8 | X [taoris]

125 11 0
                                    

Ini adalah cerita ke-5 TaoRis dibook ini. Padahal, basicnya gua itu HunHan hardshipper. Tapi entah kenapa bawaannya kangen terus sama TaoRis. Bisa dibilang, gua emang team #MenolakLupa sama old ship juga. (':

"Jadi ... apa kabar?" Si Pria yang lebih tinggi mencoba membuka pembicaraan.

"Aku? Baik. Ya. Aku pikir, aku baik." Pemuda bermata panda didepannya tampak bingung.

"Ini sudah sangat lama setelah pertemuan terakhir kita, Zi,"

"Ya. Mungkin ... sekitar 2 tahun? Entahlah."

"Jadi kau tak mengetahuinya?" Tao tampak ragu, namun akhirnya mengangguk. "Sama. Aku juga tak mengetahuinya. Yang ku tau, aku merindukanmu, Zi. Sangat."

"Bagaimana dengan dirinya?"

"Dirinya? Siapa yang kau maksud?"

"Veronica." Kris terlihat terpaku, "kudengar, ia yang berhasil menjadi model dalam video klip Like That."

"Tao, kau tau aku tak pernah mempunyai hubungan apapun dengannya."

"Tapi Kris, apa ingatanmu memang seburuk itu?" Tao menatap mata Kris. "Kau ... berhenti karenanya. Berhenti mencintaiku. Berhenti dengan saudara-saudara kita. Berhenti dengan kampung halamanmu sendiri."

"Tao ... kau salah paham."

Kini, mereka berdua sedang berada ditaman belakang sebuah gedung, dimana, didalam gedung tersebut sedang mengadakan acara. Para tamunya merupakan aktris, tentu saja Tao dan Kris datang.

Dan, OH! Jangan lupa, ada Luhan juga disana.

"Dan bahkan sudah 4 tahun berlalu, kau masih mampu berkata bahwa aku salah paham?"

"Kenyataannya kau memang salah paham, Zi."

"Jadi kuputuskan kini, aku memberimu waktu 10 menit, agar kau mengingat kelakuanmu 4 tahun yang lalu."

"Tao, tapi ..."

"Kris!" Nada bicara Tao meninggi. "Kau meninggalkanku. Kau meninggalkan kami. Kau mengatakan pada semuanya bahwa kau muak pada hidupmu. Kau hanya remaja labil brengsek yang beruntung masuk kedalam kehidupan kami.

Kau yang mengatakan bahwa kau ingin hidup normal. Dan bukan diKorea. Kau ingin hidup bebas. Dan aku bukan pasangan yang tepat untuk kehidupan yang kau inginkan.

Oh, bahkan kau meninggalkanku karena menginginkan hidup normal dengan gadis cantik bernama Veronica, kan?"

Kris terdiam. Berusaha mencerna kalimat Tao.

Selama ini Tao hanya diam. Dia menerima semua keputusan Kris. Bahkan mendukung apapun yang Kris lakukan.

Kini Tao didepannya. Sedang meledak-ledak. Mengeluarkan seluruh keluh kesahnya.

Meninggalkan sisi lembut, pemalu, dan ramah Tao.

"Jadi jangan membicarakan masalalu seolah kau merindukannya, Kris-shi." Dan dikalimat ini, Tao sengaja menggunakan bahasa Korea.

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang