Biarkan Aku Pergi

2.7K 307 193
                                    

Biarkan Aku Pergi
.

Written by -DeeRa-

Requested by himeka15

.

A SasuHina Fanfiction

Disclaimer Masashi Kishimoto

.

.

.

Sasuke POV

Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat upacara penerimaan siswa baru di Konoha Junior High delapan tahun yang lalu. Di gerbang Konoha International School. Sekolah yang memiliki jenjang mulai dari Elementary sampai University bertaraf internasional.

Kuingat dengan jelas bagaimana ia melangkah dengan ragu menuju gerbang sekolah, dengan tangan menggenggam tas sekolahnya erat di dada.

Rambutnya saat itu sangat pendek, seperti potongan rambut anak lelaki namun aku bersumpah ialah gadis tercantik yang pernah kutemui.

"A-ano..." Kudengar suara lembutnya menyapaku. "O-ohayou g-gozaimasu..." Sapanya dengan canggung karena melihatku terpaku di gerbang sekolah.

"Ohayou." Jawabku singkat. Aku mengeratkan peganganku pada tongkat yang menumpu kaki kananku yang cedera waktu bermain skateboard.

Sebenarnya jika orang lain yang menyapaku, kupastikan ia tak akan mendengar balasan salam dariku. Tapi gadis ini, gadis bermata bulan dan berambut indigo ini, berhasil membuat hatiku membuncah untuk pertama kalinya.

"A-apa kakimu cedera?" ia bertanya dengan nada cemas.

Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaannya.

"S-semoga kau segera pulih."

Kupu-kupu beterbangan di perutku saat melihat senyumnya yang malu-malu. Khusus untukku.

"K-kita akan terlambat mengikuti u-upacara." Ia membungkuk padaku sebelum akhirnya berlari meninggalkanku.

"Hei, tunggu." Teriakku.

Aku yang tak pernah mau mengelilingi sekolah saat pendaftaran siswa baru, mau tak mau memanggilnya karena aku tak tahu dimana letak auditorium. Terlebih lagi, aku baru saja pindah dari Sunagakure. Aku sangat buta terhadap semua hal yang berbau Konoha.

"G-gomenasai aku meninggalkanmu." Ia membungkuk lagi. "Biar aku bantu memapahmu."

Aku menggeleng. "Tidak perlu. Aku hanya ingin kau tunjukkan jalan menuju auditorium.

"Sou ka..."

Kulihat pipit kecil di ujung bibirnya saat ia tersenyum lebar.

Dan saat itu, bagiku, yang berumur tiga belas tahun, adalah hari dimana aku mendeklarasikan gadis itu sebagai cinta pertamaku meski hanya di dalam hati.

***

Semakin hari, semakin aku tersiksa karena mendamba. Ia nyaris tak bisa ku sentuh meski selalu berada dalam ruang lingkup hidupku.

Dia terlalu populer. Hinata Hyuuga, terkenal akan sifatnya yang baik hati dan senang membantu siapapun. Hingga begitu banyak orang di sekitarnya. Menjadi sahabat, teman, penganggum.

Request FicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang