Kita?
Kamu bahkan tidak tahu di dunia ini ada aku yang bernafas atau tidak.
Jadi..bagaimana bisa ada kata 'kita'🍁🍁🍁🍁🍁
Ganteng. Itulah deskripsi dari Ara tentang cowok yang selalu di stalker-in. Nama cowok itu Lava, cowok dengan mata sipit, yang menurut Ara mirip dengan oppa korea.
Sebenarnya Ara sama sekali tidak tertarik dengan cerita teman sekompleknya yang bilang kalau di sekolahnya itu ada cowok mirip orang korea. Berhubung ada unsur korea, seorang Ara langsung semangat 45 untuk mendengarkan cerita dari temannya itu. Ara yang sudah larut dalam imajinasinya pun membayangkan seperti apa sosok Lava itu? Dan dia pun mulai bertanya-tanya pada temannya, Lava itu orang mana? Kelas berapa? Jomblo gak? Akun facebooknya apa? Dan berbondong-bondong memberi pertanyaan yang sama sekali tidak di ketahui jawabannya dari temannya itu. Sampai akhirnya Ara berusaha sendiri mencari tahu akun milik Lava.
"Namanya tadi kan Lava Dilangga ya? Oke coba tulis dulu deh siapa tau beruntung!" Dengan penuh semangat Ara pun menjelajahi pencariannya di facebook.
Lava. Ketikan pertama dalam pencariannya dan Ara pun melihat-lihat kira-kira yang mana akun milik Lava. Tapi sama sekali tidak ada yang menunjukan bahwa ada akun Lava karena semua foto profilnya tidak ganteng dan sipit. Oke, Ara tidak akan menyerah.
Lava dilangga. Tidak ada.
Dilangga lava. Tidak ada.
Oke, Ara hampir frustrasi karena sama sekali tidak mendapat petunjuk akun Lava.
"Aha! Gue kan juga punya temen yang katanya satu kelas sama Lava, siapa tau faceboonya temenan! Haha kenapa gak kepikiran dari tadi sih. Oke! ayo mulai cari." Ara pun kembali fokus pada pencarian dengan nama temannya.
Lami dzulli. Yap ketemu. Mari cari di pertemananya.
"Ish, elah kenapa gak ada-ada sih yang namany Lava!" Gerutu Ara.
"Oke coba cek akun temenya yang lain." Ara mulai mengklik akun dengan nama pella Nr.
"Oke sabar coba liat pertemananya.. ade-hafids-lami-mea-guntur-" Ara pun membaca satu persatu teman facebook yang di miliki oleh aku pella nr itu.
"Mimi peri-kodok ganteng-mejiku.. ini apa-apaan sih nama akunnya aneh-aneh banget! Kenapa gak sekalian naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali!!! Ah mana ini yang namanya Lava?!" Umpat Ara greget. Untung di rumahnya ia sedang sendiri, coba kalau ada Mamanya, pasti sudah di sangka gila karena teriak-teriak tidak jelas.
"Oke cek lagi.. um.. vikavik-seno-mamad-La.... va?? Lava?!?! Hah? ini akunnya kah?!! Serius ini?! ahh Mama ketemu akunnya Lava ganteng." Teriak Ara histeris sambil guling-guling dikasur.
"Lava Dork's? Oke harus di inget terus. Langsung add dong ah." Ara pun mulai sibuk dengan ponsel kesayangannya. Memperhatikan baik-baik foto seorang Lava Dilangga. Dan jangan lupa! Catat. Jangan lupa! download foto-fotonya untuk koleksi.
"Lah ini kan Bimo temen kelas gue? Jadi.. mereka temenan?!"
Saat melihat pertemanan Lava, Ara tidak sengaja melihat nama akun Bim Ar, yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman satu kelasnya sendiri.
"Oh iya ya, si Bimo kan pindahan dari sekolahnya Lava. Heum.. oke ini bisa jadi keuntungan! Gue tanya Bimo ah nanti, siapa tau dia bisa bantu buat gue lebih kenal sama Lava, Yeyy."
****
Keesokan harinya Ara dengan semangat cerita-cerita pada sobat karibnya tentang Lava, yang tentu disambut dengan senang hati oleh 2 sobatnya itu yang sama-sama pengagum cowok ganteng. Nama geng mereka adalah Trio Pecinta Cogan Squad. Sangat tidak berguna geng ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAVARA
Teen FictionAwalnya, Ara hanya mengagumi Lava dalam diam dan pada tempat yang berbeda, hingga kegiatan stalking menjadi rutinitas kesehariannya. Banyak yang bilang kegiatan stalking orang yang dikaguminya itu sia-sia?? Salah! Demi mengorek semua tentang Lava, k...