23 | Mom's story [hunhan]

65 9 0
                                    

"Ini anak Bunda kenapa?" Tanya Luhan. "Kok, ga bersemangat gini? Kita lagi diWatson, loh." Biasanya, Renjun paling semangat kalau udah masalah skincare dan makeup.

Tapi sekarang, tiba-tiba anaknya, Renjun, ga bersemangat gitu. Lemes. Luhan coba ngecek suhu badannya, dipegang jidat sama lehernya Renjun, ga anget, kok.

"Lagi ada masalah di sekolah sama temen-temen?" Tanya Luhan, lagi. "Kalau ada masalah cerita aja ke Bunda. Bunda, kan, juga pernah muda. Bunda pernah ngerasain apa yang kamu rasain."

"Aku lagi galau." Jawaban Renjun. Bunda Luhan yang dengernya langsung panik, "galau? Aduh, cantiknya Bunda udah bisa galau-galau. Pasti mood kamu ga enak. Kita pulang aja, ya. Ga ada yang mau kamu beli, kan?" Akhirnya mereka berdua pulang.

Dari awal, mungkin karena ikatan batin, Luhan tau Renjunnya ini emang lagi ada masalah cinta-cintaan.

Renjun udah kelas dua SMA, kok. Ga apa-apa udah pacaran, asal Bunda tetep bisa pantau.

Malah Ayahnya, nih, Sehun, yang agak protektif kalau anaknya mulai pacaran. Bahkan Sehun yang nyuruh mereka berdua ke Watson buat ngehibur Renjun.

Di rumah, tanpa ngijinin Renjun ganti baju, Luhan langsung tanya, "jadi gimana ceritanya?"

Ya, udah. Karena Renjun juga lagi ga mood ganti baju, dia langsung jawab, "aku lagi galau. Dua bulan lalu aku mutusin Jeno, terus dia sekarang sama Jaemin. Jaemin baik, cuma aku jadi nyesel putusin Jeno sekarang."

Bunda Luhan ngangguk-ngangguk. "Oh, kaya gitu masalahnya. First of all, let Bunda tell you a story."

Luhan nangis-nangis. Ini jam 2.04am. Harusnya dia udah tidur daritadi. Biasanya dia bahkan tidur jam 9.00pm.

Hari ini, mantannya, ngechat.

Dia janji, dia udah move on dari mantannya, Kris. Tapi dia juga tau, kalau Kris punya tempat tersendiri dihatinya.

Krisnya dulu itu- spesial. Dia lucky banget ketemu Kris, dan dijadiin bagian dari Kris selama setahun lebih.

Tapi dia, Xi Luhan, ga siap pegang komitmen saat itu. Dia ga mau dilarang, ga mau diatur, ga mau dikekang. Saat itu, tiba-tiba dia benci semua kelakuan Kris.

Akhirnya, dia minta putus. Luhan putusin Kris, yang saat itu bener-bener sayang sama Luhan.

Satu bulan kemudian, Luhan liat Krisnya, yang bukan miliknya lagi, sama orang lain. Orang yang dia tau pasti gimana baiknya. Luhan ga bisa apa-apa, selain ikhlasin.

Luhan mulai flashback, dulu, Kris selalu baik. Selalu baik, sama dia. Kenapa dia berani-beraninya mutusin orang sebaik Kris?

Kris ga aneh-aneh. Nurut. Ga banyak tingkah. Jaga amanah. Sekarang, Luhan lupa alesan dia mutusin Kris waktu itu.

Mereka berdua, Kris dan Luhan, chattingan lagi setelah tiga bulan lamanya mereka ga kontak-kontakan.

Luhan curiga. Selama sama dia, Kris ga pernah keep in touch sama mantan-mantannya. Luhan selalu make sure kalau Kris ga deket-deket sama mantannya, begitupun dia.

Pacar Kris yang sekarang, apa ga apa-apa kalau Kris chattingan sama mantannya? Karena jujur, kalau jadi ceweknya, Luhan akan sangat ngerasa ke trigger.

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang