BAGIAN 21 - Something Strange

51 8 0
                                    

"Theresa!! Dari mana saja kau?" Tanya sosok Pria tampan dengan retina hijau hazelnya.

"Arthur.. Kamu kan tahu kalau Yang Mulia Alveno menyuruhku menjemput para Hoshi pendatang itu" Jawab Theresa dengan senyuman manisnya.

"Oh, begituyah.. Hmm.. Apa mereka menyebalkan?" Tanya lagi Pria tampan itu seraya melangkahkan kakinya, mengikuti arah langkah kaki Theresa.

"Hmm.. Aku belum tahu, tapi sepertinya mereka orang yang baik" Jawab lagi Theresa yang membentuk seyumannya lagi di kalimat terakhirnya.

"Kamu lama-lama tambah manis, jangan terlalu banyak tersenyum" Gemas Pria itu merapatkan giginya seraya mencubit pipi Theresa.

Theresa menepis tangan Pria itu. "Arthur!! Sakit tahu!!" Jerit Theresa lalu mengerucutkan bibirnya.

"Kamu tambah manis kalau kayak gitu" Gemas lagi Pria pemilik retina hijau hezel itu.

"Hei kalian berdua!! Berhentilah bercanda!!" Bentak seorang Pria dengan tatapan tajamnya ditambah retina yang bisa membuat siapapun tenggelam disana.

"Sean sejak kapan kau ada di--"

"Aku berdiri disini dari tadi, dan kalian berjalan seperti seekor siput!!" Potong Pria itu sebelum Arthur menyelesaikan kalimatnya.

"Siputkan gak punya kaki" Ujar Arthur dengan nada berbisik namun terdengar di telinga Sean.

"Kau bilang apa tadi?" Tanya Sean dengan tatapan tajamnya.

"Bu.. Bukan apa-apa" Jawab Arthur terbata.

"HEI!! KALIAN BERTIGA!! KE ISTANA SEKARANG!! YANG MULIA ALVENO MEMANGGIL!!" Teriak salah satu penjaga kerajaan dari atas bangunan kerajaan.

"Niat amat tuh penjaga teriak dari atas sana" Ujar Arthur seraya menatap kearah atap kerajaan.

***

"Ha? Penyusup!!" Seru Theresa dan Arthur hampir bersamaan.

"Tapi bagaimana bisa? Maksudku bukankah penjagaannya sudah diperketat, dan juga selain dari dermaga tidak ada lagi alternatif lain untuk masuk dikerajaan ini" Sean angkat bicara setelah kedua temannya berhasil terkejut.

"Ya, kau benar, tapi apa kau lupa tentang Negeri Salju tersembunyi itu?" Tanya Pria paruh baya yang duduk manis dihadapan ketiga orang ini.

"Jadi maksud Yang Mulia, seseorang dari Negeri itu menyusup masuk kesini? Bukannya tempat itu sudah beberapa kali dicek dan tak ada manusia disana" Jawab Theresa mendahului Sean.

Hening, tak seorangpun angkat bicara beberapa saat.

"Atau begini saja.. Karena mataharinya sudah hampir tenggelam dan juga sepertinya malam ini akan turun hujan, sebaiknya--"

"Sedia payung sebelum hujan" Ujar Arthur memotong perkataan Raja Alveno.

"Bukan bego!! Biarkan Ayahmu ini menyelesaikan kalimatnya dulu" Balas Raja Alveno dengan sedikit memekik dan tertawa.

Sean dan Theresa hanya bisa menahan tawa mereka saat mendengar Sang Raja mengejek Arthur.

"Tapi akukan berkata benar" Ujar Arthur dengan nada yang berbisik seraya menundukkan kepalanya.

"Begini!! Aku lanjutkan!! Sebaiknya besok pagi, kalian bertiga cek kembali tempat itu.. Dan ingat jangan biarkan siapapun mengikuti kalian" Lanjut Raja Alveno kembali ke sifat tegasnya.

"Siap!! Yang Mulia!!" Seru ketiga Hoshi itu bersamaan.

***

"Vira, kapanyah Avril akan bangun, aku takut dia akan kenapa-kenapa" Ujar Wanita berambut sebahu itu yang duduk dibibir tempat tidur sambil menatap temannya yang terbaring lemas disana.

ZODIAC : BATTLE POISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang