matahari masih enggan menampakan cahayanya, udara masih sejuk saat dihirup karna belum terjamah oleh nafas nafas orang munafik, begitu kira kira quotesnya tentang subuh.
ya saat ini masih subuh, tapi bian sudah didepan rumah ku, membawa tas dengan ukuran besar, ia memakai jaket ukuran jumbo yang mampu membuat nya lebih terlihat seperti orang orangan sawah hahaha
"BIAAN IH BANTUIN AKU" aku sedang memakai sepatu dan sangat kesulitan membawa tas yang menurut ku besar, tubuhku yang mungil pastinya akan terbebani dengan tas yang besar itu.
"sya aku bilang gausah banyak bawa barang, aku aja yang bawa kamu ini bawa apa aja si?" protes bian saat aku melemparnya dengan tas ku
"hanya beberapa alat make up"kata ku santai lalu berjalan mendahuluinya menuju motor, aku tersenyum penuh kemenangan melihat bian kerepotan, ia sangat menggemas kan!
"YAAMPUN SYA KITA MAU KEGUNUNG, KAMU MAU MAKE UPAN DIGUNUNG? JALAN DIKIT JUGA LUNTUR" bian lagi lagi protes aku memajukan bibir ku bete, berharap dia tidak akan mengubah keputusanku, ini adalah ekpresi andalan ku ketika aku merajuk
"mau ya bian"kata ku lagi dengan ekspresi sedemikian rupa yang dibuat buat, ia melemah, dan melihat kembali tas ku
"kurangin aja, bawa 1 tas aja, ntar kamu ribet, dikira kamu gabakal minta gendong kali, aku tau kamu, jalan dikit aja ngeluh terus!" ocehnya panjang lebar, ia membuka tas ku, aku hanya membawa beberapa make up dan sweater tebal takut kedinginan, karna semuanya sudah dibawa oleh bian didalam tasnya yang besar seperti kantong balita itu.
"bawa lipstik aja 1, jaket dipake" ucapnya sambil mengeluarkan liptin berwarna merah natural.
"BIAN AKU UDAH NYIAPIN DARI SEMALEM KAMU CUMA BAWA 1?"
NYEBELIN BGT KAN AKU UDAH NYIAPIN SELAMA ITU UNTUK KEPERLUAN HARI INI TAPI IA SEENAKNYA MEMBAWANYA HANYA 1.
"yaudah nih kamu bawa sendiri tas kamu."
WHAT?
NO
NO
NOaku menggeleng kan kepala ku keras, menolak dengan keras.
"Yaudah pilih mana?" katanya tersenyum jahil, aku mendenguskan napas kelas sekali lagi
"IYA BAWA LIPTIN 1 DAN NANTI GENDONG" kata ku penuh penekanan dan langsung menaiki motornya
ia hanya tersenyum pelan dan menghampiri ku sambil mengacak ngacak rambut ku
"anak pinter" katanya, lalu memakai helm dan menaiki motornya, aku dibelakang hanya mendengus sebal walau dalam hati aku senang akan liburan
motor membelah kota jakarta yang masih sepi, jalanan belum terlalu ramai, karna memang suasananya masih gelap.
angin membelai rambutku, hingga membuat ku mengantuk, aku memeluk pinggang bian dengan erat dan menaruh kepalaku dipundaknya
"biaan"panggil ku lembut, ia menolehkan letak spionnya kearah ku, aku hanya tersenyum dan bilang
"Jangan pergi." kata ku lirih, sesungguhnya hal yg slalu aku takutkan adalah kepergiannya, semenyebalkan apapun sikapnya, semenjengkel kan apapun sikapnya, ia adalah pria yg membuat ku merasa sempurna, dan menjadi wanita paling bahagia selama hidup ku.
ia menggenggam tangan ku dengan tangan kirinya begitu erat, seakan itu akan menjawab segala kegundahan ku.
hari makin terang, selama perjalanan kami berdua bercerita mengenai banyak hal, tak jarang kita saling tertawa, aku harap kebersamaan ini bukan hanya sesaat, tapi selamanya.
aku tidak tau bagaimana jadinya kalo aku harus kehilangannya, kehilangan orang yg aku sayang, kedua kalinya.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend
Romansa"mimpi terburuk adalah ketika mempunyai pacar yang memiliki sifat sangat posesif, namun mimpi yang lebih buruk dari itu adalah kehilangan sosok posesif itu." -dera anatasya-