Hai, walaupun cerita ini udah tamat, tetep jangan lupa tinggalin jejak tiap habis baca :)
Typo bertebaran. Jangan malu buat ngingetin kalau ada typo, karena gue sendiri males buat ngecekin :)))**
Pagi ini Hyun Rim bersiap untuk pergi menemui orang tuanya.
Ia merapihkan pakaiannya dan diakhiri dengan memoles liptint pada bibirnya.Setelah selesai, ia segera mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan appartementnya.
Park Hyun Rim, gadis 22 tahun yang sedang menjalani pendidikannya diuniversitas ternama di Seoul. Ia sudah semester akhir, dan akan lulus bulan depan.
Hyun Rim memilih tinggal sendiri karena rumahnya yang jauh dari Kampusnya.Hampir satu jam Hyun Rim menyetir mobil, akhirnya ia sampai dirumahnya yang cukup besar.
Ia turun dari mobil dan melihat Ibunya yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah."Ibu, aku pulang." sapanya. Ibu Hyun Rim langsung menghentikan aktivitasnya dan menghampiri Hyun Rim.
"Oh, kau sudah sampai? Astaga, ibu merindukanmu." Ucapnya sambil memeluk Hyun Rim.
Hyun Rim tersenyum "Maaf bu, aku sangat sibuk akhir-akhir ini. Oh iya, kenapa Ayah menyuruhku kemari?" tanyanya."Ada yang ingin dibicarakan denganmu. Masuklah, ayah sedang membenarkan tv didalam."
Hyun Rim mengangguk dan segera memasuki rumahnya."Ayah, aku sampai!"
Tuan Park yang sepertinya sudah selesai membenahi tv langsung menoleh ke sumber suara.
"Akhirnya kamu datang, capek nggak?" tanya ayah sambil menghampiri Hyun Rim
"tidak ayah, apa yang ingin ayah sampaikan padaku?"
Tuan Park segera duduk disofa yang berhadapan dengan Hyun Rim, "Nak, kamu sudah punya pacar?" Hyun Rim mendadak tertawa mendengar perkataan ayahnya.
"Ayah kan tau, aku nggak mau nyari pacar dulu" Ucapnya
"Kalau begitu menikahlah.." jawab Tuan Park, menggantungkan bicaranya.
"dengan pilihan ayah"
***
Hyun Rim termenung di kamarnya. Ia memikirkan perkataan ayahnya tadi.
Hyun Rim bingung harus menerima tawaran itu atau tidak. Ia adalah orang yang paling tidak bisa menolak permintaan orang tuanya, tapi kalau berhubungan dengan pernikahannya, ia bingung harus bagaimana.Hyun Rim memang bukan tipe wanita yang gila dengan cinta, pacaran, dan sebagainya. Ia terlalu malas dengan hal seperti itu, karena ia sedang ingin fokus pada karirnya.
"Nak, ayo makan." Ajak Ibu yang sudah berada diambang pintu.
"oh iya bu,"
Hyun Rim lalu menghampiri Ibunya dan pergi keruang makan bersama. Disana sudah nampak Ayah yang sedang fokus pada ponselnya.
"Gimana Hyun Rim, sudah kamu pikirkan?" tanya Ayah sambil menaruh ponselnya.
"eee.. Coba kenalkan dulu saja yah, tapi kalau tidak cocok aku bisa menolaknya kan?" tanya Hyun Rim, hati-hati.
Ayah tersenyum. "tentu saja nak, itu hakmu. Ayah melakukan perjodohan ini karena hutang budi ayah pada tuan Lee. Tapi ayah harap kamu jangan kecewa ya nak, dia adalah duda yang sudah memiliki satu anak." Ucap Ayah yang sukses membuat Hyun Rim menghentikan aktivitas makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
FanfictionSuka duka jadi istrinya Taeyong gimana? Baca aja deh, #9 on #taeyong [28/08/18] ❄❄ Start [07-04-18] End [17-06-18] -Lifa