6 | Quality Time [xiuchen]

214 19 0
                                    

"Xiu ..." panggil Luhan. Kini, Luhan dan Xiumin, tengah berjalan ke arah kendaraan masing-masing. Xiumin ke arah mobilnya, dan Luhan ke arah mobil Sehun yang sudah menjemputnya.

Mereka berdua baru selesai kuliah malam.

"Hm?"

"Kau itu sangat kuat, ya, digantung oleh Chen,"

"Maksudmu?"

"Kau tak berpacaran dengannya. Hari itu, ia hanya mengatakan bahwa ia serius padamu, bukan mengatakan bahwa ia ingin memiliki hubungan khusus yang spesial denganmu," jawab Luhan, "Heol. Ingin serius dibagian apa? Pertemanan? Apa yang ia ucapkan bermakna ganda."

Xiumin terlihat berpikir,

"Juga, ia tak pernah mengantar atau jemput dirimu, Xiu. Aku, sih, senang-senang saja jika kau akan berakhir pulang bersamaku. Tapi tidak, kah, Chen mempunyai inisiatif untuk menjemputmu?"

"Yang kudengar dari ceritamu, ia sibuk dengan urusan kantor dan futsalnya itu. Yang kutangkap, dia terlalu sibuk dengan duniannya. Chen tau dirinya sibuk karena harus bekerja, lalu mengapa ia menambahkan kesibukannya sendiri dengan futsal?"

Luhan tetap saja berceloteh, "Huh, kalian jarang memiliki quality time. Kau memang Eonni-ku yang paling kuat, Xiu. Jika kau Baekhyun, mungkin kau sudah datang ke kantornya Chen dan merengek agar lebih dimanjakan."

"Jika aku eonni-mu, mengapa daritadi kau hanya memanggilku Xiu tanpa memanggil eonni?" Xiumin melirik Luhan.

"Ehehe. Kita ini, kan, sudah amat dekat Xiumin Eonni,"

"Huh." Xiumin menghela napas, "begini anak kecil yang cerewet, nyatanya, aku dan Chen sudah dewasa. Cara berpacaranku dan dirimu berbeda. Chen tidak mengatakan bahwa kami berpacaran, tapi ia mengatakan ingin berhubungan serius denganku, kurasa itu sudah lebih dari cukup. Chen tidak mengantar-jemput diriku karena aku memiliki kendaraan. Dan untuk futsalnya, aku tau ia tau waktu, Lu.

Aku tau ia tau kapan waktunya bekerja, bersantai, menikmati waktu dengan teman-temannya, dan menghabiskan waktu denganku.

Kurasa, ia sudah mengetahui hal itu dengan jelas. Aku pikir aku juga mengetahuinya. Kami sama-sama mengetahuinya. Dan kami sudah cukup dewasa untuk saling mengerti.

Tak usah mengkhawatirkan Eonni-mu yang memiliki quality time yang sedikit dengan kekasihnya ini, Lu. Aku baik-baik saja." Xiumin menjelaskan panjang lebar.

"Aah, padahal kita hanya terpisah 2 tahun, mengapa pemikiranmu amat dewasa Xiumin-ie ..." kata Luhan, lalu melingkarkan tangan rampingnya pada tubuh Xiumin. "Tolong berikan aku sedikiiit saja kedewasaanmu Eonni ..."

Lihatlah, mereka sedang berada ditengah parkiran. Sehun sudah terlihat, ada diujung parkiran. Dan Luhan malah menyibukkan diri dengan bergelendotan pada tubuh kecil Xiumin dan meminta kedewasaan Xiumin.

Mungkin memang ada baiknya Xiumin memberi sedikit kedewasaannya pada Luhan, agar setidaknya Xiumin tidak harus menyeret Luhan ke arah mobilnya dan mobil Sehun.

"Ada apa?" Tanya Sehun saat melihat Xiumin yang mendekat kearahnya. Dilihatnya, Luhan memeluk Xiumin erat.

"Berikan sedikit kedewasaanmu untuknya. Agar setidaknya ia berhenti merengek seperti ini. Aish."

Selanjutnya, Luhan lari kepelukan Sehun. "Sehun ... aku juga ingin dewasa seperti Xiumin Eonni dan Chen Oppa ..."

Sehun terlihat bingung,

"Sudahlah, Sehun. Kau pasti bingung. Pemikiran kita dengan pemikiran anak TK pasti berbeda." Kata Xiumin.

"Aah, Xiumin Eonni ..."

"Masukkan saja ia kedalam mobilmu. Lalu bawa ia kerumahnya dengan selamat."

Sehun menurutinya.

Akhirnya, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Luhan itu teman sekantor Xiumin. Memang lebih muda 2 tahun dari Xiumin.

Luhan yang sangat cantik, namun pendek, itu memiliki pacar tampan yang lebih muda 8 hari dari Luhan. Sampai sekarang Xiumin masih bingung, kenapa Sehun mau dengan Luhan-nya yang amat manja.

Sedangkan Chen adalah pacarnya. Oh, atau calon suami? Xiumin terkadang juga bingung harus mengenalkan Chen dengan sebutan apa.

Chen lebih tau dari Xiumin 3 tahun.

Sebenarnya, bohong jika Xiumin bilang, ia tidak iri dengan Luhan dan kekasihnya itu.

Hanya saja, setiap orang memang mendapati takdir yang berbeda-beda bukan?

Dan disinilah Xiumin. Menjalani takdirnya sendiri, menjadi pacar Chen, dengan sedikitnya quality time yang bisa didapat.

OmniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang