"Oh!! Rize akuuu" sambung Vloid yang perkataannya terhenti sambil membulatkan matanya karena dia berada di tempat yang sangat terang sekarang yang seketika Vloid menutup matanya dengan lengan kanannya.
"Dimana aku??" Batin Vloid yang bertanya pada dirinya sendiri setelah menjauhkan lengannya dari mata coklat gelap yang dimilikinya dan melihat sekelilingnya, semua berwarna putih tak ada apapun disana kecuali dirinya bahkan ujung tempat itu tidak terlihat sama sekali.
"Ohh ayolah Rize!! Aku baru saja ingin minta maaf dan kau melakukan ini padaku!!" Ucap Vloid dengan memasang mimik wajah polosnya yang membuatnya lebih polos dengan menekuk keningnya.
"Rize!! Apa yang kau lakukan ke Vloid mengapa dia melihatmu seperti itu?? Apa jangan-jangan kau!!" Tanya Vira yang mulai membulatkan matanya yang sepertinya mulai panik.
"Ehh!!" Geram Rize sambil memutar bola matanya.
"Ohh Ayolah Vira!! Ngertiin aku jugalah, aku hanya memberinya pelajaran karena dia membuatku kesal dengan menyuruhku diam dan kau kan tahu aku ini orang yang paling gak bisa diam terus-terusan dan itu sangat membuatku" seru Rize panjang lebar seperti biasanya yang bibirnya terhenti seketika saat ingin melanjutkan perkataanya.
"Sudahlah!! kembalikan Vloid seperti semula, Cluster Power jenis Ilusi ini sangat tidak baik digunakan sembarangan seperti itu, Kau tau itukan, Riz!!" Tegur Ed ke Rize dengan tatapan seolah mengatakan "ayolah!! Lepaskan dia".
"Tapi dari tadi diakan... Ah lupakan saja!!" Balas Rize yang sempat terhenti sejenak.
"Fuuhh, bagus sekali!!" Seru Vloid yang langsung jatuh berlutut dengan lengan kanannya bertumpuh ketanah sedangkan lengan kirinya memegangi dadanya yang agak sesak.
"Tega sekali kau melakukan itu padaku!!" sambung Vloid yang nafasnya masih sesak itu sambil langsung menatap Rize dihadapannya dengan mimik wajah yang agak kesal.
"Cihh!!" Desih Rize dengan kesal ke temannya itu.
"Bisakah kita mencari tempat yang agak teduh?? Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi!!" Tanya Luna yang mulai mengangkat tubuhnya yang sedari tadi duduk terdiam diatas rerumputan.
"Tapi kakimukan.." Jawab Vira dengan sesekali memerhatikan luka tertutup kain di lutut Luna.
"Aku tidak apa-apa, lagi pula kakiku udah agak mendingan kok!" Balas Luna dengan senyuman tipis dibibirnya.
Vloid yang dadanya masih sesak itu mulai bangkit lalu memerhatikan sekelilinganya, entah apa yang dia cari.
"Tapi kita mau berteduh dimana disinikan... Yah kalian taulah" Ujar Vloid yang terus memandangi kawasan itu dengan mimik wajah kebingungan.
"Ayo ikut aku!! Kebetulan aku tahu sedikit dengan tempat ini dan sepertinya tempatnya tidak jauh dari sini" Ujar Ed yang mulai membungkuk dihadapan Luna.
"A.. Apa yang kau lakukan??" Tanya Luna yang agak terbata dengan sedikit gelengan halus dari kepalanya tanda tak mengerti.
"Naiklah!! Jangan sok kuat seperti itu!!" Ujar Ed yang siap menggendong Luna di punggungnya.
"Tapikan!!... Ya sudah kalau kau mau, lagi pula aku nggak maksa kamu" Jawab Luna yang sempat menoleh kearah Rize yang langsung membuang pandangannya sambil menyilangkan tangan didepan dadanya.
Kelima remaja ini mulai melangkahkan kaki mereka yang dipimpin oleh Ed yang sedang menggendong Luna lalu Vira dan Rize dan Vloid yang paling di belakang, mereka terus melangkah dan melangkah ditengah gelap dan mencekamnya hutan yang bertambah ngeri dengan pepohonan yang menjulang tinggi. Angin kencang mulai meniup pepohonan yang membuat susasana makin mencekam, bunyi ranting-ranting pohon yang bergesekan terus terdengar tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZODIAC : BATTLE POISE [END]
FantasySemua bermula ketika salah satu anak dari West Kingdom menghilang dan melibatkan semua Hoshi untuk mencarinya. Beberapa peristiwa yang terjadi saat pencarian anak itu. Salah satu Hoshi dari Utara juga ikut menghilang entah kenapa?? Mungkinkah ini se...