14 | Teater [xiuchen]

145 9 0
                                    

Hari ini, Jongdae, atau yang biasa dipanggil Chen akan datang ke suatu festival teater yang diadakan tiap setahun sekali dikotanya.

Dan pada tahun ini, yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah Jongdae ikut serta dalam acara tahunan ini.

Berada pada gedung yang tidak dekat dari sekolahnya, Jongdae sudah menyimpan tiketnya dalam waktu yang lama untuk itu.

Jarak dari sekolahannya ke gedung teater tersebut berkisar 40 menit. Atau kalau sedang macet, dan apes, bisa-bisa menghabiskan satu jam.

Perjalanan menuju kesana tak mempunyai kendala serius. Jongdae hanya telat 10 menit dari perkiraannya. Dan itu tidak begitu buruk.

Pertunjukkan teaternya dimulai.

Teman-teman Jongdae mengambil peran untuk festival tahun ini, yang mana menjadi 98% alasan mengapa Jongdae mau menghabiskan waktunya untuk hal seperti ini.

Terlihat Sehun, sahabat karibnya, yang menjadi pemeran utama disana. Juga Chanyeol, yang menjadi kepala sekolah. Dan Kai, yang menjadi tukang bersih-bersih.

Penampilan mereka sangat menghibur, jujur.

Adanya gadis disebelah Jongdae sebenarnya jauh lebih menghibur, sih.

Sepertinya, gadis disebelah Jongdae ini temannya Luhan, pemeran utama peremuan, lawan main Sehun.

Terbukti sedari tadi Xiumin selalu mengomentari Luhan dengan temannya yang berada disamping.

Jongdae tidak bermaksud menguping pembicaraan mereka, tetapi ruangan pertunjukan teater itu sangat senyap, menyebabkan Jongdae jadi ikut mendengar apa yang gadis itu bicarakan.

Kalau dilihat-lihat, gadis itu ... menarik.

Dia cantik. Pipinya bulat, dan itu merupakan poin plus.

Gadis disamping Jongdae mengenakan sweetshirt abu-abu, dengan rok abu-abu khas sekolahnya.

Jongdae yakin 100% gadis disebelahnya ini berada pada satu sekolah, bahkan satu angkatan, yang sama dengannya.

Tapi Jongdae tidak benar-benar yakin bahwa ia pernah melihat gadis disebelahnya itu.

Maksudnya ... jika Jongdae benar-benar sudah bertemu gadis itu sebelumnya, bahkan hanya sekali, Jongdae tidak akan membiarkan kesempatannya untuk bertukar kontak dengan gadis itu begitu saja.

'Tapi, mungkin emang bukan hari ini,' pikir Jongdae saat ia berencana meminta kontak gadis tersebut.

Hingga penampilan Sehun dan kawan-kawan selesai. Mereka membungkukkan badan satu-persatu, yang diakhiri dengan membungkukkan badan bersamaan.

Jongdae segera keluar dari ruangan itu, dan bergegas mencari teman-temannya yang pasti mendapat waktu lebih untuk sesi foto bersama teman-teman mereka.

Jadi Jongdae tidak menyia-nyiakan waktu itu.

Jongdae dan Junmyeon, teman dekatnya yang tidak ikut mengambil peran, segera berjalan ke arah pintu dimana para artis-artisnya akan keluar dari sana; untuk menjalani sesi foto-foto.

Sehun, Chanyeol, Kai, dan Kris keluar dari sana, yang langsung disambut teriakan 'woi!' dari Jongdae.

"Ayo foto bareng. Daritadi momen ini doang yang gue tunggu!" Kata Suho seraya meminta salah satu adik kelas mereka, Jaehyun, untuk mengambil foto mereka berenam.

"Berarti daritadi lo ga nonton dengan serius, dong, didalem?" Jongdae memanas-manasi saat foto telah selesai diambil. "Wah, parah! Masa sahabatnya sendiri tampil ga ditonton, gimana, sih,"

"Sialan emang lo!" Kata Suho merenggut. "Udah, ah. Gue mau foto sama Lay aja." Kata Suho saat melihat beberapa gerombolan gadis-gadis meminta foto pada temannya yang hari itu menjadi artis. "Lo cari artis lain sana buat diajak foto!"

Jadi Jongdae melihat ke sekelilingnya. Mencari-cari. Kira-kira, siapa yang akan ia ajak foto.

Tatapannya terjatuh pada Luhan, yang terlihat cantik hari itu.

Namun Jongdae dapat memastikan, bahwa menurutnya, gadis disamping Luhan jauh lebih menarik.

Gadis itu ... gadis yang tadi duduk disebelahnya.

Jadi, dugaan Jongdae benar.

Gadis itu merupakan teman Luhan. Dan memang datang kemari untuk menonton Luhan.

Kalau begini, bisakah ia meminta bantuan Luhan, pacar dari sahabatnya, agar bisa dekat dengan gadis itu?

Terlihat Luhan, gadis itu, dan empat teman mereka yang lain sedang berfoto-foto.

Beda halnya dengan Jongdae dan kawan-kawannya yang mengambil foto sekali, lalu selesai. Mereka mengambil foto berkali-kali, dan gaya atau pose yang berbeda.

Jongdae tersenyum berkali-kali saat melihat beberapa pose yang gadis itu keluarkan.

"Tolong fotoin gue sama dia, dong!" Kata Jongdae ...

... pada Luhan.

Begini; Jongdae meminta Luhan, yang merupakan artis pada hari itu, agar diambilkan fotonya bersama gadis lain yang jelas-jelas bukan siapa-siapa.

Lalu hening.

Teman-teman gadis itu dan Luhan hanya terdiam. Hingga Luhan tersadar, dan mengambil gambar kedua insan  itu dengan bibir yang tersenyum aneh.

"Tapi gue, kan, bukan artisnya." Kata gadis itu.

"Gue lagi foto sama calon masa depan, bukan artis." Kata Jongdae santai. "Ayo pose. Itu Luhan udah siap fotoin kita."

Cekrek.

Bukan gambar profesional yang amat bagus dan apik, namun; indah.

"By the way, nama lo siapa?"

"Minseok. Kelas 11 IIS 3."

"Kelas kita sampingan, tapi, kok, gue ga pernah liat lo?"

"Anak pindahan,"

"Oh? Oke." Kata Jongdae. "Pulang-pulang, kalau tiba-tiba gue ngechat lo, ga usah pake nanya, ya, dapet dari mana kontak lo."

Jongdae segera pergi, dengan kedipan mata sebagai tanda selama tinggal.

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang