CHAPTER 11

2.2K 281 10
                                    

" naaa "

" yaaa "

" pi pi "

Shixun bangkit dari duduk dengan berpegangan pada lengan kurus Jongin. Menunjukkan Vivi pada gadis yang ia anggap sebagai ibu. Jongin hanya tersenyum dan memegang tubuh mungil Shixun agar tidak jatuh.

" shixun duduk ya "

" nee "

Jawab sang bayi dan duduk kembali di samping Jongin dengan gumamam khas bayi. Jongin melanjutkan memotong timun dengan bibi Song.

" kemana sehun ?"

" mati "

" astaga jongin "

Jongin acuh, dia melanjutkan memotong timun

" hati-hati dengan omonganmu sayang "

" aku tidak peduli bi, Shixun kan bayinya tapi yang ada malah aku yang mengurus Shixun "

Bibi song menatap dengan alis bertaut dan menghentikan memotong daging.

" tapi apa memang benar jika Shixun ini bayi nya ?"

" bibi lihat saja, Shixun mirip dengan Sehun atau tidak "


Bibi song mengintip sebentar pada Shixun lalu meringis mengiyakan pernyataan Jongin. Sebelum anak sulung keluarga Wu lahir, bibi Song sudah bekerja disana. Jadi masa bayi Luhan dan Sehun, bibi Song tentu tahu. Merangkap sebagai kepala maid dan pengasuh putra keluarga Wu, bibi Song sudah diangkat sebagai keluarga sendiri oleh Yifan dan Joonmyeon.


" tidak memungkiri, Shixun memang mirip dengan sehun. Hanya mata bulatnya saja yang berbeda "

" apa ku bilang "

Jongin masih acuh, bibirnya tersenyum miring karena penuturan bibi Song. Hatinya bersorak menang melawan sehun.


Bibi song selesai memasak bulgogi, tinggal memasak makan siang untuk shixun. Biasanya hanya nasi lembek dengan campuran potongan kecil wortel dan brokoli. Mendengar tawa Shixun yang begitu keras sampai ke dapur, membuat bibi Song mengintip dari pintu dapur. Jongin memegang kedua tangan Shixun ke atas, mengajaknya untuk berjalan tapi yang ada malah Shixun berjongkok karena masih terlalu takut.

" xhun aah, ayo jalan "

" mmmhh mmhh "

" jalan, nunaa bantu yaa "

" naa "

'menggeleng'

Jongin berjongkok di depan Shixun lalu menarik kedua tangannya bayi tersebut ke atas, secara otomatis tubuh Shixun berdiri. Jongin tersenyum selanjutnya ia menyuruh Shixun untuk melangkah

" ayo,, satu... "

' berkedip '

" xhun aaa ayooo.. satu... "

" naaaa "

Bruk

Nihil, Shixun merengek tidak mau belajar berjalan. Ia memilih untuk merangkak dan duduk di hadapan Jongin sambil menggigit lengan sang gadis

" argh, astaga baby "

" hihihi "

Jongin mengangkat Shixun dan mencium hidungnya. Tertawa, deretan gusi merah muda masih dominan di dalam mulut si bayi.

OH MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang