Jihyun tengah menonton televisi, Seokjin sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dia duduk di depan tubuh Jihyun dengan leptopnya.
Jihyun sesekali melirik kearah Seokjin "kau... Seorang pekerja juga? Freelance?"
"Aku, seorang CEO. Kenapa memangnya?"
"Woah.. Berarti kau sangat kaya. Makanya, kau bisa menginap di hotel mewah ini beberapa hari"
"Hotel ini juga milikku"
"Heh?"
"Taehyung tau itu?"
"Tentu saja tidak. Makanya, dia tidak akan pernah menemukan mu disini"
"Baguslah"
Jihyun kembali menatap televisi dengan wajah yang bosan. Entah kenapa, Jihyun kembali menatap punggung Seokjin. Dan dia mulai tergoda dengan postur tubuhnya.
Dia juga sexy, wajahnya apalagi..
Taehyung menang kalau soal wajah. Tapi, pesona Seokjin juga tak main-main.
"Jin"
"Hm?"
"Kupikir, hari ini kau akan melanjutkan pekerjaanmu yang belum selesai"
"Kau tidak lihat? Aku juga sedang mengerjakan perkerjaanku yang belum selesai?"
"Bukan itu"
"Terus?"
"Melakukan hubungan kita. Kau mengatakan akan melanjutkannya saat aku dalam keadaan sadar"
Seokjin membalikkan tubuhnya menghadap Jihyun "apa kau benar-benar sangat menginginkannya? Aku kasar saat diatas ranjang"
"benarkah?"
"Hum"
Wajah Jihyun langsung menekuk, ternyata.. Seokjin sama saja seperti Taehyung.
Jihyun POV
"aku menolak ajakan pernikahanmu. Bukan karena Taehyung, karena kau tak menghargai tubuh wanita" dengusku lalu berdiri, bersiap untuk ke kamar.
Tanganku di tahan terus ditarik. Sampai aku tak sadar, aku sudah duduk dipangkuan Seokjin. Dia menangkup wajahku lalu menciumku lembut beberapa kali.
He's good kisser.
Karena terbuai, aku mengalungkan lenganku dilehernya dan dia mulai memeluk pinggangku dengan erat. Aku memukul pelan dadanya dan dia melepaskan ciumannya, memberiku izin untuk bernafas.
Dia mengangkat tubuhku, membawaku ke kamar dan merebahkanku diatas kasur dengan perlahan. Seperti tidak ingin membuatku terluka sedikitpun.
Dia kembali mencium bibirku, melumatnya bahkan bermain lidah denganku.
"Hmmphh" desahku tertahan disela ciumannya. Dia kembali melepaskan ciumannya. Menyingkirkan rambutku lalu menciumi leher ku dengan gerakan yang sensual.
Aku mencengkram bajunya secara perlahan. Dan Seokjin tak pernah berhenti menciummi leher ku lembut. Dia tak membuat tanda disana. Hanya mengecup pelan saja. Membuatku geli tak karuan.
Seokjin mengangkat tubuhnya dan menahannya menggunakan kedua tangannya yang berada diantara kepalaku.
"Kau yakin, mau melanjutkannya? Jika kau menginginkannya, aku tak akan bisa berhenti" tanyanya dan aku menganggukkan kepalaku. Dia kembali menciumi bibirku, yang sekarang semakin rakus. Tangan Seokjin tak diam, dia mulai melucuti pakaianku secara perlahan.
Sampai kami tidak sadar, bahwa kami sudah full naked "aku mulai sayang" bisiknya dan aku mulai memeluk pinggangnya "iya, Jin-ie"
Dan tepat seperti dugaan ku. Seokjin memperlakukan ku seperti wanita yang berharga. Dia tau waktunya aku kelelahan bahkan kewalahan. Dia selalu memberi jeda jika aku minta berhenti sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] Competitions (Vampire & Werewolves)
VampirosKisah cinta seorang gadis biasa yang diperebutkan oleh Manusia Serigala dan Manusia Penghisap Darah. bagaimana kisahnya? Bahasa sopan dan tak ada umpatan, karena Author nyaman membuat cerita seperti ini. Dulu ini castnya member Wanna One. Cuman kare...