CHAPTER 7

2.8K 286 18
                                    


" ibu, aku pulang terlambat "

" kenapa ? dan ini ponsel siapa "

" aku di rumah momo, ada tugas sekolah. Dan ini ponselnya "

" pulang jam berapa? Apa perlu ayah menjemputmu ?"

" tidak, hmmb mungkin aku pulang setelah makan malam "

" kenapa malam sekali jong "

" minggu depan harus dikumpul "

Jongin menggigit bibir bawah, berharap jika sang ibu akan percaya padanya. Dari ujung telefon terdengar helaan nafas

" baiklah, jangan terlalu malam atau ayah akan khawatir "

" baik, aku harus melanjutkan lagi. Bye bu "

" bye anak nakal "

Piiiip

Jongin berjalan kembali ke tempat dan memberikan ponsel sehun kembali

" lama sekali, kau menghabiskan pulsaku "

" akan aku ganti, berisik sekali "

" ciih, sudah pinjam tidak bilang terima kasih "

Jongin menutup mata dan menghela nafas kasar, ia menampilkan senyum terbaik untuk sehun dengan raut wajah yang dibuat-buat

" terima kasih wu sehun, kau memang baik "

Dan setelah nya ia berakting muntah atas perkataannya sendiri.

Shixun sedang duduk manis memegang botol susu. Ia berusaha memegang botolnya sendiri dan itu menggemaskan. Jongin mengambil tubuh mungil shixun dan membawanya ke pangkuan. Mata nya berkedip lucu dan begitu air keruh berwarna putih tersebut habis, shixun melepas botolnya dan tertawa menunjukkan bibirnya yang terdapat bekas susu.

" mmmaaa "

" iyaa, pintarnya shixun. Tidak lapar lagi kan ?"

" nnaaa nnnaaa "

di bangku memang hanya ada shixun dan jongin. bibi song masuk ke dalam membuat makan malam, ia berniat menjamu 2 anak nakal untuk makan terlebih dahulu. Lagipula shixun belum tidur. Jongin mengangkat shixun membuat bayi tersebut berdiri jinjit. Tertawa bersama dan sesekali jongin menciumi pipi shixun. Gelak tawa dari si bayi membuat jongin ingin menggigitnya.

" xhun aah, kalau nunaa atau hyung sekolah. Jangan membuat bibi song repot oke. Kau harus mandiri, jangan menangis. Nunaa akan setiap hari datang kemari. dan akhir pekan, nunaa akan mengajak xhunnie jalan-jalan "

" eung ?"

" aigoo, jangan beraegyo. Kau membuatku ingin membawa ke rumah saja "

" bawa saja kalau begitu "

Tanpa perlu menoleh tentu saja jongin tahu siapa dia. Sehun duduk di hadapan jongin dengan memakan buah jeruk. Melihat ada sesuatu di tangan sehun, shixun merangkak dan mulai merebut kupasan jeruk sehun

" kenapa tidak kau saja "

" kau gila ?"

" kau lebih gila, dan jangan beri dia jerukmu "

Pinta jongin begitu melihat sehun menyuapi shixun kupasan jeruk.

" nnaaaa "

" kau tidak boleh makan itu xhunnie "

OH MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang