lupa

11.8K 450 1
                                        

Tidak melupakan bukan berarti ingin kembali bersama.

****

setelah kejadian beberapa hari yang lalu, dimana dera dan bian sempat merenggang hanya karna sebuah hal sepele.

sekarang mereka telah kembali seperti biasa, dengan sebuah trik yang bian lakukan hingga membuat seorang dera anastasya luluh.

namun, bukan berarti dera sudah melupakan pertemuan dengan bagas, diam diam dera masih sering memikirkan cowo itu, bahkan ketika dia sedang bersama seorang pria yang mati matian mempertahan kannya, ia malah dengan jahat memikirkan pria yang sudah berusaha menjauh darinya.

dunia terkadang lucu bukan? banyak pria yang mengharapkan wanita, tapi wanita itu mengharapkan pria yang mengharapkan orang lain, kenapa tidak mencoba hal simple, menghargai yang mencintai, contohnya.

kenapa harus membuat rumit jika masih bisa membuat hal lebih mudah? memang terkadang manusia sebodoh itu dalam hal percintaan

ck

"DERAAAAAAAAAA WOYYYYYYY!!!" pekikan itu sontak membuat kepala seorang gadis berkuncir kuda yang sedang tiduran dimeja, terangkat.

"GILA LO MAU BUAT GENDANG TELINGA GUA PECAH HAH?" cerca dera saat dia benar benar melihat keyra dengan santainya tersenyum menggelikan, bak bayi umur 1tahun yang baru bisa tertawa

"DERA! LU JUGA SAMA AJA, SUARA LU BIKIN KOPI GUA TUMPAH!" teriak dicky dari deretan meja paling ujung yang kini sedang memegang gelas kopinya yang kosong.

"nyambung aja lu!"

"lu tuh, ganti kopi gua!"

"ngopi mulu lu, emg bikin ganteng"

"gaperlu kopi gua udah ganteng!"

"SINTING LU DIKIBULIN, MUKA KAYA VERMAK LEVIS AJA BELAGU"

"HATERS EMANG SUKA NYARI KEKURANGAN ORANG, GATERIMA BGT." dan teruslah perdebatan mereka, keyra yang tadinya tertawa sekarang menatap jengah keduanya, benar benar ya, yang satu tak waras yang satu lebih ga waras, sepertinya dia salah memilih teman, atau bahkan salah masuk kelas.

"DERA GUA BANGUNIN LU ITU ARTINYA ADA SESUATU YANG MAU GUA OMONGIN. TAPI KENAPA LU MALAH ADU BACOT SAMA BEKICOT EMPANG MANG JUJU ITU SI" keyra yang seakan tidak diajak dalam perdebatan mereka, memilih ikut untuk berdebat, itung itung olahraga mulut.

"apa lo bilang?" dicky yang tak terima dibilang bekicot langsung dateng menghampiri meja keyra dan dera

"ngapain si lu kesini? belum mandi kan lu!" tunjuk keyra sambil menutup hidungnya, yang seakan bahwa dicky memang makhluk berbau yang menyengat.

"Eh lu tuh ya didiemin ngelunjak!" dicky mulai mengambil ancang ancang untuk siap melawan keyra.

"apaan si key, dick. kalian tuh kaya bocah!" jengah dera yang membuat keyra dan dicky seketika menatapnya

"LO JUGA!" mereka teriak dengan kompak, seketika kelas hening, seakan waktu telah berhenti berputar dan membuat semuanya seperti slow mation.

***

siang itu bel berdering sebanyak 3kali dan terdengar intruksi bahwa semua murid diwajibkan berkumpul dilapangan karna ada hal yang mungkin ingin disampaikan dari pihak sekolah.

dera yang sejak tadi mengeluh karna harus berpanas panasan dibawah terik matahari, sesekali menyeka keringatnya.

"Eh Eh sinian deh" dera menarik lengan baju pria yang berada disampingnya, pria itu menatap nya bingung,namun tidak lama ia tersenyum dan mendekat.

Dera menepuk keningnya keras

"aduh maaf ya ga bermaksud ni, jangan kepedean gtu, mksdnya kesinian biar badan Lo ngalingin matahari, biar gua gapanas." ucap dera yang dibalas cekikian dari keyra yang berada dibelakangnya.

memang pria yang berada disamping dera itu mempunyai postur tubuh yang tinggi dan besar, lumayan untuk menghalangi sinar matahari berlebih

jahat ga si?

"Anjir juga lo, untung cakep. klo engga gua ketekin." ucap pria itu tajam, beberapa teman pria itu yang sejajar dengannya tertawa, membuat keyra  juga makin tertawa lepas

"siapa yang mau diketekin?"singkat, dingin, dan jelas.

"der kok perasaan gua ga enak ya"keyra yang tadi tertawa lepas kini mengalihkan pandangannya

"Iyaa ada kekuatan mistis yang kuat ni key"

dera bergidik ngeri melihat bian kini sudah berada disampingnya, sambil menggeser pria berbadan besar tadi.

"masih panas?" tanya bian diiringi senyum miring meledek

"ehh bian, engga lah. ada kamu mah sepanas apapun tetep adem ayem"dera senyum penuh kemenangan, bangga akan actingnya yang sangat luar biasa mengontrol diri.

"yaudah lain kali gausah minta bantuan orang, panggil aku aja." bian mengacak rambut dera dengan halus, walau suaranya masih terdengar dingin, tetap saja dera merasa bian bersikap manis.

diam diam dera tersenyum, walaupun bian terkadang over terkadang pemarah tapi ia memiliki sisi manis yang jarang dimiliki oleh orang lain.

dan itu salah satu alasan dera bangga menjadi salah satu orang yang beruntung memilikinya.



***

btw kaget bgt udah lama gabuka wattpad, pas liat yang baca jadi seneng gitu,dan sumpah ini mentok bgt buat lanjutin krna sibuk mau UN.

nanti bakal dilanjut kok, tapi sorry kalo part ini bener bener ancur wkwkwk

SEMANGAT YA YANG UN!!!

nanti bakal banyak kisah yang ditulis, tunggu aja.

My Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang