Written by twijya
Requested by picacip
.
A MadaHina Fanfiction
Disclaimer Masashi Kishimoto
.
.
.
Hinata POV
"-ta.."
"-nata..."
Suara itu... suara aneh itu datang lagi. Aku melihatnya. Kali ini aku dapat melihatnya dengan sangat jelas. Gadis kecil itu memanggil-manggilku... Dia terlihat tertawa bahagia. Namun cara tertawanya itu...
Sangatlah tidak normal.
Ralat. Sebenarnya aku tak tahu gadis itu menangis atau tertawa. Tetapi suaranya membuat telingaku sakit. Ia berlarian kesana kemari. Sebentar berada di pojok ruangan, sebentar aku menoleh dan dia berada tepat di belakangaku...
Aku menoleh ke belakang dan dia hilang lagi.
"Hey, aku disini... hihihihihihi!"
Aku reflek menoleh ke arah gelombang suara memekakan telinga itu datang. Kini ia tengah duduk di hadapanku. Ah... entah darimana datangnya kursi goyang yang sangat kuyakini bahwa benda itu tadi tak berada di sana. Gadis kecil yang tak dapat kulihat wajahnya karena selalu menunduk tengah duduk dengan tenang tanpa bergerak sedikitpun, menikmati ayunan kursi yang tengah bergoyang sambil mengelus sebuah benda bulat yang berada di pangkuannya.
Gadis itu sadar aku mulai memandanginya dengan penuh penasaran. Manis, gadis kecil berambut hitam panjang dengan sematan hiasan pita cantik yang menghiasi dan berpakaian loli gelap. Sekilas ia nampak seperti boneka. Namun sayangnya... ia berlumur darah segar dan tertawa bahagia.
"Hihihihihihi... nata... Hinata..."
Lagi-lagi bisikan suaranya membuat seluruh bulu kudukku bereaksi.
Merinding.
Mengapa suatu hal cantik nan lucu dapat menjadi sebegitu menyeramkan? Aku tak suka dengan situasi dan kondisi seperti yang memerangkapku pada keadaan seperti ini.
Mengerikan sekali. Aku tak sanggup. Aku yakin sudah beberapa jam aku berkeliaran kesana-kemari untuk mencari jalan keluar. Tapi nihil! Aku terjebak di sebuah dimensi asing yang tak kukenali sama sekali!
"Hihihihi... Hinata yang malang. Hidupmu akan terus seperti ini! Hihihihihi..."
Cara gadis itu tertawa... aku tak sanggup. Semua ini terlalu tiba-tiba bagiku. Aku selalu mendengar resonansi suara-suara yang aku yakini bukan dari dunia nyata. Dan aku melihatnya.
Aku melihat makhluk-makhluk itu dimana-mana. Seakan mereka berusaha untuk memakanku!
NGIIIING!!
.
.
.
"Hinata!"
"HINATA!!!"
Seseorang memanggilku. Tidak. Sekitar dua sampai tiga orang. Aku yakin mereka adalah manusia karena mereka tak memiliki aroma busuk seperti aroma-aroma makhluk metafisik lain yang selalu kutemui.