2 | Dream? [taoris]

295 14 0
                                    

Aku Areum, atau setidaknya itulah panggilanku, gadis yang telat pagi ini.

Ibuku, wanita yang memberiku nama Oh Ha Na dengan bangganya, sedang ikut Ayahku keluar kota.

Urusan pekerjaan, katanya.

Jadi, pagi ini tak ada yang membangunkanku. Sudah kunyalakan alarm dari smartphone ku, dengan tingkat volume tertinggi.

Namun jika jiwa kebo sudah mendarah daging, maka alarm sekencang apapun takkan mampu membangunkanku.

Jadi, setelah membuka mata, aku segera berlari ke kamar mandi, sembari beberapa kali mengutuk.

"Shit. Kenapa bisa telat, sih. Alarm juga ga guna." Sekiranya begitulah umpatanku. Aku mengumpat pada apapun yang tertangkap indra pengelihatanku.

Aku hanya mandi 6 menit. Sebuah rekor, dan sebenarnya memang cukup membanggakan.

Jadi kuputuskan untuk segera mengenakan seragam musim dingin. Semua telah disiapkan Ibu, karena memang kami tidak memiliki Asisten Rumah Tangga, dan aku belum bisa melakukan semuanya sendiri.

Lagi-lagi aku mengutuk.

Aku bukan gadis yang mampu menjalani hari tanpa sarapan. Tetapi sudah jam segini, keadaannya, aku sudah telat.

Sebenarnya aku tidak membayangkan diriku sarapan terlebih dahulu.

Namun sepertinya juga tak akan membiarkan diriku menjalani hari tanpa sarapan.

Lalu aku menuju dapur. Hanya berharap menemukan sebuah keajaiban, seperti misalnya roti atau susu bubuk.

Jad setelah diriku sudah siap dengan seragam, sepatu, tas, dan jaket, kuputuskan untuk menghampiri dapur seben-OH!

Siapa itu?

Ada dua orang di dapurku.

Oh, biar ku jelaskan lebih detil.

Ada dua orang lelaki di dapurku. Mereka jangkung, dan membelakangiku.

"Oh, hai, Hareum!" Kata salah satu pria jangkung itu.

Bibirnya tipis, disekeliling matanya terdapat lingkaran hitam, seperti panda.

Ah, jika mengingat panda, otomatis otakku akan menghubung dengan Tao.

Tao!

Oh, ya!

Itu Tao!

"Minumlah kopinya. Aku sedang memanggang roti untukmu. Tunggu sebentar, ya!" Jadi aku hanya diam, menjawab Tao dengan tatapan kosong.

Aku masih terkejut, tentu saja.

Dia Tao, mantan member EXO. Kau tau EXO, kan?

Dan aku. Aku, aku EXOL.

Jadi tolong jangan memintaku untuk tenang dan bersikap sejawarnya.

"Jadi, kamu kenapa keluar, Baby Panda?" Tak ada basa-basi, pertanyaan itu meluncur bebas dari bibirku.

Lalu seseorang lain, yang juga jangkung, menoleh, dan- DIA KRIS!

WU YIFAN!

Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba Tao dan Kris ada dirumahku? Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba mantan-mantan ini berada dirumahku? Lalu dimana Luhan? Sibuk berlovey-dovey dengan Sehun, huh?

"Aku ... cuma mau ngejalanin hidupku sama Kris. Dengan lebih baik, dan lebih aman." Jawab Tao.

Ah, sejujurnya, itu menghangatkan hatiku sebagai TaoRis shipper.

"Lagipula, menurutmu Kris akan ngebiarin aku tetap diSM saat setelah kabar aku cidera dan SM yang nggak peduli?"

"Emang keluar adalah jalan ter-

TRING!!!

TRING!!!

TRING!!

Bunyi itu ... memenuhi otakku.

"Har, bangun! Katanya minta dibangunin pagi!"

Itu suara Ibu. Dan aku sedang tidak telat bangun, atau apapun.

Lalu selanjutnya, fakta diatas tidak membuatku senang.

Jadi aku hanya bermimpi?

Mengapa kini rasanya telat lebih baik dibanding tepat waktu?

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang