Part 19

2.1K 288 68
                                    

Aku terbangun dan melihat sekelilingku. Seokjin dimana?

Aku berjalan keluar kamar dan mendapati dia yang tengah memasak. What?

Dia memasak?

"Kau sudah bangun? Sini, kau harus sarapan untuk mengembalikan staminamu" ucapnya sambil tersenyum lembut.

Aku hanya duduk di kursi meja makan. Melihat dia yang sibuk memanggang daging untukku makan.

"Kau tau makanan kesukaanku?"

"Biar ku tebak.." ucap dia yang kini menyimpan sepiring daging panggang di hadapanku.

"Chikken, Coklat, Pie, Tteokbokkie, apel dan Pizza. Benar tidak?" tanya dia yang kini duduk di hadapan ku. Dia mengelap wajahku lembut menggunakan tisu basah.

"Hum, kau benar"

Dan aku mulai tersenyum padanya. Ya, aku memang tak salah untuk memilihnya. Dia yang terbaik.

"Makanlah, pipimu lebih kurus dari bengkaknya matamu saat ini"

"Ciiihh" dengusku. Dan dia hanya tersenyum sangat cerah yang hanya ditunjukkan padaku. Jika dulu aku bahagia menikah dengannya. Kenapa tidak untuk sekarang?

Aku mulai makan dan dia membenarkan rambutku yang tergerai. "Boleh aku memanggil mu, Sayang?"

"Tentu saja" jawabku.

"Kau.. Mau menikah denganku?" tanyanya lagi. Aku menghela nafasku lalu menatapnya "kenapa kau sangat ingin menikah denganku?"

"Kenapa ya? Aku juga tidak tau. Padahal kau biasa saja"

"Ih.. Seokjin!" dan dia tersenyum lalu menggenggam tangan kiriku. Dia menempelkan keningnya dipunggung tanganku.

"Karena aku mencintaimu" aku tersenyum saat mendengarnya. Dia kembali menatapku "Jin-ie, ada yang ingin ku tanyakan"

"Apa itu?"

"Kenapa saat kita melakukan hubungan intim. Kasur yang kita gunakan tidak hancur seperti yang ada di film-film"

Dia tertawa lalu mencubit pipiku pelan "kau ini, memang aku sekuat apa sih, sampai merusak kasur mahal seperti itu?"

"Bukankah Vampire kuat?"

"Ya. Itu memang benar. Tapi, aku bisa mengontrol semangatku saat melakukan itu. Aku tak ingin kau terluka dan tak nyaman"

"Kau nyaman?"

"Tentu. Aku malah puas saat kau bilang menyukainya"

Aku menganggukkan kepalaku dan melanjutkan makan. Dia mencondongkan wajahnya sampai kurasakan kecupan di keningku.

"Makanlah, aku akan mencari sesuatu yang membuat matamu tak bengkak lagi" bisiknya lalu pergi dari hadapanku begitu saja.

"Jin-ie"

"Hum?" dia menoleh sambil memegang knop pintu "jika kau bertemu Taehyung. Kau harus menjauh sebisa mungkin darinya. Aku tak ingin kau terluka karena nya"

"Kenapa? Kau khawatir padaku?"

"Hum, kau calon suamiku. Jangan sampai terluka" ucapku yang kini menunduk. Tak terdengar suaranya sampai kurasakan tengkuk leher ku ditarik lembut dan...

Chu

Kecupan ringan darinya "aku berjanji akan menjagamu selalu" ucapnya lalu menciumi kedua pipiku gemas.

"Benar ya, kau harus menikah denganku?" tanyanya lagi.

Aku menganggukkan kepalaku dan mengecup bibir mungil nya. Dia memelukku bahkan kini aku ada di pangkuannya "nanti saja, aku membeli obat untuk matamu. Masih pagi, kulitku akan terbakar, tidak apa-apa kan?"

[BTS] Competitions (Vampire & Werewolves)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang