengambil alih ruangan untuk sementara.
"Baiklah begini" ucap sang raja memecah keheningan, sambil menatap penjaga istana yang disebelahnya dengan anggukan kecil.
"Mungkin kalian tidak akan percaya tapi ini benar-benar terjadi" kata sang raja memandangi ke tiga anak di depannya.
Raut wajah ketiga anak itu berubah kebingungan dengan apa yang dikatakan sang raja.
"Begini, apa kalian pernah dengar tentang ramalan itu??" tanya sang raja kepada anak di depannya yang hanya dibalas dengan anggukan dari ketiga anak itu.
"Kalianlah ke-12 bintang terakhir yang jatuh dibumi, tapi.." sambung Raja Weasley.
"Tapi... Tapi apa yang mulia" ucap vloid kebingungan.
"Salah satu dari kalian bukanlah utusan Dewa Olimpus.Maksudku salah satu dari kalian bukanlah HOSHI" sambung sang raja.
Raut wajah ketiga anak itu langsung berubah antara kaget, bingung, keheranan sekaligus tidak percaya, walaupun itu semua benar-benar terjadi. Ketiga anak itu langsung saling bertatapan.
"Tapi apa maksud yang mulia dengan salah satu dari kami bukan HOSHI bukankah kami telah dibesarkan bersama dan..!!" ucapan Vloid seketika berhenti.
"Ya.. Aku membesarkan kalian bersama, tapi saat kalian.. Ku.. ku.. kutemukan dulu salah satu dari kalian tidak memiliki tanda lahir dipunggung kalian" Ujar seorang wanita paruh baya yang keluar dari ruangan dengan pintu yang sangat besar dengan sedikit tergugup.
"Ibunda Ratu!!" ucap Vloid dengan nada terkejut.
"Tanda lahir? Aku tidak pernah melihatnya" tanya Vira kepada batinnya sendiri.
"Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya" tanya Rize yang kebingungan.
"Tanda lahir itu mulai pudar saat kalian berumur 3 tahun" Jawab sang Ratu.
"Tapi siapa diantara kami yang tidak memiliki tanda itu" tanya Vloid lagi.
Sang Ratu dan Raja saling bertatapan muka yang lalu Ratu menggelengkan kepalanya dengan halus yang berarti tidak.
"Maaf anak-anakku aku tudak bisa mengatakannya. Kalian sendirilah yang harus menemukannya" ujar sang Raja dengan tatapan menyesal kepada ketiga anak-anak di depannya.
Keheningan sempat mengambil alih lagi ruangan itu.
"Apa diantara kalian sudah ada yang bisa terbang??" tanya sang Raja memecah keheningan.
"Belum yang mulia, kecuali Rey" jawab Vloid dengan nada sedikit tersinggung.
***
Malam itu Vloid merebahkan badannya dikasur sambil menatap lagit-langit kamarnya yang terdapat lukisan Matahari yang sangat besar.
Vloid terus memandangi lukisan itu dan teringat tentang yang dikatakan sang ratu tentang tanda lahir itu, kata-kata sang ratu terus berputar di kepala Vloid yang seketika ia tersadar bahwa dari tadi pagi Rey belum juga pulang.
Perasaan panik kini mulai mencengkram dadanya.
"Vira!!" panggil Rize ke temannya yang ada di sebelahnya. "Apa...? Kau memanggilku?" Jawab Vira tergesa-gesa.
"Iya aku memanggilmu karena aku khawatir, dari tadi kau terdiam dan seperti memikirkan sesuatu?" Jawab Rize sembari bertanya pada Vira yang hanya ditanggapi dengan ber-ohh ke Rize.
"Hei, aku bicara padamu" ujar Rize dengan sedikit kesal.
"Riz, aku hanya sedang berfikir bagaimana jadinya kalau salah satu yang bukan HOSHI itu adalah aku" Jawab Vira dengan tatapan datar ke Rize.
"Kalau misalnya iya, apa kau akan membenciku" sambung Vira tanpa memberi kesempatan Rize untuk bicara.
Rize manatap Vira dengan tatapan bingung. "Atas dasar apa kau mengatakan itu?" tanya Rize ke temannya dengan heran.
"Aku merasa bahwa aku tidak pernah memiliki tanda itu di punggung ku" Jawab Vira dengan wajah terus memikirkan sesuatu.
"Ya... Aaaa" Balas Rize yang terhenti saat seseorang membuka pintu kamar mereka.
***
Hai, readers aku harap bagian pertama dari cerita ini kalian suka.
Kalau suka mohon dukungan vote dan saran maupun kritikan readers
Kalau nggak suka kritik aja mau positif atau negatif gue terima
Berhubung ini karya pertama 😅
*ARKA RENALDI*
Tunggu update berikutnyaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
ZODIAC : BATTLE POISE [END]
FantasySemua bermula ketika salah satu anak dari West Kingdom menghilang dan melibatkan semua Hoshi untuk mencarinya. Beberapa peristiwa yang terjadi saat pencarian anak itu. Salah satu Hoshi dari Utara juga ikut menghilang entah kenapa?? Mungkinkah ini se...