Aku berjalan meninggalkan rumahnya. Rumah yang penuh kenanganku bersamanya. Tapi, kini aku akan melupakannya. Membuka hidup baru bersama seseorang yang mengerti keinginanku.
Ya, cintaku mulai menipis untuk nya. Tapi, entah kenapa begitu menyiksaku. Aku merasa bersalah padanya. Dia menjadi lelaki yang arogan sekarang dan itu semua salahku.
Kini aku berada di jembatan. Kulihat seseorang yang tengah menatap air terjun dari sini. Dia menatapku dengan bibir yang tidak lupa untuk tersenyum.
Aku lari kearahnya dan dia merentangkan tangannya, aku langsung memeluknya. "Bagaimana? Sudah? Kau tidak terluka kan?"
"Aku sudah mengatakannya. Dan aku tidak terluka"
Seokjin mengusap rambutku dengan penuh kasih sayang.
"Jin-ie"
"Hum?"
"Kau tau tentang legenda jembatan ini?"
"Tentu saja. Siapa yang berciuman disini. Cintanya akan abadi"
"Jika hanya kecupan?"
"Tidak, legenda menyebutkan jika saling mencium" ucapnya yang kini menangkup wajahku "mau ku cium?" tawarnya. Aku menganggukkan kepalaku dan dia menciumku.
Aku tentu saja membalas ciumannya. Maaf Taehyung, aku ingin abadi bersamanya.
Seokjin melepaskan ciumannya saat aku memukul pelan dadanya. Aku menarik nafas sebanyak-banyaknya dan tersenyum padanya.
Dia mengusap bibir bawahku "ayo kembali ke penginapan, kau harus istirahat. Karena besok malam, kau harus siap menerima sentuhanku tanpa henti"
"Yak, Jin-ie. Jangan main kasar"
"Tentu saja, aku tidak akan main kasar. Aku akan menyentuh mu seperti minggu kemarin. Jika kau sudah jadi Vampire, kau yang akan bermain kasar padaku"
"Iya kah?"
"Tentu saja"
Seokjin membenarkan jaketku "perjalanannya masih jauh, kau mau berjalan apa ku gendong. Kakimu jangan sampai kelelahan"
Aku merentangkan tanganku padanya "gendong. Tapi, kau harus berjalan pelan"
"Kenapa?"
"Supaya.. Aku ingin menikmatinya bersamamu" Seokjin menganggukkan kepalanya. Dia berjongkok dan aku naik ke punggung nya. Aku segera memeluk lehernya, Seokjin mulai melangkah. Meninggalkan jembatan ini.
Tanpa mereka sadari, seseorang melihat mereka "ternyata, Seokjin memperlakukanmu dengan baik. Kalau sudah begitu, aku bisa apa?"
***
Seokjin menurunkan tubuhku di depan penginapan. Dia langsung menggenggam tanganku "ayo, kita masuk"
Aku menganggukkan kepalaku lalu memasuki pengenipan itu. Dan aku di sambut meriah oleh mereka, penghuni penginapan ini.
Seseorang berlari kearah Seokjin lalu merangkulnya.
"Selamat ya, Jin hyung. Kau berhasil mendapatkannya. Kuharap, kau tidak murung lagi"
"Ey, Wonwoo. Jangan membongkar rahasiaku" dengus Seokjin. Orang yang bernama Wonwoo itu hanya tersenyum.
Dia menatapku lalu menggenggam kedua tanganku "semoga kau bisa menjaga Seokjin hyung. Dia tak mau mendengarkan ku dan selalu bertindak gegabah" ucapnya, aku menganggukkan kepalaku.
Satu persatu, mereka mendatangi Seokjin dan memberikan selamat karena besok pernikahan kami. Aku melihat ke pojokan dan melihat orang yang bernama Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] Competitions (Vampire & Werewolves)
VampirosKisah cinta seorang gadis biasa yang diperebutkan oleh Manusia Serigala dan Manusia Penghisap Darah. bagaimana kisahnya? Bahasa sopan dan tak ada umpatan, karena Author nyaman membuat cerita seperti ini. Dulu ini castnya member Wanna One. Cuman kare...