BAGIAN 24 - Old Friend and Regret

23 4 0
                                    

"Itu bisa dilakukan, tapi dampaknya akan sangat besar pada keduanya" Jelas Pria tua penyihir itu.

"Aku tidak peduli!!" Bentak sang Raja.

"Ba.. Baiklah!! Aa.. Akan kulakukan" Ujar penyihir tua itu dengan gugup.

Penyihir itu melangkahkan kakinya mendekat ke pintu kayu dihadapanku dan membukanya, seketika semua yang ada dihadapanku menghilang, cahaya matahari menusuk retinaku, secara tidak sadar aku menutup mataku dengan lengan kananku, aku tidak tahu apa yang terjadi saat ini.

"Hei!! Vloid!!" Panggil seorang anak laki-laki kepadaku.

Aku membuka mataku dan mendapati seorang anak laki-laki sedang mengepakkan-ngepakkan sayapnya diudara dengan riang gembira.

"Apa kau bisa melakukan ini??" Tanyanya seraya terbang kesana kemari.

"Ha--"

"Hati-hati Rey!! Jika banyak gaya nanti kau akan terjatuh!!" Seru seorang anak disebelahku mendahului perkataanku.

Dan sepertinya ini mereka sepuluh tahun kemudian.

"Apa aku sedang bermimpi?? Tapi bagaimana bisa??" Batinku kepada diriku sendiri.

"Aku tidak akan terja--"

Sayap Rey tiba-tiba menghilang dan membuatnya terjatuh.

"Reeeeyy!!" Jerit anak disebelahku yang ikut terjun untuk menyelamatkan temannya.

Dia berhasil menggenggam lengan temannya dan semua kembali terjadi, semuanya hampa aku tidak bisa melihat apa-apa, gelap, dan tak ada apa-apa. Aku membalikkan tubuhku, dan mendapatkan hutan yang sangat lebat tiba-tiba menyelimuti sekelilingku.

"Dimana ini??" Batinku kembali bertanya.

"Hei!! Vloid bangun!! Hei!!" Seorang anak menepuk nepuk pipi temannya yang tak sadarkan diri.

"Mereka?? Apa yang mereka lakukan disini??" Aku melangkah mendekati kedua anak itu, dan anak yang menepuk pipi temannya itu lari menjauh entah kemana.

"Hei!! Kemana kau pergi!!" Seruku seraya berlari mengikutinya.

"Rey" Suara seorang anak terdengar jelas dikepalaku. Aku berbalik dan mendapati anak itu terbangun, mulai menegakkan kakinya, dan menatap sekelilingnya. Sayap anak itu menghilang, dia berlari namun kearah yang berlawanan dari temannya tadi.

"Rey!! Kau dimana!! Rey!!" Serunya memanggil temannya dan terus berlari menjauh.

Aku mengikutinya, dia terus berlari dan kembali mengulang-ulang memanggil nama temannya.

Dan akhirnya dia berhenti berlari, tampak segerombolan Oafly atau kucing bersayap mengelilingi anak itu.

"Apa yang kalian mau!! Aku bisa menggunakan Elemental!! Hah!! Jangan macam-macam denganku!!" Seru anak itu yang berbicara dengan kawanan makhluk aneh dihadapannya, seraya menyodorkan telapak tangannya kearah Oafly dihadapannya.

Salah satu Oafly melompat kearahnya, dan dia berhasil mengenainya, namun masih terlalu lemah.

Oafly lainnya secara bersamaan mencoba menerkam anak itu.

"Reeeyy!! Tolooong!! Aku!!" Anak itu kembali menjerit dan semua pandangan itu kembali menghilang, dan menyisakan diriku sendiri.

"Oh!! Ayolah!! Aku lelah terus-terusan seperti ini!!" Celutuk diriku.

Kutekuk lututku, aku memegangi kepalaku yang mulai kesakitan, entah kenapa. Kutundukkan kepalaku dan kupenjamkan mataku.

"Vloid?? Apa yang sedang kau lakukan??" Seorang anak perempuan menegurku.

ZODIAC : BATTLE POISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang