3 | How Would You Feel [taoris]

217 14 0
                                    

[Songfict from How Would You Feel from Ed Sheeran.]

Jadi, seorang lelaki tinggi dengan gadis bermata panda itu sedang menuju rumah Luhan.

Niatya, mereka, dan gengnya, akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan 2 tahunnya hubungan Sehun dan Luhan.

Akan ada Baekhyun dan Chanyeol, Kyungsoo dan Kai, Xiumin dan Chen, dan Lay dengan Suho.

Dresscode kali ini berwarna peachy-white. Yang kuyakin Luhan yang memilih.

Tao mulai menyalakan radio dimobil Kris. Mencari siaran paling jernih dengan lagu terbaik, untuk mengisi kesunyian antara dirinya dan Kris.

"Padahal, gua pikir hari ini lo bakal pake rok mini warna peach lo." Kata Kris tiba-tiba.

"Hah?" Kata Tao, "oh, enggak. Emang kenapa kalau gua pake rok mini yang itu? Lagipula, lo inget aja kalau gua punya rok mini warna peach."

"Wah, iyalah, apa yang ga gua inget dari lo." Jawab Kris. "Kalau lo tadi pake rok mini itu, gua mau langsung ngasih kemeja gua buat nutupin paha lo."

"Kenapa?"

"Karena, cuma gua yang boleh liat."

Dan mereka tidak pacaran.

Atau belum?

Perjalanan penuh dengan gombalan Kris, sang alumni sekolah Tao.

Dan tolong jangan meminta Tao untuk tidak terbawa perasaan. Semua yang dikatakan Kris terlalu nyata untuk dikatakan hanya sebuah bualan.

Saat sampai dirumah Luhan, Kris dan Tao segera naik ke atas, ke rooftop rumah Luhan, tempat dimana diadakannya pesta tersebut.

Tao berjalan agak dibelakang Kris. Hanya membiarkan Kris memimpin, dengan tangan yang memegang lengan kemeja Kris, sudah biasa.

"Kris! Tao!" Sapa Baekhyun saat Kris dan Tao menginjakkan kakinya dirooftop rumah Luhan.

"Hai!"

Rooftop Luhan sudah disulap.

Kini terdapat sofa yang membentuk lingkaran denga sebuah meja di tengahnya. Juga terdapat beberapa alat pemanggang.

Terlihat Kyungsoo yang sedang serius memasak, dengan Baekhyun dan Luhan yang membantunya.

Xiumin dan Chen sedang berlovey-dovey diatas karpet hangat yang disediakan. Ada beberapa karpet terpisah juga disana.

Karena canggung jika harus kearah sofa-sofa yang hanya diisi dengan Chanyeol, Kai, dan Sehun, Tao memilih ke karpet yang berada dipinggir.

Agar bisa bersender. Padahal ia bisa menggunakan bahu Kris.

Tentu saja Kris mengikuti hanya mengikuti Tao.

"Woy, Kris! Ngintilin Tao aja! Sini ngobrol sama kita!" Teriak Kai saat Kris dan Tao sudah bersender dipinggir rooftop.

"Tau. Nempel-nempel amat." Sahut Sehun.

"Gua kedinginan. Kalian mau meluk gua?" Kata Kris bercanda. Dia hanya sedang ingin dengan Tao, all the time.

"Lo ga apa-apa kalo mau ngobrol sama mereka. Gua bisa sendiri."

"Lo yakin bisa sendiri?"

Tao mengangguk.

"Tapi gua ga yakin. Jadi gua bakal disini, temenin lo." Jawab Kris. "Gua sedikit dingin nih, Pandaaa,"

Kris melingkarkan tangannya ditubuh kurus Tao. Lalu memeluknya erat, seolah tak ada hari esok.

"Kriiiis ... Apaan, sih. Malu ish."

"Bodo amat. Gua beneran dingin, loh, ini. Lo ga ada niatan bales pelukan gua?"

"Iya, udah, tapi peluknya jangan sekenceng ini. Nyesek, sist!"

Kris mengendorkan pelukannya. Jika bisa dibilang begitu. Tao hanya mampu menghembuskan napasnya, karena Kris hanya sedikit, benar-benar sedikit, mengendorkan pelukannya.

"Masa tiba-tiba gua inget pas nyium lo di lapangan sekolah." Kata Kris tiba-tiba.

"Sampe ngebahas lagi, gua tampol lo."

"Eh, serius." Kata Kris. "Ternyata, bibir lo emang setipis itu, ya."

"Kris, ngomong gitu lagi gua tampol beneran, ya."

"Gua juga kalo jalan sama lo, ga berasa tua-tua amat." Kris tersenyu, "lo cewek mandiri yang dewasa. That's right, my type."

"Iya, lah. Kita udah 2 tahun sahabatan dan gua ga pernah ngerepotin lo. Gue ini, kurang mandiri dan dewasa apa?"

"Dih. Ga pernah ngerepotin? Ya, udah, Nda. Terserah lo. Cewek cantik, sih, bebas."

"Wah, wah. Tumbenan lo panggil gua cantik. Ada apaan, nih?" Tanya Tao. Ia mengalihkan pandangannya menuju Kris.

Karena memang sedari tadi, mereka berdua sibuk memandangi langit gelap yang ditaburi bintang.

"Tao ..." Kris akhirnya ikut memandang Tao.

"Hm?"

"Gimana ... Kalo gua bilang gua cinta sama lo?" Lalu hening.

Tao terdiam. Syok. Tak tau harus menjawab apa. Karena, boro-boro menjawab, sepertinya bagaimana cara bernapas saja Tao lupa untuk saat ini.

"Hahaha. Kris, ga usah ngelucu kaya gitu, ah. Gua ga suka kali ini,"

"Tao, gua serius."

"Kris, kalo gua ga serius, gua udah bakalan pacaran sama Jaehyun setahun lalu."

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang