BAGIAN 4 - Nhetrallius (2)

166 21 0
                                    


"Vloid, kenapa kau tidak mencariku? Apa yang terjadi denganmu? Bukankah kita teman? Hei!! Vloid!! Aku bicara padamu!! Kenapa kau tidak mencariku?? Hei!! Hei Vloid'' Bisik suara seseorang entah dimana kepada Vloid yang berjalan dalam sunyinya Hutan dengan pepohonan pinus yang menjulang tinggi membuat langkah Vloid begitu berisik akan dahan-dahan pohon yang diinjaknya.

"Dimana kau?? Hei!! Kau Dimana??" Tanya Vloid dengan nada yang sedikit keras hingga membuat seisi hutan memantulkan suara kebingungan itu yang terus menatap sekelilingnya tanpa memperhatikan langkahnya dengan baik, Yang membuat tubuh Vloid harus bertumpuh ditanah yang agak lembab itu dan kemudian kembali menegakkan kakinya sembari melanjutkan mencari orang itu.

"Aku ada disini Vloid, aku disini!! Dan Apa yang kau lakukan disana, kumohon Vloid teruslah mencariku, bukankah kita teman!!" Ujar suara seseorang sedari tadi memanggil-manggil Vloid yang dirasuki kebingungan untuk terus mencari orang itu.

"Kau dimana?? Tunjukkan dirimu!! Apa kau akan terus bersembunyi seperti itu!! Hei!!  Kau dimana REY!! Hei!!.... REY!! Kau dimana??...!!" Tanya Vloid yang sedari tadi kebingungan mencari dimana orang itu dengan terus menatap sekelilingnya yang hanya dikelilingi oleh pepohonan yang menjulang tinggi itu, akar pepohonan kini kembali membuat Vloid harus berlutut dengan bantuan tumpuhan kedua tangannya yang menggemgam erat rerumputan ditelapak tangannya.

"Hei Vloid!! Hei!! Apa kau mendengarku!! Hei!! Bangun Vloid!!... Dasar pemalas, bangun!!!" seru seorang gadis yang sembari menepuk-nepuk pipi Vloid untuk membangunkannya.

"A..a..a..ada apa!! Kenapa kau membangunkan ku!!" Ujar Vloid kepada gadis yang membangunkannya dengan sedikit terbata karena mimpi yang barusan itu terasa sangat nyata baginya.

"Dan ini masih gelap!!" Lanjut Vloid sembari memandangi langit yang masih gelap tanpa adanya bintang yang mungkin cuaca akan turun hujan pagi nanti.

"Avril!! Dia!!...." seru gadis itu yang dibarengi dengan sedikit gelengan kepala.

"Tidak, ada!!" lanjut gadis tadi dengan tatapan yang panik

"Apa maksudmu, tidak ada??" Tanya Vloid yang mimik wajah nya berubah kebingungan dengan menekuk kedua alisnya.

"Avril!! Dari tadi dia tidak kembali!! Yang katanya dia ingin menca" perkataan gadis itu terhenti karena jeritan seorang wanita.

"EDGAAAAARRRR!! SELAMATKAN AKU!! EEEEED SELLA" Jeritan seorang gadis muda ditengah hutan sana yang lansung terhenti tiba-tiba.

Mimik wajah kelima remaja itu langsung berubah karena kepanikan yang bercampur dengan rasa takut dan bingung.

"I..i..itu Avril!!" Seru Ed dengan sedikit terbata sembari mengambil pedangnya lalu mengikatkan di pinggulnya dan tanpa basa-basi ia berlari untuk masuk kedalam hutan yang gelap dan mencekam itu menuju sumber jeritan gadis itu.

"Ed!! Tunggu aku!!" seru Luna ke Ed sambil mengambil busur dan anak panahnya yang kemudian mengikuti Ed yang terus berlari tanpa menunggunya.

Rize yang belum sempat melanjutkan perkataannya ke Vloid memandangi Vloid dengan tatapan yang kebingungan yang selanjutnya tatapan itu jatuh ke Vira. Dan tanpa pikir panjang ketiga remaja ini kemudian ikut mengekor di belakang Ed dan Luna meskipun dengan ragu karena tidak membawa senjata apapun.

"Avril!! Kau dimana?? Avril!! Hei!! Kau dimana Avril??" Seru Ed yang terus berlari menyusuri hutan dikuasai oleh kegelapan yang mencekam itu.

Kata-kata Ed yang barusan itu membuat Vloid menyadari bahwa Ed baru saja mengatakan hal yang sama dikatakannya ketika ia bermimpi saat Rey terus memanggilnya.

"Avril!! Kumohon!! Katakan sesuatu!! Avril!!" seru kembali Ed yang terus berlari jauh masuk kedalam hutan ini yang membuatnya beberapa kali terjatuh diantara akar-akar pohon karena kekhawatirannya terhadap temannya.

ZODIAC : BATTLE POISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang