Part 16

2.3K 307 33
                                    

Flashback on


Jihyun adalah seorang gadis yang paling pintar saat itu. Seratus tahun yang lalu, Korea adalah negeri yang masih dipimpin oleh seorang raja.

Dia tak terlalu mau ikut campur untuk urusan politik, meskipun pintar. Dia hanya mengikuti keinginannya menjadi gadis biasanya.

Sayang, zaman dulu.

Menuntut wanita berusia 16 tahun itu untuk segera menikah. Awalnya, Jihyun menerima perjodohan itu dengan terpaksa.

Suatu hari, di musim mekarnya bunga sakura. Tak sengaja, dia bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan menggunakan pakaian adat yang sama dengannya.

Membuat detak jantungnya tak normal. Dadanya berdetak tak karuan hanya karena menatap laki-laki itu. Dia sadar, karena mulai mengagumi laki-laki itu, hanya sekali melihatnya.

Pemuda yang sangat ramah saat tersenyum. Dia sangat menyukainya.

Jihyun berbicara pada orangtuanya dan meminta untuk membatalkan perjodohan itu, karena dia menyukai orang lain. Sayangnya, mereka tak mendengarkan permintaan Jihyun.

Jihyun pergi dari rumah, berharap orangtuanya berubah pikiran. Naasnya, dia malah digigit ular di tengah hutan.

Laki-laki itu kembali datang dan membantu mengeluarkan racun dari kaki nya.

"Kau baik-baik saja, Nona?" tanyanya, membuat Jihyun hanya terfokus pada wajahnya. Dadanya kembali berdetak tak karuan saat laki-laki itu menatapnya penuh khawatir.

"a-aku ba-baik -baik saja, tuan"

Laki-laki itu menyobek ujung hanboknya dan menutupi bekas luka Jihyun "namamu?"

"Jihyun, Song Jihyun"

Laki-laki itu tersenyum begitu tulus "ku pikir, aku mengenalmu"

"Bagaimana bisa?"

"Tentu saja bisa. Pulanglah, kau akan mendapatkan jawabannya nanti malam"

"Namamu?" tanya Jihyun.

"Seokjin, Kim Seokjin" ucapnya yang membuat Jihyun tersenyum sangat lebar, karena tau nama laki-laki pujaan hatinya itu.

"Kau bisa pulang sendiri? Atau mau ku antar?"

"Aku bisa sendiri" ucap Jihyun yang berdiri tapi langsung terjatuh. Seokjin segera menggedongnya "tak perlu malu, untuk meminta tolong, Jihyun"

"Ah iya, maaf dan terimakasih"

Seokjin tersenyum lalu mengantarkan Jihyun pulang ke rumahnya. Selama di perjalanan, Jihyun hanya menatap wajah Seokjin dari samping.

Sungguh. Dia terpesona pada laki-laki yang memiliki wajah kecil ini.

Seokjin menurunkan tubuh Jihyun di depan gerbang rumahnya. "Oke, aku sudah mengantarmu. Tolong, jangan kabur lagi dari rumah"

"Kenapa memangnya?"

"Aku takut jika terjadi apa-apa padamu"

Jihyun mengangguk semangat dan Seokjin pergi meninggalkannya.

Malamnya, Jihyun di suruh mengenakan pakaian adat dengan rapi. Karena calon suaminya akan berkunjung.

Dengan perasaan gelisah, Jihyun menemui calon suaminya dengan wajah yang di tekuk dan menunduk.

[BTS] Competitions (Vampire & Werewolves)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang