7 | Produce012. [taoris]

156 10 0
                                    

Woah, akhirnya disinilah Tao.

Produce012

Entah sudah berapa lama Tao memimpikan ini. Membayangkan bisa berada disini. Bertarung, saling menunjukkan siapa yang terbaik.

Acara ini semakin serius. Semua orang yang menjadi peserta mulai mengeluarkan cakarnya masing-masing.

Begitupun Tao.

Kini waktunya games. Hal yang paling Tao tunggu-tunggu untuk waktu yang lama.

"Hallo, semua," sapa sang MC. Diketahui, sang MC ini blasteran Kanada dan Cina. Wajahnya amat tegas, dan tampan. Beberapa gadis memekik girang.

"Saya Kris Wu," katanya, "kalian akan dibagi menjadi 5 orang perkelompok.

Jadi, disini kita akan bermain dengan cara estafet. Jadi, pelari pertama akan mengambil tongkat yang berada dibotol, lalu membawanya kembali. Lalu pelari keduapun juga begitu. Ambil tongkat diseberang sebanyak-banyaknya," jelas Kris dengan singkat dan padat.

Kris meneliti seluruh gadis di depannya,

"Permainannya cukup sederhana, bukan?" Tanya Kris.

"Ya!"

"Disini aku sangat ingin melihat kerjasama kalian." Ucap Kris, "kalian diberi waktu 5 menit untuk memilih kelompok. Dan 5 menit untuk permainannya." Final Kris.

Semua melihat ke sekeliling mereka masing-masing. Hingga sampailah Tao pada empat gadis lain yang diperkirakan berumur lebih tua darinya.

Setelah mereka berkumpul, Tao segera bertanya, "maaf, tapi berapa umur kalian? Kupikir aku harus mengetahuinya sebelum berani memanggil kalian."

"Oh, aku dan Luhan berumur 19 tahun," jawab gadis bermata bulat dengan papan nama Kyungsoo di dadanya. Luhan menatap Tao seraya tersenyum. Mata indah Luhan memancarkan ke ramahan.

"Aku dan Lay berumur 20 tahun." Jawab gadis dengan papan nama Xiumin dan mata kucingnya.

"Oh? Berarti aku maknae?" Tanya Tao.

"Memangnya umurmu berapa?" Kata Luhan,

"Aku 18 tahun, Luhan Eonni," jawab Tao.

"Ah, panggil Lulu saja. Agar lebih akrab." Tao bersumpah, jika ia lelaki, ia akan mengencani si cantik Lulu.

"Baiklah, permainan akan dimulai." Teriak Kris dari pinggir lapangan.

Semua bersiap ketempat masing-masing. Lay menjadi pelari pertama dikelompok Tao. Entah apa alasannya.

"Satu, dua ..." Kris mulai menghitung, "TIGA!"

O-ow, itu sedikit mengagetkan. Tetapi Lay baik-baik saja, dan reflek segera berlari untuk mengambil tongkat diseberang lapangan.

Lay bukan yang tercepat. Tapi setidaknya gadis berlesung pipi itu menjadi kedua yang tercepat.

Disusul Kyungsoo yang langsung berlari dengan gesit. Mengalahkan kelompok lain yang tadinya menempati urutan pertama.

Lalu kemudian Luhan. Larinya benar-benar cepat. Astaga. Seperti seekor rusa yang sedang dikerjar oleh predator.

Xiumin segera berlari setelah Luhan sampai.

Dan, ya, Tao pelari terakhir.

Tao langsung berlari dengan secepat mung-

Kkyit-

Kreuk-

Sebelum anggota dari kelompok lain jatuh.

Sangat mengenaskan. Bunyi yang dihasilkan sangat kencang. Tersengar suara seperti tulang yang patah juga setelahnya.

Astaga, Tao jadi ngilu.

Para peserta yang sedang berlari berhenti sebentar. Mungkin bimbang, ingin membantu. Namun jika mereka membantu, mereka akan kalah.

Maka, para peserta lain segera melanjutkan lari mereka.

Gadis berpapan nama Baekhyun, yang tadi terjatuh, terlihat menelungkupkan wajahnya. Posisinya masih tiduran.

"Shit." Umpat Tao, lalu langsung lari untuk membantu Baekhyun.

Tao segera menghampiri Baekhyun yang ke susahan untuk duduk. Lalu Tao bersyukur karena takdirnya tidak seburuk Baekhyun.

"Kita harus segera kepinggir lapangan agar kau dapat secepatnya mendapat pertolongan." Kata Tao seraya mengalungkan tangan Baekhyun agar bertumpu padanya. "Jika kau ingin memudahkan pekerjaanku ini, cukup tumpukan seluruh berat badanmu padaku, oke?"

Baekhyun hanya mengangguk. Dia pikir dia sudah tidak bisa merasakan kakinya lagi sangking sakitnya.

Hingga Tao dan Baekhyun akhirnya sampai ke pinggir lapangan.

Para petugas medis segera mengambil tindakan untuk Baekhyun. Dan Tao segera berlari lagi untuk melanjutkan perlombaannya saat semuanya sudah selesai.

Xiumin, Luhan, Kyungsoo, dan Lay, tampak senang dan bangga dengan keputusan sang maknae dalam kelompok mereka.

Tao tentu saja kalah. Kalah telak.

Tao tidak menyesal telah membantu Baekhyun, yang menyebabkan dirinya menjadi kalah. Tao akan lebih menyesal jika ia tidak cepat-cepat menolong Baekhyun tadi.

Akhirnya, pengumunan pemenang segera diumumkan.

"Pemenangnya adalah kelompok Haechan." Kata Kris. Dingin dan datar. Tak ada kesenangan atau perasaan lain dalam intonasinya.

Kelompok Haechan yang diisi oleh Jaemin, Taeyong, Winwin, dan Jungwoo terlihat tidak bereaksi.

"Terimakasih," kata Haechan akhirnya. Mungkin masih terselip perasaan bersalah karena tidak membantu Baekhyun tadi.

Tetapi semua bersorak. Mengucapkan selamat untuk Haechan dan kelompoknya. Yang diberi ucapan selamat hanya mampu tersenyum.

"Kelompok Haechan mungkin menang dalam perlombaan siapa yang tercepat ..." Kris angkat suara, "tapi Tao menang dalam perlombaan siapa yang tersolid."

"Haechan, kau dan kelompokmu berhak mendapat tiket konser EXO sebagai hadiah."

Lalu salah satu staff memberikan Haechan kotak berpita yang isinya tiket konser EXO dibangku VIP.

Semua bersorak kembali. Menonton sang legend, EXO? Siapa yang tidak senang?

"Dan Tao. Sebagai hadiahmu, makan malam hari ini diretaurant Aeris. Kujemput jam 7." Kata Kris dan segera pergi meninggalkan lapangan, dan pekikan gadis-gadis disana.

"Kau pantas mendapatkannya, our baby maknae." Kata Lay manis.

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang